Wednesday 7 June 2017

Tantangan Komunikasi Produktif Kelas Bunda Sayang IIP : Day 8 "Papa dan Afifa #2"

Salah satu kelebihan dari Pak Suami yang amat saya syukuri adalah keterlibatannya secara aktif di dalam menjaga, merawat serta mendidik Afifa. Jika di-flashback kembali, keterlibatannya sangat terasa dari sejak saya hamil Afifa, melahirkan Afifa dan kemudian membesarkannya.

Saya ingat selama hamil, saat check up kehamilan saya selalunya suami yang mengantar saya. Tidak pernah ia membiarkan saya untuk menemui dokter kandungan sendirian.

Saat saya melahirkan, suamilah yang menunggui saya hingga pembukaan full dan membersamai saya saat proses melahirkan tersebut. Beliau yang mengumandangkan adzan dan iqamah pertama kali di telinga kanan dan kiri Afifa. Beliau pula yang mentahnik Afifa.

Saat Afifa masih newborn pun, suami pula yang menemani saya bergadang dan menyuapi saya makan malam. Saya meminta kepadanya agar tidak meninggalkan saya tidur ketika saya harus bangun malam. Dengan sabar dan telaten ia pun menunggui saya hingga Afifa tertidur lagi. Padahal ba'da subuhnya suami pun harus berangkat ke sekolah untuk mengajar.

Saat Afifa usia 1 tahun, saya harus memulai aktivitas mengajar mahasiswa S1 di IIUM, kuliah dua kali seminggu plus tugas-tugasnya dan membantu project dosen, maka saya dan suami pun bergantian dalam menjaga Afifa di tengah-tengah kesibukan suami dalam mengajar dan juga mengerjakan thesisnya pada saat itu. Saya ingat, bagaimana suami saya training untuk menggantikan popok Afifa juga memandikannya. Dari awalnya jijik-jijik menjadi mahir :"D

Hingga sekarang pun suami terlibat aktif di dalam menjaga Afifa. Jika ada suami, Afifa benar-benar dijaga dengan amat baik dan telaten. Sepertinya sikap proteksionis suami terhadap Afifa lebih besar dibandingkan saya. Hehehe..

Saat ini suami libur mengajar hingga tanggal 12 Juni. Di tengah pressure saya dalam menulis disertasi, Saya pun memintanya untuk lebih intens lagi dalam membantu saya menjaga Afifa. Plus membantu membersihkan rumah. Hehehe.. Penerapan poin-poin dalam komunikasi produktif pun harus dilakukan agar sang penerima pesan dapat memahami apa yang kita maksudkan. Dalam hal ini, yang paling saya terapkan adalah metode 2C, dimana saya "to the point" dalam menyampaikan maksud saya dan memberikan kesempatan padanya untuk mengklarifikasi tentang permintaan saya.

Alhamdulillah suami benar-benar menjalankan request saya dengan sepenuh hati, tanpa banyak protes apalagi muka cemberut :") Memang dasarnya beliau adalah suami dan ayah yang sangat baik. Alhamdulillah.. semoga istiqamah yaa :")

Gambar ini diambil saat saya sedang mengerjakan hal lain, kemudian suami dengan telaten memotongkan semangka kesukaan Afifa :D

Papa dan Afifa


#level1
#day8
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

No comments:

Post a Comment