Thursday 3 May 2018

Mendongeng: Day 15

Hari ini adalah agenda pengajian rutin saya dan Afifa pun saya bawa, sehingga Afifa tidak saya antar ke Educare. Acaranya dari pagi hingga menjelang dzuhur.

Sesampainya di rumah, beberapa kali Afifa saya nasihati tetapi tidak mendengar nasihat saya. Mungkin kualitas komprod harus saya perbaiki.

Setelah makan siang, Afifa pun minta didongengkan kepada saya cerita tentang monyet kecil. Entah kenapa tiba-tiba ia ingin diceritakan tentang monyet. Akhirnya dengan niat memberikan hikmah lewat cerita, saya pun mendongeng sebuah kisah tentang si Monyet Kecil.

Suatu hari, Monyet Kecil merasa lapar. Tetapi ia tidak mau memakan masakan yang telah dimasak oleh ibunya. Bosan alasannya.

Kemudian sang Monyet Kecil ingin bermain di luar rumahnya. Ibu Monyet menasihati anaknya, “Hati-hati anakku.. jangan sekali-kali kamu ganggu pohon mangga milik Pak Babon tetangga kita ya. Apalagi sampai mengambil mangga miliknya. Itu bukan hak kita, mencuri namanya.. kita tidak boleh berbuat tidak jujur sayang.” Ibu pun menambahkan, “Lebih baik kamu meminta izin terlebih dahulu. Itu lebih terhormat..”

“Oke Ibu..” jawab Monyet Kecil. Padahal di dalam hatinya, ia ingin sekali bermain dan mengambil mangga milik Pak Babon. Ia lapar.. tapi kalau meminta izin pada Pak Babon, ia takut dimarahi, karena Pak Babon terkenal galak.

Tanpa berpikir panjang, Monyet Kecil pun malah naik ke pohon mangga Pak Babon, dan berusaha untuk mengambilnya.. Hup! Dengan gesit ia sampai di dekat buah mangga yang telah ranum. Tapi tidak disangka, ternyata ada anjing penjaga pohon milik Pak Babon yang amat besar. Sang Anjing menyadari keberadaan sang monyet kecil. Ia pun menggonggong menandakan Pak Babon bahwa ada sesuatu yang tidak beres terjadi di kebunnya.

Monyet kecil kaget! Ia tak menyadari keberadaan Anjing penjaga tersebut. Belum sempat ia kabur, ternyata Pak Babon sudah berada di bawah pohon, dan segera menangkap sang monyet kecil.

“Ampuuun..” kata sang monyet. Tanpa ba bi bu, Pak Babon pun segera menyerahkan sang monyet pada ibunya. Ibu monyet kaget dan meminta maaf kepada Pak Babon. Nasib baiknya Pak Babon tidak marah, ia hanya menasihati sang monyet kecil agar tidak berbuat curang..

Sang monyet pun merasa malu dan menyesal. Ia berjanji akan menuruti nasihat ibunya dan tidak akan berbuat curang lagi.

M: “Nah.. jadi ceritanya maksudnya gimana Afifa?” (Harapan saya Afifa akan menjawab ‘Harus nurut sama Mama..’)
A: “Kalau mau mangga, beli aja di Pasar Malam..” 
M: *KETAWA NGAKAK* 🤣🤣🤣🤣 saya gak expect Afifa akan jawab seperti itu. Karena memang sehari sebelumnya, kami membeli sekilo mangga di Pasar Malam.. 😂😂😂 “Hahahahahahha iya bener.. ngapain ngambil punya orang ya? Kita bisa beli.. bagus Afifa jawabannya.. apalagi Afifa?” Saya pun menciumnya.. kami pun tertawa bersama..
A: “Harus nurut Mama..” (ahhh akhirnya jawaban itu keluar juga).
M: “nah iya itu juga benar. Kalau Mamah dan Papah kasih nasihat, itu untuk kebaikan Afifa. Misal Mama bilang, ‘Afifa jangan masukan barang kotor ke dalam mulut..’ itu artinya memang tidak boleh, karena khawatir ada penyakit nanti Afifa sakit.. itu semua untuk kebaikan Afifa. Oke?”
A: “Oke Mama.. cerita lagi si Cici Kelinci dan tiga temennya donk..”
M: “Hehehhee oke deh..”

Akhirnya dongeng pun berlanjut hingga dua cerita selanjutnya.. ;)

#kuliahbunsayiip
#tantangan10hari
#grabyourimagination
#level10
#day15

1 comment:

  1. ayo bergabung dengan bolavita khusus new member lgsg di berikan 10% sabung ayam bali
    tanpa ribet dan masih banyak bonus2 lain nya
    semua di berikan tanpa ribet pelayanan terbaik 24 jam
    depo wd secepat kilat ^^

    info lbh lanjut :
    whatup : +628122222995
    BBM: BOLAVITA

    ReplyDelete