Saturday 7 July 2012

Europe Trip Part 4: A Friendly City Gottingen, Jerman

Assalamualaikum...


*masih lanjut* :D


Jerman
Negara ketiga yang kami kunjungi adalah Jerman, tepatnya di kota pelajar Gottingen.  Di sana, ada dua orang dosen IPB yang kami kenal baik yaitu Pak Zaenal dan Kak Iqbal Irfany. Mereka sedang mengambil gelar doctor di Univeritas Gottingen.  Papah pun diundang oleh mahasiswa Gottingen untuk mengisi ceramah di sana.


Perjalanan Belanda-Jerman cukup jauh. Meskipun demikian, perjalanan ini kami tempuh melalui jalur darat. Kali ini, Bu Emma tidak ikut pergi, jadi hanya Pak William saja yang mengantar kami. Pak William yang menyetir menuju ke Gottingen. Bismillah…

Kami berhenti beberapa kali untuk beristirahat sekalian mengisi bensin. Saya benar-benar menikmati perjalanan menuju Jerman ini. Suasana dari Belanda menuju Jerman sangat hijau. Kanan kiri kami adalah tanah pertanian. Bahkan yang lucu, ada sekumpulan sapi yang mengantri untuk masuk kandang sendiri, tidak ada yang menuntun.  Sayang saya gak sempat foto para sapi yang berbaris tersebut.

Rehat sejenak ;)

Ternyata, petani di sana kaya-kaya lho. Hanya dengan memiliki beberapa ekor sapi saja, mereka bisa menghasilkan uang yang lumayan. Dan hebatnya, sektor pertanian di sana disubsidi untuk pupuknya, dalam rangka menyemangati para petani di sana.

Setelah menempuh 8 jam perjalanan, tibalah kami di Kota Gottingen, kota pelajar. Katanya di sana banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di universitas tersebut. Kami di sana pertama kali dijamu oleh keluarga Ibu Diana. Nah Ibu Diana ini memiliki tempat bermain bagi anak-anak kecil. Suaminya adalah seorang pengusaha, warga negara Jerman. Di rumah Ibu Diana, sudah menunggu Kak Iqbal dan Pak Zaenal. Ibu-ibu lain seperti Ibu Tini pun ada di sana. Kami pun disuguhi makan sore.

Setelah dari rumah Bu Diana, sebelum kami ke Gottingen University, kami diantar ke penginapan untuk menaruh barang-barang bawaan kami. Hotelnya cukup bagus dan nyaman. Setelah kami beres-beres, tidak lama kami pun menuju Gottingen University. Di sana sudah menunggu para mahasiswa dan keluarga Indonesia untuk mendapatkan ceramah dari Papah.

Whuaaa… Ternyata banyak lho mahasiswa Indonesia di sana. Bahkan ternyata ada juga Ibu Heti dosen manajemen IPB dan seorang Dosen IE IPB!! Mereka pun mengambil Ph.D di sana, sama seperti Kak Iqbal dan Pak Zaenal.

Kajian pun berlangsung seru. Terlihat sekali para mahasiswa dan orang Indonesia yang tinggal di sana sangat haus akan ilmu. Sambutannya pun sangat luar biasa. Subhanallah… Saya suka sekali atmosfir di sana. Feel like I do belong there. Maksudnya, suasana pelajar banget, secara saya kan mahasiswa, jadinya suasananya tuh nyamaaann banget buat saya. Setelah ceramah, sesi Tanya jawab pun berlangsung. Beberapa pertanyaan seputar masalah agama dan kaitannya dengan isu-isu kontemporer dan aplikasinya dalam keseharian pun diajukan. Selesai acara, kami pun disuguhi makan malam oleh rekan-rekan di sana dan sekaligus berfoto-foto.

Papah akan mengisi ceramah, yang paling kanan itu Pak Zaenal lho :)


Bu Heti, saya, dan Kak Iqbal :)


Bersama mahasiswa Indonesia di Gottingen :)


Keesokan harinya, sebelum pulang ke Belanda lagi, kami pun berjalan keliling di salah satu pusat Kota Gottingen. Kebetulan waktu itu, hanya Ibu Tini, Gregor (suaminya Ibu Diana), dan seorang mahasiswa Indonesia di sana yang menemani kami. Suasana saat kami di Jerman begitu indah. Kami berkeliling, melihat beberapa monument, mengunjungi museum, juga duduk beristirahat sambil minum teh di butik yang menjual barang-barang khas Bali.  Ternyata, ada warga Jerman yang jatuh cinta dengan Bali dan menjual barang-barang khas Bali di sana.

Jalan-jalan keliling pusat keramaian di Gottingen :)


Men in the house :D


Mamah dan Ibu Tini

Cafe Bali di Gottingen :D

Setelah puas berkeliling, kami pun makan siang di café yang menjual makanan seafood. Seafood menjadi pilihan kami, karena itu yang paling aman dari segi kehalalannya. Ibu Diana pun menyusul kami. Sambil makan siang, kami saling bercerita, mengobrol dengan seru. Dan saat itu, saya pun memperkenalkan Terminal Hujan kepada Ibu Tini dan Ibu Diana. Mereka tertarik untuk  melihat Terminal Hujan, bahkan beberapa bulan setelahnya, saat berkunjung ke Indonesia, Ibu Tini menyempatkan diri untuk berkunjung ke Bogor khusus untuk melihat adik-adik Terminal Hujan :D

Alhamdulillah… Perjalanan yang amat menarik.
Dapat bersilaturahim dengan mahasiswa Indonesia di Gottingen, dapat mengunjungi beberapa tempat yang menarik, dan terutama semakin menyadari bahwa ilmu itu amat berharga. Masih teringat wajah antusias para mahasiswa yang mendapatkan asupan ceramah agama. Ternyata dapat mendengar ceramah langsung itu adalah rezeki yang amat bernilai… Dan memang, keseimbangan ilmu amat dibutuhkan.

Just before heading to Belanda
(Left to Right: Me, Mamah, Bu Tini, Bu Diana, Gregor, Papah, and Pak William)


Ahh…. Gottingen is so sweet and memorable. Hopefully I can be there again next time, insya Allah :D

No comments:

Post a Comment