Assalamualaikum...
*masih lanjut* :D
Jerman
*masih lanjut* :D
Jerman
Negara ketiga yang kami kunjungi adalah Jerman, tepatnya di
kota pelajar Gottingen. Di sana, ada dua
orang dosen IPB yang kami kenal baik yaitu Pak Zaenal dan Kak Iqbal Irfany.
Mereka sedang mengambil gelar doctor di Univeritas Gottingen. Papah pun diundang oleh mahasiswa Gottingen
untuk mengisi ceramah di sana.
Perjalanan Belanda-Jerman cukup jauh. Meskipun demikian,
perjalanan ini kami tempuh melalui jalur darat. Kali ini, Bu Emma tidak ikut
pergi, jadi hanya Pak William saja yang mengantar kami. Pak William yang
menyetir menuju ke Gottingen. Bismillah…
Kami berhenti beberapa kali untuk beristirahat sekalian
mengisi bensin. Saya benar-benar menikmati perjalanan menuju Jerman ini.
Suasana dari Belanda menuju Jerman sangat hijau. Kanan kiri kami adalah tanah
pertanian. Bahkan yang lucu, ada sekumpulan sapi yang mengantri untuk masuk
kandang sendiri, tidak ada yang menuntun.
Sayang saya gak sempat foto para sapi yang berbaris tersebut.
Rehat sejenak ;)
Ternyata, petani di sana kaya-kaya lho. Hanya dengan memiliki
beberapa ekor sapi saja, mereka bisa menghasilkan uang yang lumayan. Dan
hebatnya, sektor pertanian di sana disubsidi untuk pupuknya, dalam rangka
menyemangati para petani di sana.
Setelah menempuh 8 jam perjalanan, tibalah kami di Kota
Gottingen, kota pelajar. Katanya di sana banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah
di universitas tersebut. Kami di sana pertama kali dijamu oleh keluarga Ibu
Diana. Nah Ibu Diana ini memiliki tempat bermain bagi anak-anak kecil. Suaminya
adalah seorang pengusaha, warga negara Jerman. Di rumah Ibu Diana, sudah
menunggu Kak Iqbal dan Pak Zaenal. Ibu-ibu lain seperti Ibu Tini pun ada di
sana. Kami pun disuguhi makan sore.
Setelah dari rumah Bu Diana, sebelum kami ke Gottingen
University, kami diantar ke penginapan untuk menaruh barang-barang bawaan kami.
Hotelnya cukup bagus dan nyaman. Setelah kami beres-beres, tidak lama kami pun
menuju Gottingen University. Di sana sudah menunggu para mahasiswa dan keluarga
Indonesia untuk mendapatkan ceramah dari Papah.
Whuaaa… Ternyata banyak lho mahasiswa Indonesia di sana.
Bahkan ternyata ada juga Ibu Heti dosen manajemen IPB dan seorang Dosen IE
IPB!! Mereka pun mengambil Ph.D di sana, sama seperti Kak Iqbal dan Pak Zaenal.
Kajian pun berlangsung seru. Terlihat sekali para mahasiswa
dan orang Indonesia yang tinggal di sana sangat haus akan ilmu. Sambutannya pun
sangat luar biasa. Subhanallah… Saya suka sekali atmosfir di sana. Feel like I
do belong there. Maksudnya, suasana pelajar banget, secara saya kan mahasiswa,
jadinya suasananya tuh nyamaaann banget buat saya. Setelah ceramah, sesi Tanya
jawab pun berlangsung. Beberapa pertanyaan seputar masalah agama dan kaitannya
dengan isu-isu kontemporer dan aplikasinya dalam keseharian pun diajukan.
Selesai acara, kami pun disuguhi makan malam oleh rekan-rekan di sana dan
sekaligus berfoto-foto.
Papah akan mengisi ceramah, yang paling kanan itu Pak Zaenal lho :)
Bu Heti, saya, dan Kak Iqbal :)
Bersama mahasiswa Indonesia di Gottingen :)
Keesokan harinya, sebelum pulang ke Belanda lagi, kami pun
berjalan keliling di salah satu pusat Kota Gottingen. Kebetulan waktu itu,
hanya Ibu Tini, Gregor (suaminya Ibu Diana), dan seorang mahasiswa Indonesia di sana
yang menemani kami. Suasana saat kami di Jerman begitu indah. Kami berkeliling,
melihat beberapa monument, mengunjungi museum, juga duduk beristirahat sambil
minum teh di butik yang menjual barang-barang khas Bali. Ternyata, ada warga Jerman yang jatuh cinta
dengan Bali dan menjual barang-barang khas Bali di sana.
Jalan-jalan keliling pusat keramaian di Gottingen :)
Men in the house :D
Mamah dan Ibu Tini
Cafe Bali di Gottingen :D
Setelah puas berkeliling, kami pun makan siang di café yang
menjual makanan seafood. Seafood menjadi pilihan kami, karena itu yang paling
aman dari segi kehalalannya. Ibu Diana pun menyusul kami. Sambil makan siang,
kami saling bercerita, mengobrol dengan seru. Dan saat itu, saya pun
memperkenalkan Terminal Hujan kepada Ibu Tini dan Ibu Diana. Mereka tertarik
untuk melihat Terminal Hujan, bahkan
beberapa bulan setelahnya, saat berkunjung ke Indonesia, Ibu Tini menyempatkan
diri untuk berkunjung ke Bogor khusus untuk melihat adik-adik Terminal Hujan :D
Alhamdulillah… Perjalanan yang amat menarik.
Dapat bersilaturahim dengan mahasiswa Indonesia di Gottingen,
dapat mengunjungi beberapa tempat yang menarik, dan terutama semakin menyadari
bahwa ilmu itu amat berharga. Masih teringat wajah antusias para mahasiswa yang
mendapatkan asupan ceramah agama. Ternyata dapat mendengar ceramah langsung itu
adalah rezeki yang amat bernilai… Dan memang, keseimbangan ilmu amat
dibutuhkan.
Just before heading to Belanda
(Left to Right: Me, Mamah, Bu Tini, Bu Diana, Gregor, Papah, and Pak William)
Ahh…. Gottingen is so
sweet and memorable. Hopefully I can be there again next time, insya Allah
:D
No comments:
Post a Comment