Setelah melewati tantangan di level 10 ini, saya menyadari bahwa mendongeng itu memiliki banyaaaak sekali manfaat (minimal yang saya rasakan).
Pertama, penguatan bonding antara saya dan Afifa. Mau gak mau saat mendongeng, pikiran dan perhatian saya fokus pada Afifa. Gak mungkin kan dongeng atau cerita sambil main hape? Nah di situ saya juga melihat Afifa begitu fokus pada cerita. Binar matanya yang mengerjap saat saya mulai bercerita. Kadang kami saat bercerita dan mendengarkan sambil berpelukan kaya tele tubbies.. hehehehe.. Dan kalau ceritanya mengena sekali di hati Afifa, ia akan bilang, “Afifa sayang Mama, Mama sayang Afifa..” Entah nyambung atau engga dengan ceritanya, tapi itu merupakan sinyal bahwa “She is so into the story and she enjoys it.”
Kedua, mendongeng buat saya merupakan salah satu metode efektif kalau ingin menasihati Afifa. Entah kenapa yak Afifa sangat tertarik dengan fabel dimana tokoh yang diceritakan adalah binatang. Cici si Kelinci adalah tokoh favoritnya.
Saat Afifa takut, maka akan saya ceritakan bagaimana Cici si Kelinci mengelola rasa takut. Ada juga tokoh lain yaitu Si Monyet Kecil atas requestnya sendiri. Maka saat saya ingin Afifa mendengar nasihat saya, Si Monyet Kecil diceritakan sebaiknya mematuhi apa kata Ibunya.. hheehhee ya begitulah..
Ketiga, belajar berbahasa. Selain mendongeng dengan bercerita tanpa menggunakan buku, aktivitas mendongeng yang saya lakukan juga dengan membacakan buku cerita secara kalimat per kalimat. Istilah kerennya “Read Aloud”. Yang saya perhatikan, setelah dibacakan, Afifa bisa mengulang apa yang saya bacakan sesuai dengan gambar yang ada. Jadi kemampuan verbalnya semakin terasah.
Begitulah aliran rasa selama mengalami tantangan level 10 ini. Semoga istiqamah yaa :”)
#Level10
#AliranRasa
#GrabYourImagination
#KuliahBunsayIIP
No comments:
Post a Comment