Assalamualaikum sahabatku… :)
Kalau gitu, biar Ramadhan kita maksimal, kita pasang target Ramadhan kita secara tertulis. Secara tertulis lho ya… Kenapa? Biar kita bisa mengevaluasi lagi apakah kita sudah bisa mencapai target-target kita.
Alhamdulillah wa syukurilah..
Allah masih memberikan kesempatan
bagi kita untuk bertemu lagi dengan Ramadhan, bulan yang jauh lebih mulia
dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Sebuah bulan, yang setiap detiknya
kita diberikan balasan yang berlipat ganda. Ibarat di mall, di bulan suci ini,
Allah sedang memberikan “mega sale” pahala… Sekecil apapun perbuatan baik kita
di bulan Ramadhan, maka Allah akan membalasanya dengan lebih extraordinary
dibandingkan di bulan-bulan lainnya…
Maka pantasalah di dalam sebuah
hadist dikatakan bahwa, jika saja manusia mengetahui keutamaan, “keuntungan”,
atau balasan di bulan Ramadhan, maka manusia pasti akan menginginkan Ramadhan
sepanjang tahunnya… Luar biasa.
Tapi… Karena ini semua “ghaib”,
maka hanya orang-orang yang percaya saja yang akan merasakan “gegap gempita”
dari bulan Ramadhan ini. Mereka meyakini bahwa apa yang dilakukannya memang
untuk Allah, untuk persiapan kehidupan yang abadi, yaitu di akhirat. Cuma
karena sebagian dari kita “kadar keimanannya” bervariasi, maka kadang kita gak
memaksimalkan semua keutamaan itu…
Coba kalau setiap pahala itu bisa
meningkatkan kadar kecantikan kita 10%, pasti orang akan berlomba-lomba deh
nyari pahala… Hehehe… Atau coba bayangkan, kalau dosa itu tercermin dari bisul
yang keluar di tubuh kita, pasti kita akan berusaha sekuat tenaga untuk
menghindari dosa tersebut. Karena kita melihat fisiknya…
Tapi… Allah menyeleksi kadar
keimanan manusia. Bahwa memang benar, beriman kepada sesuatu yang ghaib adalah
yang membedakan apakah manusia itu bertakwa atau tidak… Yuk kita lihat di QS Al-Baqarah ayat 1-5.
“Alif
Laam Miim (1) Kitab Al-Quran ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi
mereka yang bertakwa (2) Yaitu mereka
yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan
sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka (3) Dan mereka yang beriman
kepada Al-Quran yang diturunkan kepadamu Muhammad dan kitab-kitab yang telah
diturunkan sebelum engkau, dan mereka
yakin akan adanya akhirat (4) Merekalah yang mendapat petunjuk dari
Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung (5)” (QS. Al-Baqarah ayat 1-5)
Nah… Yuk kita jadi golongan yang
percaya pada yang ghaib, percaya pada Allah, percaya pada janji-janji Allah,
percaya pada takdir-Nya, percaya pada qada dan qadar, percaya pada balasan
Allah, dan percaya pada kehidupan akhirat….
Jadi, ayo kita manfaatkan momentum
Ramadhan ini sebagai ajang bagi diri kita untuk meraih keridhaan Allah, untuk
meraih “tempat special” di sisi Allah, untuk mendekatkan diri kita pada-Nya,
meraih syurga-Nya, dan menjauhi siksa-Nya. Percaya deh, rahmat dan sayang Allah
pada manusia beriman itu jauuuuhh lebih luar daripada murka-Nya…
Kalau gitu, biar Ramadhan kita maksimal, kita pasang target Ramadhan kita secara tertulis. Secara tertulis lho ya… Kenapa? Biar kita bisa mengevaluasi lagi apakah kita sudah bisa mencapai target-target kita.
Nah target itu kita bagi-bagi ke
dalam target harian, mingguan, dan target 1 bulan. Misalnya, di bulan Ramadhan
ini, target harian saya adalah membaca Al-Quran minimal 2 juz, tahajjud 8 rakaat, dan tidak meninggalkan
shalat tarawih. Lalu target mingguan, saya ingin menambah hafalan Al-Quran 1.5
lembar dan memberi makan kepada yang berbuka puasa 3 orang. Lalu target 1 bulan
di bulan Ramadhan ini saya ingin berinfak Rp 10 juta. Misalnya lho yaa… Ini
cuma contoh… Nah semua target itu ditulis. Kemudian, target tersebut
dievaluasi. Kalau target harian, ya evaluasi setiap hari, target mingguan
setiap minggu, dan target 1 bulan evaluasi di akhir Ramadhan.
Beneran deh, dengan target-target
ini, kita akan lebih “terarah” dalam beribadah. Target tersebut, cukup kita,
Allah, dan para malaikat saja yang tau. Atau boleh juga seorang sahabat yang
benar-benar dipercaya, agar bisa mengingatkan kita, apakah target kita tercapai
atau tidak. “Nah itu jadi riya donk…” Masalah riya, silahkan balikkan ke niat
masing-masing. Kalau khawatir riya, ya jagalah kerahasiaan target kita jangan
ampe ketauan orang lain… Yang jangan, takut riya, malah ga berbuat… Itu mah
rugi atuh yaaa… :p Hehehe…
Jadi… Yok pasang target Ramadhan
kita. Mumpung baru hari ke-2 di bulan Ramadhan. Sebelum terlambat. Sebelum kita
“menyesal” karena gak bisa memanfaatkan kesempatan emas ini… Tunggu apa lagi???
:D
No comments:
Post a Comment