Hari ke-9 program HQH dijalankan seperti biasa ba'da Maghrib. Namun di tengah-tengah eksekusi, tiba-tiba kakak nomor dua saya video call. Ternyata Atqiya anaknya ingin mengobrol dengan Afifa. Akhirnya saya manfaatkan kesempatan itu untuk meminta Atqiya mengaji bersama. Sukses hanya surat Al-Fatihah saja. Gak apa-apa yang penting sudah mengaji.
Setelah selesai, anaknya tetangga, si kembar Abang Raushan dan Kakak Nuha mengantarkan buku pesanan saya untuk Afifa yang berjudul "Mengenal Allah". Tentu saja Afifa sangat excited untuk minta dibacakan. Program HQH pun terhenti. Gak apa-apa deh, pikir saya. Toh yang dibaca pun dapat menumbuhkan benih-benih fitrah Spiritual Quotient yang ada di dalam diri Afifa. InsyaAllah.
Bukunya bagus, tetapi mungkin untuk seumuran Afifa belum cocok. Mungkin akan lebih cocok untuk anak Usia SD. Tapi saya bisa semakin mengenalkan asmaul husna, sifat-sifat Allah, dan bagaimana seharusnya kita sebagai hamba-Nya bersikap.
Afifa memang sangat senang jika saya menyanyikan lagu asmaul husna dengan nada ESQ. "Ya Allah.. Ya Rahman.. Ya Rahiim.. Ya Malik.. Ya Quddus.. Ya Salaam.. Ya Mu'min.. Ya Muhaimin.." dan seterusnya. Tapi sampai asmaul husna yang ke 50-an Afifa minta berhenti.
Kemudian pembacaan buku pun dilanjutkan. Ada kalimat di dalam buku tersebut yang berbunyi, "Allah sangat senang, jika kita berdoa kepada-Nya." Nah moment tersebut saya berikan nasihat kepada Afifa tentang pentingnya berdoa tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk orang lain. Saya pun mencontohkan bagaimana seharusnya berdoa.
Saya angkat kedua tangan, tundukkan kepala, dan saya tutup kedua mata saya. Sepintas saya melihat Afifa pun mengikuti gerakan saya. Saya pun mulai berdoa dimulai dengan basmallah, hamdallah, doa kedua orang tua, dan mendoakan segala kebaikan bagi Afifa dan kami sekeluarga di dunia akhirat. Panjaaaang dan hikmad doanya bagi saya, hingga tak terasa air mata saya pun terjatuh, terutama bagian "Ya Allah matikan kami dalam keadaan khusnul khatimah.. jadikan kalimat 'Lailaa ha illa haillallah' sebagai kalimat terakhir kami ya Allah.." ðŸ˜
Doa pun saya akhiri dengan "Aamiin.."
Setelah berdoa saya pun bertanya pada Afifa.
M: "Afifa kalau berdoa itu harus gimana ya?"
A: "Harus tutup mata ya mah?"
Saya dan suami pun tertawa.
M: "Iya bisa tutup mata, tapi engga tutup mata juga ga apa-apa. Terus harus apa lagi?"
A: "Harus nangis juga ya mah?"
Saya dan suami makin tertawa.
M: "Iya nangis itu hanya efek aja. Tutup mata juga demikian. Intinya kalau berdoa itu kita harus bersungguh-sungguh dari dalam hati kita. Kita hadirkan Allah dalam hati kita dan dalam pikiran kita. Allah pasti seneng dan sayang sama kita.."
A: "Iya Afifa berdoa." (Maksudnya Afifa juga akan rajin berdoa)
Tak terasa adzan Isya pun berkumandang. Kami pun shalat Isya berjamaah. Setelah shalat Isya, saya melanjutkan tilawah yang tertunda sekalian membaca surat Al-Kahfi di malam Jumat. Afifa pun anteng dengan aktivitas menggunting dan menempel-nempel gambar pada kertas. Saya biarkan saja.
Sebelum tidur, saya pun membacakan Al-Fatihah satu kali dan tiga surat terakhir sebanyak masing-masing tiga kali. Alhamdulillah untuk surat Al-Ikhlas dan An-nas sudah lancar. Tinggal Al-Falaq saja yang belum. Alhamdulillah semoga ke depannya lebih baik lagi. Aamiin..
#Day9
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
No comments:
Post a Comment