Karena cuaca sore itu cerah, tidak gerimis atau pun hujan seperti biasanya, Papa Afifa mengajak kami untuk jogging sore sekaligus mengajak Afifa bermain sepeda di Taman Tasik Titiwangsa. Saat diberi tahu, Afifa sangat excited karena memang sudah lama ia tidak bermain sepeda.
Sesampainya kami di taman, suasa taman cukup sepi dan anehnya tidak ada orang-orang yang biasa menyewakan sepeda seperti biasanya. Setelah kami sadari ternyata memang ada tanda baru bahwa di taman tersebut dilarang untuk naik sepeda. Bahkan semen untuk menancapkan larangan tersebut masih basah. Hiks.. saya kecewa.. Padahal Afifa sangat senang bermain sepeda dan kami cukup tertolong karena kami tidak perlu membeli sepeda untuk menyalurkan interest Afifa tersebut. Ya sudah mau bagaimana lagi kan.. bahkan truk DBKL (semacem satpol PP kalau di kita) sudah parkir di arena taman, siap-siap jika ada yang melanggar. Hiks..
Memang sih taman jadi lebih rapi dan jogging track menjadi lebih aman untuk para jogger untuk berjogging atau sekeda jalan kaki.. tapi Yang saya kurang setuju adalah jika sepeda dilarang, kenapa motor tidak? Karena masih saya temukan beberapa motor yang melintas di kawasan jogging track arena taman.
Agar tidak terlalu kecewa, jogging pun tetap kami lanjutkan dan untungnya ada taman bermain yang cukup dapat menghibur Afifa. Matanya pun berbinar saat melihat permainan seperti perosotan dan ayunan. Mainan yang ia pilih pertama adalah Ayunan. Menariknya, saat Afifa naik ayunan yang dia perhatikan pertama kali adalah lantai playground yang berwarna warni.
A: "Mah ini lantainya bagus ya. Ada warna biru, kuning dan merah.."
M: "Wah iya benar.."
Saya melihat Afifa mengobservasi lingkungannya dulu sebelum memulai bermain ayunan. Satu poin yang saya dapat: Visual Afifa amat kuat. Setelah itu dilanjutkan dengan bermain perosotan. Dia pun sangat excited saat bermain ini. Sekitar 30 menit kami bermain dan alhamdulillah Afifa mau kami ajak pulang.
Saat pulang, kami melewati sebuah jembatan kayu yang melintasi danau. Nah jembatan tersebut memang agak renggang-renggang sehingga air danau sangat terlihat jelas. Disitu saya perhatikan ternyata Afifa merasa takut jalan melewati jembatan tersebut.
A: "Afifa takut jatoh mah.."
Saya kemudian mengencourage dia untuk terus melintasi jembatan tersebut bersama-sama. Tapi di tengah-tengah Afifa malah menangis. Dia ingin digendong Papanya. Hihi satu poin lagi ternyata Afifa agak sedikit takut jembatan yang seperti itu.
Saya cukup takjub karena Afifa biasanya engga ada masalah dengan ketinggian. Dia tidak takut naik lift, eskalator, take off dan landing pesawat.. tapi melintasi jembatan yang agak renggang ia malah takut.
Tapi kemudian saya nasihati ia bahwa insyaAllah itu semua aman karena sudah banyak orang melintasi jembatan tsb. InsyaAllah kan ada Allah yang menjaga jd tidak perlu takut. Ia pun mengangguk dan kemudian bernyanyi "Allah Maha Penyayang, sayangnya tak terbilang.. Allah Maha Pengasih, tak pernah pilih kasih.. Allah yang Maha Tahu tanpa diberi tahu.. Allah Allah.. Laailaahaillallah.." :")
#Tantangan10hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#Day7