Friday, 25 August 2017

Aliran Rasa Family Project "Home Quran Hour"

Alhamdulillah dengan adanya program HQH di rumah kami selama dua pekan terakhir, Afifa semakin dekat dengan Al-Quran, dan meski belum sempurna tapi ia semakin lancar membaca Al-Fatihah, dan tiga surat terakhir di usianya yang belum 3 tahun. 

Saya dan suami pun memiliki PR agar terus istiqamah di dalam membaca, menghafal dan terutama menjadi teladan yang baik bagi Afifa. Semoga program ini dapat berjalan seterusnya hingga Afifa besar nanti, hingga ia menikah dan ia lanjutkan bersama dengan suami serta anak-anaknya. Aamiin :")

Terakhir, saya ingin menuliskan doa khattam Al-Quran yang selalu kami baca selepas menjalankan program HQH ini.

"Ya Allah rahmatilah kami dengan Al-Quran. Jadikan Al-Quran bagi kami sebagai panutan, cahaya, petunjuk dan rahmat. Ya Allah ingatkanlah kami jika saya terlupa dari ayat-ayat Al-Quran. Ajarkan kami daripadanya yang saya belum tau. Karuniakanlah kepada kami untuk bisa membacanya di tengah malam dan siang hari. Jadikanlah Al-Quran sebagai pedoman bagi kami wahai Tuhan Semesta Alam.."

#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Sunday, 20 August 2017

Tantangan 10 Hari Family Project "Home Quran Hour" Day 12

Sore itu Bapak Suami-lah yang semangat untuk melaksanakan program HQH di hari ke-12 itu. "Ayo ngaji yuk Afifa.." begitu katanya. Sebelum kami memulai kegiatan tersebut, Pak Suami mengajari Afifa terlebih dahulu tentang gerakan shalat yang benar seperti apa. Mulai dari takbir, rukuk, dan sujud. Yang lucu Afifa saking semangatnya sujud, keningnya ia benturkan ke tempat sujud hingga ada suara "jedug..". Afifa malah tertawa. Hihi untung kepalanya gak kenapa-kenapa.. 

Program HQH dimulai dengan membacakan surat Al-Fatihah dan tiga surat terakhir beberapa kali. Afifa diam mendengarkan, tapi tidak mau ikut membaca. Kemudian dilanjutkan oleh Papa Afifa yang memurojaah hafalannya. Sistemnya saya membacakan dulu suratnya, ia mendengarkan, kemudian ia mengulanginya. Ternyata saking keasyikan, tidak terasa 20 menit sudah waktu berjalan. 

"Mah laper.." kata Afifa.
Hihi memang di antara kami semua, hanya Afifa-lah yang belum makan malam. Saya dan Pak Suami sudah makan sebelum Maghrib. 
"Ayo yang mumpung Afifa mau makan." kata suami.
Memang sejak sakit seminggu terkahir ini nafsu makan Afifa menurun drastis. Akhirnya belum sempat giliran saya mengaji, saya siapkan Afifa makan. Dan alhamdulillah satu centong nasi dengan sayur ayam habis dalam sekejap. Namun sayang, tumis kangkung kesukaannya tidak mau dimakannya. Gak apa-apa segitu pun alhamdulillah :D

Setelah shalat isya, kami pun bersiap tidur. Alhamdulillah Afifa dengan senang hati membaca surat-surat yang saya bacakan. Tetap semangat Afifa dan kami semua menjalankan program HQH ini :")

#Day12
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Saturday, 19 August 2017

Tantangan 10 Hari Family Project "Home Quran Hour" Day 11

Di hari ke-11, program HQH masih mengalami "adjustment" di dalam aplikasinya. Hiks. Saya dan suami hanya ada kekhawatiran jika saya memaksa Afifa, ia malah akan trauma.  Program ba'da dimulai sebenarnya dengan penuh kerelaan hati Afifa membaca surat Al-Fatihah. Tapi kemudian ia lebih tertarik untuk membaca buku yang baru dibelinya sore hari. Ya sudah gak apa-apa. Mungkin dipending dulu. Mungkin setelah Isya saja.

Saya pun mulai memasak untuk makan malam Afifa, karena ia makan siang sedikit. Setelah selesai masak, saya menemaninya makan, ia tetap dengan bukunya. Setelah selesai, semua dibersihkan, adzan Isya pun berkumandang. Saya pun shalat Isya. 

Menjelang tidur, saya pun mulai fokus membacakan ayat-ayat Al-Quran di depannya. Alhamdulillah Afifa mau mengikutinya. Satu bagian dari surat An-Nas yang mesti saya koreksi adalah Afifa melompat dari ayat 1 ke ayat 6. Hihi.. entahlah sepertinya dia sangat hafal dengan kalimat "minal jinnati wannaas.." πŸ˜…

Demikian program HQH hari ke-11 dijalankan. Semoga lebih baik lagi. Aamiin..

#Day11
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Friday, 18 August 2017

Tantangan 10 Hari Family Project "Home Quran Hour" Day 10

Hari ke-10 program HQH dijalankan. Waktu benar-benar cepat sekali berlalu :") Saya jadi merenung apa saja yang sudah saya lakukan ya. Hiks semoga bisa menjadi manusia yang bertakwa dan beramal soleh serta istiqamah di dalam ketakwaan tersebut. Aamiin..

Sebelumnya Afifa sejak sore hari sudah agak cranky. Sepertinya ia mengantuk dan lapar, duo paket combo yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Tapi anehnya saya berikan makanan apapun dia tidak mau. Digendong untuk segera tidur pun tidak kunjung tidur. Akhirnya harus dialihkan untuk bermain.

Setelah Maghrib, saya bersihkan dia dulu mulai dari minum obat, gosok gigi, cuci tangan, cuci kaki kemudian ganti baju. Saat selesai, saya lanjutkan dengan program HQH sore itu, dimulai dengan membaca Al-Fatihah. Namun karena Afifa belum tertarik ya sudah saya mulai dengan saya dulu untuk bertilawah. Belum ada 10 menit saya bertilawah, tiba-tiba Afifa ingin sekali saya bacakan cerita "Mengenal Allah" dan dzikir asmaul husna. Ya sudah saya pending dulu mengajinya, tahan kesabaran saya jangan sampai keluar emosi. Tapi alhamdulillah selama dzikir asmaul husna kami lebih tenang.

Tidak lama kemudian dia mulai terlihat mengantuk. Akhirnya saya matikan lampu dan kami bersiap tidur. Dan seperti sudah diprogram, Afifa sendiri yang setelah baca doa, dia langsung mengaji surat Al-Fatihah dan surat An-Nas serta Al-Ikhlas beberapa kali. Surat Al-Falaq masih harus saya bantu, dia yang melanjutkan kata-kata terakhirnya saja. Alhamdulillah..

Saya mengapresiasi Afifa yang telah berusaha untuk membaca surat-surat pendek tersebut. "Terima kasih Afifa, semoga kamu jadi anak shalihah sayang." 


#Day10
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Thursday, 17 August 2017

Tantangan 10 Hari Family Project "Home Quran Hour" Day 9

Hari ke-9 program HQH dijalankan seperti biasa ba'da Maghrib. Namun di tengah-tengah eksekusi, tiba-tiba kakak nomor dua saya video call. Ternyata Atqiya anaknya ingin mengobrol dengan Afifa. Akhirnya saya manfaatkan kesempatan itu untuk meminta Atqiya mengaji bersama. Sukses hanya surat Al-Fatihah saja. Gak apa-apa yang penting sudah mengaji.

Setelah selesai, anaknya tetangga, si kembar Abang Raushan dan Kakak Nuha mengantarkan buku pesanan saya untuk Afifa yang berjudul "Mengenal Allah". Tentu saja Afifa sangat excited untuk minta dibacakan. Program HQH pun terhenti. Gak apa-apa deh, pikir saya. Toh yang dibaca pun dapat menumbuhkan benih-benih fitrah Spiritual Quotient yang ada di dalam diri Afifa. InsyaAllah.

Bukunya bagus, tetapi mungkin untuk seumuran Afifa belum cocok. Mungkin akan lebih cocok untuk anak Usia SD. Tapi saya bisa semakin mengenalkan asmaul husna, sifat-sifat Allah, dan bagaimana seharusnya kita sebagai hamba-Nya bersikap.

Afifa memang sangat senang jika saya menyanyikan lagu asmaul husna dengan nada ESQ. "Ya Allah.. Ya Rahman.. Ya Rahiim.. Ya Malik.. Ya Quddus.. Ya Salaam.. Ya Mu'min.. Ya Muhaimin.." dan seterusnya. Tapi sampai asmaul husna yang ke 50-an Afifa minta berhenti.

Kemudian pembacaan buku pun dilanjutkan. Ada kalimat di dalam buku tersebut yang berbunyi, "Allah sangat senang, jika kita berdoa kepada-Nya." Nah moment tersebut saya berikan nasihat kepada Afifa tentang pentingnya berdoa tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk orang lain. Saya pun mencontohkan bagaimana seharusnya berdoa.

Saya angkat kedua tangan, tundukkan kepala, dan saya tutup kedua mata saya. Sepintas saya melihat Afifa pun mengikuti gerakan saya. Saya pun mulai berdoa dimulai dengan basmallah, hamdallah, doa kedua orang tua, dan mendoakan segala kebaikan bagi Afifa dan kami sekeluarga di dunia akhirat. Panjaaaang dan hikmad doanya bagi saya, hingga tak terasa air mata saya pun terjatuh, terutama bagian "Ya Allah matikan kami dalam keadaan khusnul khatimah.. jadikan kalimat 'Lailaa ha illa haillallah' sebagai kalimat terakhir kami ya Allah.." 😭
Doa pun saya akhiri dengan "Aamiin.."

Setelah berdoa saya pun bertanya pada Afifa.
M: "Afifa kalau berdoa itu harus gimana ya?"
A: "Harus tutup mata ya mah?"
Saya dan suami pun tertawa.
M: "Iya bisa tutup mata, tapi engga tutup mata juga ga apa-apa. Terus harus apa lagi?"
A: "Harus nangis juga ya mah?"
Saya dan suami makin tertawa.
M: "Iya nangis itu hanya efek aja. Tutup mata juga demikian. Intinya kalau berdoa itu kita harus bersungguh-sungguh dari dalam hati kita. Kita hadirkan Allah dalam hati kita dan dalam pikiran kita. Allah pasti seneng dan sayang sama kita.."
A: "Iya Afifa berdoa." (Maksudnya Afifa juga akan rajin berdoa)

Tak terasa adzan Isya pun berkumandang. Kami pun shalat Isya berjamaah. Setelah shalat Isya, saya melanjutkan tilawah yang tertunda sekalian membaca surat Al-Kahfi di malam Jumat. Afifa pun anteng dengan aktivitas menggunting dan menempel-nempel gambar pada kertas. Saya biarkan saja.

Sebelum tidur, saya pun membacakan Al-Fatihah satu kali dan tiga surat terakhir sebanyak masing-masing tiga kali. Alhamdulillah untuk surat Al-Ikhlas dan An-nas sudah lancar. Tinggal Al-Falaq saja yang belum. Alhamdulillah semoga ke depannya lebih baik lagi. Aamiin..

#Day9
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Wednesday, 16 August 2017

Tantangan 10 Hari Family Project "Home Quran Hour" Day 8

Tidak terasa kami sudah menjalani program HQH selama kurang lebih 1 minggu lamanya. Alhamdulillah meski banyak modifikasi di dalam tahap eksekusinya, Afifa secara rutin senantiasa kami perdengarkan ayat-ayat suci Al-Quran setiap ba'da Maghrib.

Ternyata di hari ke-8 saya tetap melakukan modifikasi saat menjalankan program ini. Ba'da Maghrib Papa Afifa ada kerjaan lain, jadi sepertinya ia tidak dapat join. Sehingga begitu shalat Maghrib selesai, hanya saya dan Afifa saja yang melakukan program ini. 

Program diawali dengan pembacaan Al-Fatihah sebanyak tiga kali. Alhamdulillah saat pertama kali dibacakan, Afifa yang sambil heboh makan kentang, mengikuti saya membacakan Al-Fatihah. Namun ketika saya membacakan tiga surat terakhir masing-masing tiga kali, dia tetap anteng dengan kentangnya. Ya sudah tidak apa-apa. Setelah itu saya pun melanjutkan dengan tilawah sekitar 20 menit di dekatnya. Alhamdulillah so far Afifa berada di dekat saya sehingga dia mendengarkan apa yang saya bacakan. 

Namun karena terlalu lama tilawah, saya saat itu tidak sempat mengulang-ngulang hafalan saya. Setelah shalat isya berjamaah pun kami bersiap-siap tidur. Semoga hari selanjutnya lebih baik lagi. Aamiin..

#Day8
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Tuesday, 15 August 2017

Tantangan 10 Hari Family Project "Home Quran Hour" Day 7

Hari Selasa kemarin saya ada jadwal presentasi progress report penelitian saya pada acara kolokium di kampus yang diadakan oleh kampus saya. Karena Afifa masih kurang begitu sehat, akhirnya saya bawa Afifa ditemani Papa Afifa yang izin mengajar beberapa jam. Alhamdulillah Afifa cukup kooperatif selama saya presentasi di depan para dosen dan mahasiswa. Tapi sesekali ia ke depan untuk ikut presentasi. Hehehheehe..

Usai presentasi kami pun pulang. Papa Afifa pun segera pergi lagi untuk mengajar. Ternyata Afifa tertidur hingga menjelang ashar. Saat Ashar tiba kami shalat bersama-sama dan setelahnya saya dan Afifa mulai membaca Al-Fatihah. Alhamdulillah Afifa sangat kooperatif dengan mengikuti saya mengaji.

Tidak lama Papa Afifa datang dari mengajar. Kami pun membawa Afifa bertemu dengan dokter karena demamnya masih naik turun dan batuk pileknya sudah cukup lama yaitu dua minggu. Ternyata menurut dokter Afifa radang tenggorokan dan ada infeksi telinga karena sudah terlalu lama batpil. Syafakillah ya sayang.. :")

Ba'da Maghrib pun kami menjalankan program HQH dengan modifikasi. Saya mulai membaca Al-Fatihah, dan surat-surat pendek. Afifa bermain dan ia nampak tidak mau untuk mengikuti. Ya sudah tidak apa-apa. Saya pun melanjutkan dengan tilawah sebanyak 1 juz. Alhamdulillah Afifa mendengarkan saya dengan cukup baik meski sambil bermain.

Menjelang tidur, setelah membacakan doa hendak tidur, saya usaha lagi untuk membacakan Al-Fatihah dan tiga surat terakhir. Alhamdulillah Afifa mengikutinya dengan baik dan bahkan dia sempat protes karena saya tertidur. "Mamah bangun, ngaji dulu." Begitu katanya.. Hehehhehe.. 

Alhamdulillah. Semoga besok lebih baik lagi. Aamiin..


#Day7
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Monday, 14 August 2017

Tantangan 10 Hari Family Project "Home Quran Hour" Day 6

Hari Senin kemarin saya sengaja tidak pergi ke kampus karena Afifa tadi malam demam. Mungkin karena dia kecapean. Alhamdulillah dua kali saya berikan obat penurun panas, sampai siang hari demamnya sudah hilang sama sekali. Tapi ternyata sore harinya demamnya agak naik lagi sehingga masih saya berikan obat penurun panas. Syafakillah Afifa :") Semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan kesembuhan yang tidak diikuti dengan penyakit lainnya. Aamiin.. 

Karena tidak berangkat ke kampus, otomatis saya bermanin bersama Afifa seharian. Dan moment tersebut saya manfaatkan untuk bertilawah di depannya. Jadi jatah 1 juz sehari saya bacakan di depan dia. Memang tidak bisa sekali baca habis karena Afifa akan bosan. Jadi dibagi-bagi waktunya, misalnya setelah lima lembar saya selingi dengan membacakan buku cerita, sehingga alhamdulillah Afifa bisa terjaga moodnya. Selain itu saya pun memasangkan murottal dari boneka Hafidzah doll agar setelah saya selesai dia masih mendengarkan ayat-ayat suci Al-Quran.

Nah Ada kebahagiaan tersendiri rasanya saat surat-surat yang biasa didengarkannya sedang dibacakan oleh si Hafidzah, Afifa pun dengan otomatis ikut membacakannya meski dalam posisi bermain. Hehehehe.. padahal kondisinya ia lagi ngapain gitu tapi mulutnya mengikuti bacaan surat tersebut.

Afifa bermain sambil mengaji

Program HQH pun dilaksanakan ba'da shalat Maghrib. Namun karena akan ada tamu datang ke rumah ba'da isya, jadi program ini dijalankan tidak seperti biasanya. Setelah shalat Maghrib saya langsung membacakan Al-Fatihah satu kali dan An-Nas beberapa kali. Saat itu Afifa hanya mendengarkan saja sambil bermain, tapi tidak mau mengikuti. Suami menyapu lantai rumah. Setelah 10 menit, kami pun bertukar posisi. Saya menyiapkan makan malam untuk para tamu, suami pun mengaji bersama Afifa. Nah ini yang lucu. Afifa ternyata bersemangat sekali mengaji. Suara lucunya terdengar hingga ke dapur (posisi Afifa dan Ayahnya di dalam kamar). 

A: "Qul 'a'udzubirobbinnaaass.. minal jinnati.." (dari ayat pertama, langsung lompat ke ayat terakhir.. hehehehe)
P: eh harusnya "malikinnaass.."
A: "Malikinnaass..."
P: "Ila.."
A: "Ilaaahinnaas.."
P: "Min.."
A: "Mingsyarril was wasil khonnaas.."
P: "Alladzi.."
A: "Alladzii yuwaswisu fii sudu rinnaas.."
P: "Minal.."
A: "Minal jinnati wannaas.."
P: "Yeay alhamdulillah.." (kemudian bertepuk tangan memberikan apresiasi).
Kemudian berulang hingga beberapa kali.


Alhamdulillah.. program HQH hari keenam cukup sukses. Semoga kami bisa istiqamah dan lebih baik lagi. Aamiin.. semangat ya Afifa :)

#Day6
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Sunday, 13 August 2017

Tantangan 10 Hari Family Project "Home Quran Hour" Day 5

Pelaksanaan Proyek HQH di hari ke-5 mengalami modifikasi dalam hal eksekusi. Hal ini dikarenakan saya dan suami ada agenda seminar dari pagi hingga sore dan Afifa kami titipkan di rumah Bunda kami di Kuala Lumpur. Bunda adalah seseorang yang sudah kami anggap seperti orang tua kami sendiri di Kuala Lumpur ini.

Saya sudah memperkirakan sepertinya waktu eksekusi HQH harus diganti untuk hari itu. Jadi, saya kembalikan lagi pada salah satu tujuan proyek ini yaitu ingin memperdengarkan ayat-ayat AlQuran kepada Afifa langsung dari mulut kami secara konsisten.

Akhirnya program HQH ini saya eksekusi pada pagi hari di mobil yaitu saat perjalanan kami ke rumah Bunda. Pun dengan bagaimana kami mengeksekusi program ini ada modifikasi. Modifikasi ini dilakukan karena:
1. Afifa dalam kondisi baru kami bangunkan sehingga kami hanya dapat fokus memperdengarkan ayat-ayat Al-Quran.
2. Sepertinya untuk saya menambah hafalan dan mengulanginya agak susah karena posisi saya untuk melakukan hal tersebut harus dalam keadaan tenang, bukan dalam perjalanan.

Jadi menimbang hal tersebut program HQH hanya memperdengarkan Afifa ayat Al-Quran yaitu dengan cara saya tilawah biasa. Pak suami dan Afifa hanya mendengarkan.

Program dimulai dengan membaca Al-Fatihah, tiga surat terakhir, dan kemudian saya mulai tilawah selama perjalanan. Dan ternyata alhamdulillah Afifa duduk mendengarkan secara tertib.

Meski program HQH kami modifikasi, semoga tidak mengubah esensi dari tujuan dilakukannya program tersebut. Semoga Afifa semakin terinternalisasikan bacaan-bacaan ayat suci Al-Quran di dalam dirinya. Aamiin.. :")

Ps:
Kami sampai rumah menjelang Isya dan Afifa pun tertidur hingga tulisan ini dibuat keesokan harinya ;)

Saya pun mengobrol dengan suami terkait hal ini. Pada intinya dia juga setuju kami untuk fleksibel dalam hal pelaksanaan dan mengingatkan kembali untuk menjauhi pemaksaan kepada Afifa. Proyek ini harus membuat semua orang bahagia. Oke siaaap ;) Bismillah..

#Day5
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Saturday, 12 August 2017

Tantangan 10 Hari Family Project "Home Quran Hour" Day 4

Ada sebuah penyesalan yang saya miliki pada saat saya kecil hingga remaja yaitu tidak seriusnya saya di dalam menjalankan didikan Ayah saya terkait dengan Al-Quran serta hadist.

Saat saya kecil hingga SMA, ayah saya mendidikan saya dan kakak-kakak saya untuk senantiasa membaca Al-Quran dua kali sehari, yaitu ba'da Subuh dan ba'da Maghrib. Tidak banyak, hanya satu lembar setiap kali mengaji. Jadi sistemnya saya dan kakak-kakak saya bergiliran mengaji, ayah saya mendengarkan dan membenarkan bacaan Quran kami. Setelah itu dilanjutkan dengan menambah hafalan juz Amma, membaca arti ayat Quran kata per kata, kemudian dilanjutkan membaca dua kitab hadist (saya lupa kitab apa, kalau gak salah Kitab sahih Bukhari) kemudian mengartikannya kata per kata. Kemudian ditambah belajar bahasa Arab kata per kata yang amat dasar.

Yang saya sesali adalah karena saya tidak menjalankan itu semua dengan kebahagiaan. Seringkali setiap kali Ayah saya datang dari Masjid selepas subuh dan maghrib, mengetuk pintu sambil berkata "Ayo ngaji ayo ngaji.." Tapi perasaan malas menghantui saya, sehingga menjalankan itu semua tanpa kesungguhan.

Hasilnya adalah saya stagnan bahkan mengalami kemunduran di semua level yang Ayah saya ajarkan :"( Sedih dan menyesal sekali..

Sejak S2 saya mulai menyadari betapa pentingnya ilmu-ilmu yang Ayah saya ajari dahulu.. :"( Apalagi saya mengambil jurusan ekonomi dengan spesialisasi ekonomi syariah sehingga kemampuan bahasa Arab, mengartikan ayat-ayat Al-Quran dan hadist Nabi menjadi sebuah value added bagi saya di dalam memahami ilmu ini. Saya menyesaaall sekali. Baru terasa manfaat mengapa Ayah saya mendidik kami seperti itu. Dan sekarang semua tinggal-lah penyesalan.. menyesal karena tidak memanfaatkan secara optimal ilmu yang Ayah saya ajari. Menyesal kenapa dulu tidak tumbuh perasaan mencintai apa yang Ayah saya terapkan?

Maka saya pun berpikir tentang proyek HQH yang saat ini saya terapkan. Bagaimana ya menumbuhkan kecintaan pertama kali kepada Afifa terkait Al-Quran? Sepertinya metode reward harus direview ulang. Saya dengan suami pun berdiskusi.

M: "Yang menurut Ayang gimana ya praktek Proyek HQH kita?"
S: "Kayanya kita harus mengikuti nyamannya Afifa kaya gimana aja. Jangan sampe dia merasa terpaksa malah jadi ada trauma kan bahaya."
M: "Malah dia ga mau ngaji lagi ya?"
S: "Iya itu justru bahaya."
M: "Ya udah gimana kalau kita tetap memperdengarkan ayat-ayat Al-Quran aja setiap abis Maghrib tanpa ekspektasi apa-apa ya tentang Afifa?"
S: "Iya setuju."

Begitulah.. akhirnya program HQH hari keempat dijalankan tanpa mewajibkan Afifa untuk mengikuti kami membacakan surat An-Nas. Yang terpenting ia mendengarkan kami mengaji. Yang terpenting ia tau bahwa keluarga kami memiliki waktu spesial untuk Al-Quran. Tanpa ada paksaan. Yang terpenting Afifa bahagia. She is only 2 years and 7 months old! What she needs is she enjoys the moment. She feels happy about it. 

Jadi ba'da Maghrib saya dan suami memulai HQH dengan membaca Al-Fatihah, dilanjutkan dengan tiga surat terakhir. Sedangkan Afifa bermain senyamannya dia sambil mendengarkan kami.
Kemudian dilanjutkan saya menambah hafalan satu ayat baru selama 15 menit dan suami memurojaah hafalannya selama 15 menit secara bergantian.
Acara pun diakhiri dengan pelantunan doa tilawah.

Alhamdulillah.. afifa pun tampak senang, tidak ada adegan menangis seperti sebelumnya. Semoga hari selanjutnya lebih baik lagi. Aamiin..

#Day4
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Friday, 11 August 2017

Tantangan 10 Hari Family Project "Home Quran Hour" Day 3

Ternyata ada hal-hal di dalam kehidupan ini yang tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Ini pun terjadi pada eksekusi ketiga proyek Home Quran Hour kami. Huhu sedih..

Jadi memang tanggal 11 Agustus 2017 suami ada rapat di sekolahnya hingga sore hari sehingga Afifa baru kami jemput pukul 18.00 waktu KL. Tapi sebenarnya saya mengantar Afifa ke daycare hampir pukul jam 12.00 siang, jadi Afifa tidak terlalu lama di Educare sebenarnya. Setelah menjemput Afifa pun kami mampir terlebih dahulu ke kantin di kampus untuk makan malam. Karenanya otomatis kami pun terlambat sampai rumah, yaitu saat adzan Maghrib sudah berkumandang.

Sesampainya di rumah kami pun shalat Maghrib. Dari awal selama perjalanan kami sudah sounding kepada Afifa bahwa setelah shalat Maghrib akan diadakan agenda Home Quran Hour (disingkat HQH). Buku reward akan diberikan saat Afifa selesai mengaji selama 10 menit. "Iya mah.." katanya.

Ternyata setelah shalat Afifa ingin BAB. Ya sudah saya pending dulu HQH malam itu. Setelah selesai, kami pun memulai HQH. Entah kenapa dari awal Afifa gak mau mengikuti baca Al-Fatihah. Adaa aja alasan yang dibuatnya untuk tidak mengikuti kami mengaji. Okelah gak apa-apa, maka saya pun memulai giliran saya untuk mengulang hafalan. Suami mendengarkan dan mengoreksi kesalahan saya. Sementara Afifa bermain sambil mendengarkan kami.

Tiba-tiba dia ingat buku reward itu. Dia meminta untuk menempel-nempel ikan di buku tersebut seperti yang ia lakukan sebelumnya. Tentu saja saya menolak karena perjanjian dari awal buku reward tsb hanya boleh dibuka dan ditempel-tempel jika semuanya telah selesai mengaji. Mulailah tangisan itu pecah. Awalnya kami bisa menghandle, tapi kemudian tangis itu berubah menjadi raungan.

Suami nyaris menyerah, "Udahlah yang kasih aja biar diem." Begitu katanya. Tapi saya tetap pada pendirian saya, "Yang.. menangis itu bukan berarti membuat keinginan Afifa menjadi terkabul. Nanti polanya akan berulang. Jika ia menginginkan sesuatu, kemudian tidak bisa dikabulkan, ia menangis sampai keinginannya dikabulkan. Ini akan berulang yang.." kata saya.

Sampai akhirnya saya bisa mendiamkan dia, saya peluk dia, saya bilang bahwa saya akan tetap pada kesepakatan awal bahwa Buku reward hanya dan hanya jika dikeluarkan saat kegiatan HQH selesai. No HQH means no reward book.

Afifa pun sudah mulai tenang. Kemudian saya melanjutkan mengaji. Tapi ternyata dia masih tidak mau. Ya sudah, akhirnya saya tawari dia makan, ternyata dia mau makan. Akhirnya saya siapkan tumis kangkung kesukaannya. Ternyata habis sepiring. Oh mungkin lapar.. πŸ˜…πŸ˜… Padahal sebelumnya sudah makan dia meski tidak banyak.

Adzan isya pun berkumandang. Akhirnya saya memutuskan untuk memasang murottal Hafidzah doll agar ia tetap terinput tilawah hari ini. Saya pun shalat. Dan Afifa tetap bermain-main sesuai apa yang ia mau..

Mungkin ada beberapa hal yang bisa saya ambil hikmahnya dari "kegagalan" proyek HQH ini.

Pertama, mungkin karena kami sampai rumah sangat terlambat sehingga suasananya menjadi tidak tenang. Bisanya dua hari kemarin, ashar kami sudah sampai rumah, Afifa bisa bermain lama dulu bersama kami. Sedangkan saat kami terlambat sampai rumah, suasananya menjadi serba terburu-buru. Tidak tenang sehingga menghilangkan mood Afifa untuk mengaji.

Kedua, mungkin Afifa dalam kondisi belum puas makan. Sehingga rasa lapar membuatnya menjadi bad mood. Boro-boro pingin ngaji kalau perut laper, yang ada bawaannya pingin makan. Iya kan? Hehehe..

Ketiga, mungkin Afifa merasa tidak terlalu suka karena dijemputnya tidak seperti biasanya (pukul 16.00-16.30). Sehingga membuatnya "protes" dengan caranya.

Wallahu'alam.

Tapi alhamdulillahnya, sebelum tidur tadi malam, ketika saya membacakan Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas kepadanya seperti kebiasaan sebelumnya, Afifa mau mengikuti. Alhamdulillah :")

Semoga hari selanjutnya lebih baik. Saya agak deg-degan karena weekend ini saya dan suami full agenda dari pagi hingga sore. Semoga Afifa tetap tejaga ya kondisinya. Aaamiin..
Semangaaat :")

#Day3
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP


Thursday, 10 August 2017

Tantangan 10 Hari Family Project "Home Quran Hour" Day 2

Alhamdulillah, tadi malam ba'da Maghrib eksekusi  dari proyek "Home Quran Hour" berjalan cukup lancar. Awalnya sepulang dari kampus saya berniat membeli peralatan karton dan ketas origami untuk membuat papan reward. Tapi qadarullah hujan kembali turun lebat sekali. Rasanya susah kalau kami harus mampir untuk membeli peralatan tersebut. Ya sudah saya kemudian berencana untuk memanfaatkan apa yang ada di rumah saja, meskipun saya tau pasti hasilnya kurang maksimal. Tapi daripada tidak ada kan? ;)

Buku Reward pengganti Papan Karton Reward


Setelah shalat Maghrib kami bersiap-siap. Awalnya Afifa mulai terdistract untuk tidak mengikuti kami mengaji karena sibuk ingin makan kismis. Dia tidak mau membaca Al-Fatihah. Biasanya dia paling semangat kalau saya atau suami mulai baca Al-Fatihah dia akan mengikutinya. Tapi saya berpikir, "Shouldn't it be fun for everyone to run this family project?" Jadi ya sudah saya biarkan saja Afifa nyamannya dan senengnya kaya gimana selama dia gak melakukan hal-hal berbahaya. 

Saya dan suami pun terus membaca Al-Fatihah bersama-sama sebanyak tiga kali, tanpa diikuti oleh Afifa. Ya sudah tidak apa-apa, minimal Afifa mendengar kami mengaji.
Acara selanjutnya seharusnya giliran Afifa mengaji surat An-Nas tapi karena kondisinya seperti itu, akhirnya saya duluan yang mengulang-ngulang hafalan saya, suami mendengarkan. Setelah 10 menit, giliran suami yang mengulang hafalannya, saya mendengarkan. Saat mendengarkan kami pun sambil membaca Qurannya khawatir ada kesalahan jadi bisa langsung membenarkan. Ini pun dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Afifa tetap makan kismis, naik turun kursi, bahkan ingin baca buku cerita πŸ˜… Saya pun bilang, "Kan sekarang waktunya mengaji.. nanti baca bukunya setelah kita semua selesai. Sebentar aja koo.."

Setelah dinasihati seperti itu, Afifa langsung paham. Dan dia pun langsung mau mengaji, meski sambil naik turun kursi. Gak apa-apa yang penting dia happy. Hehehe.. Kemudian Ayahnya pun memperdengarkan surat An-Nas secara berulang. Dan tidak lama, Afifa mau mengikutinya. Terus selama 10 menit. Ini saya manfaatkan untuk mengambil videonya :D
MasyaAllah ternyata diulang-ulang selama 10 menit, Afifa langsung bisa untuk mengikutinya. Betapa Allah memberikan kecerdasan kepada otak manusia ya :")

Afifa Membaca An-Nas sambil naik turun kursi :D


Setelah 30 menit berlalu kami pun mengakhirinya dengan membaca doa setelah selesai tilawah. Bagian ini Afifa sangat suka, karena dia sudah hafal dengan menggunakan lagunya. Hehehe..

Kemudian saya pun mengeluarkan kertas reward. Ternyata ini yang membuat Afifa super excited. Halaman pertama ada fotonya dan tulisan "Bagaimana Afifa mengaji hari ini?" 
Ayahnya pun menulis "Bagus." Kemudian menandatanganinya. Saya pun menulis "Tetap semangat Afifa." Dan menandatanganinya. Afifa pun saya suruh memilih, gambar ikan mana yang ditempel pada bukunya karena dia sudah mengaji dengan baik. Dia memilih ikan yang berwarna oranye. Hehehe.. hal yang sama dilakukan untuk lembar saya dan Pak suami. 

M: "Buku ini khusus untuk Afifa, Papa dan Mama setelah selesai mengaji ya. Afifa seneng engga?" 
A: "Seneng mah. Afifa dapet ikan." 
M: "Berarti kalau mau dapet ikan lebih banyak lagi harus semangat ngajinya. Iya ga?"
A: "Iya. Afifa mau ngaji lagi."
M: "Papa seneng ga ngaji?"
P: "Seneng donk.."

Afifa dan Buku Reward

Tetap semangat, Afifa :) Ikannya dia yang pilih hehhe

Mama juga harus semangat ;)

Papa pilih ikan hiu :D


Alhamdulillah.. semoga kami istiqamah menjalankan proyek "Home Quran Hour" seterusnya ya. Aamiin ❤️

#Day2
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Wednesday, 9 August 2017

Tantangan 10 Hari Family Project "Home Quran Hour" Day 1

Home Quran Hour 

Tantangan level 3 ini sungguh menarik. Kami diminta untuk membuat sebuah family project yang bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga. Project ini melibatkan seluruh anggota keluarga. Gak perlu mikir yang wow banget untuk mengeksekusi sebuah family project ini. Yang terpenting adalah terbangunnya bonding yang lebih erat di antara semua anggota keluarga dan tentunya semua merasa happy dengan adanya project ini. Intinya adalah syukuri setiap proses yang dijalani karena bukan hasil yang menjadi goals pada family project ini. Jadi jelas ya, ini adalah sebuah proyek yang berorientasi pada proses bukan berorientasi pada hasil.

Saya pun merenungi dan memikirkan proyek apa yang ingin saya dan keluarga lakukan. Bukan semata-mata ingin tapi juga perlu. Apa ya yang kami inginkan dan perlukan sebenarnya?

Lalu saya kembali mengingat doa-doa yang selalu saya panjatkan. Salah satu doanya adalah saya ingin keluarga saya menjadi ahli Al-Quran, yang senantiasa membaca dan (minimal berusaha) menghafalkan Al-Quran serta tentu menghayati dan mengamalkannya di dalam kehidupan kami. Bahkan lebih spesifik lagi saya selalu berdoa agar Afifa dapat menjadi anak shalihah, daiyyah (penyampai dan penolong agama Allah), serta al-hafidzah 30 juz yang kaya dan bertakwa. Hehehhe.. tentunya yang cantik rupa, hati dan akhlaknya serta sehat jasmani rohaninya. KomplitπŸ˜‡πŸ˜‚

Maka berangkat dari hal tersebut, saya berpikir kenapa tidak membuat proyek terkait dengan itu? Selama ini yang saya lakukan adalah memperdengarkan Afifa Al-Quran ya sesuka hati saya saja, tidak ada waktu khusus kecuali sebelum tidur. Sebelum tidur saya biasakan membaca al-fatihah dan tiga surat terakhir dalam Al-Quran. Hanya itu. Sisanya saya perdengarkan ia lewat murottal.

Akhirnya saya memutuskan untuk membuat proyek bersama keluarga yang dinamakan "Home Quran Hour". Apa itu? Home Quran Hour adalah waktu yang dikhususkan oleh kami untuk memperdengarkan Afifa kepada ayat-ayat Al-Quran langsung dari mulut kedua orang tuanya tanpa perantara media apapun. Setelah dipikirkan slot waktu yang paling pas adalah ba'da maghrib hingga menjelang isya. Tidak perlu terlalu lama mengingat fokus anak seusia Afifa hanya bertahan 20-30 menit saja. Maka saya ambil waktu 30 menit  untuk proyek ini setiap habis shalat Maghrib. Mungkin jika ada agenda yang tidak bisa dihindari pada periode waktu tsb, maka bisa dipindah menjadi menjelang tidur. Tapi diusahakan waktu utama adalah setelah shalat maghrib karena waktu tersebut adalah salah satu di antara dua waktu utama untuk membaca Al-Quran.

Apa tujuannya?
Pertama, kami ingin mendapatkan keberkahan dan keridhoan dari Allah SWT. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa di rumah yang sering dibacakan ayat-ayat suci Al-Quran oleh penghuninya akan diturunkan keberkahan oleh Allah SWT. Aamiin :") 

Kedua, kami ingin menanamkan nilai kepada Afifa bahwa Al-Quran adalah bacaan utama harian seorang Muslim. Maka dengan pembiasaan ini diharapkan Afifa dapat menginternalisasi nilai-nilai ini. Dan Afifa dapat menjadikan membaca Al-Quran menjadi salah satu kebiasaan wajib di dalam hidupnya. Aamiin..

Ketiga, kami ingin menambah hafalan. Diharapkan dengan adalah waktu khusus Al-Quran di dalam keluarga kami, akan tumbuh semangat dan konsistensi di dalam menambah hafalan. Target saya gak muluk-muluk, cukup menambah dua ayat baru per minggu. Yang penting konsisten. Juga memurojaah hafalan yang sudah ada. Kalau Afifa mudah-mudahan bisa menambah satu surat pendek baru dalam kurun waktu dua minggu. Saat ini Afifa sudah hafal Al-Fatihah dan Al-Ikhlas. Jadi kemungkinan yang akan difokuskan pertama adalah An-Nas dan Al-Falaq.

Bagaimana pelaksanaannya?
Setelah shalat maghrib kami akan berkumpul bersama. 
1. Membaca Al-Fatihah bersama-sama selama tiga kali.
2. Membacakan dan memperdengarkan Afifa surat An-Nas secara berulang selama 10 menit. Dalam 10 menit itu Afifa pun kami motivasi untuk mengikuti surat tersebut.
3. Ayah Afifa akan menyetor hafalan baru atau memurojaah hafalan yang sudah ada selama 8-10 menit.
4. Saya akan menyetor hafalan baru selama 8-10 menit.
5. Penyematan bintang pada papan nama masing-masing sebagai reward karena sudah membersamai Al-Quran.

Siapa penanggung jawabnya?
Utamanya adalah Ayah Afifa.

Sarana Apa yang diperlukan?
1. Mukena. Agar Afifa lebih semangat dan merasakan feel-nya terkait proyek kami ini.
2. Al-Quran
3. Papan dari karton yang ditulis nama kami bertiga, setiap habis proyek dilaksanakan sematkan bintang di samping masing-masing nama. Ini akan saya siapkan hari ini.

Berapa lama durasi waktu proyek ini?
Jika memungkinkan seterusnya. Tapi untuk saat ini tanggal 10-26 Agustus 2017 atau kurang lebih selama 2 minggu terlebih dahulu sesuai dengan periode game level 3 kelas Bunsay IIP.

Apa output yang diharapkan?
Meskipun proyek ini mengutamakan proses, tapi bukan berarti kami tidak mengharapkan output ataupun hasil. Output hanyalah sebagai salah satu penyemangat saja. Maka kami mengharapkan beberapa output:
1. Kami semakin mencintai Al-Quran dan konsisten menjadikannya sebagai bacaan harian bersama seluruh keluarga.
2. Selama kurun dua minggu tersebut target saya adalah menambah 4 ayat baru, Afifa hafal surat An-Nas dan Al-Falaq, sedangkan sampai tulisan ini dibuat Ayah Afifa belum konfirmasi target pribadinya. Hehehe.. :D

Apa yang sudah dilakukan untuk proyek ini?
Pertama, tentu saja saya sounding ide ini kepada Afifa dan ayahnya. Alhamdulillah mereka langsung setuju. Kalau Afifa happy aja karena saya pun menyampaikannya dengan ekspresi seolah-olah ini adalah permainan seru buatnya :D 

Kedua, kami sudah mulai mempraktekkannya tadi malam (ba'da Maghrib) tanggal 9 Agustus. Ternyata alhamdulillah Afifa sangat kooperatif, meski pada saat saya menyetor hafalan dia sudah mulai hilang fokus. Ingin bermain yang lain, ingin membaca buku, dan sebagainya.

Afifa tadi malam mengaji Surat An-Nas bersama Papanya


Apa yang harus dipersiapkan?
Saya harus menyiapkan papan reward. Mungkin tadi malam belum ada reward ini sehingga Afifa belum bisa fokus hingga akhir. Karena kemarin hujan besar saat kami akan membeli peralatannya πŸ˜‚

Baik sekian penjelasan family project "Home Quran Hour" oleh The Hambari. Semoga semuanya berjalan lancar dan berkah. Dan kami diberikan keistiqamahan serta kebahagiaan di dalam menjalankan proyek ini. Aamiin..

#Day1
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP




Sunday, 6 August 2017

Aliran Rasa Game Kemandirian Anak

Sejujurnya proses menanamkan kemandirian anak merupakan sebuah proses yang tidak bisa sekali jadi. Ia membutuhkan konsistensi, rasa percaya, kesabaran, dan kesyukuran yang terus menerus. Ia bukan hanya tantangan bagi sang anak, melainkan juga merupakan tantangan bagi kedua orang tuanya.

Dengan adanya game level 2 ini, saya semakin menyadari pentingnya menikmati semua proses perkembangan skills anak. Ia adalah sesuatu yang harus disyukuri. Let us cherish every moment. This following video sums up the entire whole process during the last 2 weeks.



#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari