Sunday 12 March 2017

Tafsir Al-Hijri: QS Luqman ayat 31-32

Pengajian Masjid Al-Hijri 1 Air Mancur, Bogor
Penceramah: Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc
Notulen: Qurroh Ayuniyyah
Waktu: Pukul 5.30-6.00 am
Ahad, 12 Maret 2017

QS. Luqman ayat 31-32

Ada beberapa pelajaran penting yang dapat kita petik dari dua ayat ini yaitu sebagai berikut :

Pertama, Allah swt telah menciptakan maisyah atau penghidupan bagi manusia di dunia ini dengan amat beragam. Hal ini menunjukkan nikmat dan kekuasaan Allah swt. Penghidupan bagi manusia yang Allah swt sediakan tidak hanya di darat tetapi juga di laut bahkan laut luasnya 2/3 dari bumi ini. Misalnya di darat ada manusia yg berikhtiar sebagai karyawan, dokter, pengusaha, dan lain sebagainya. Sedangkan di lautan kita bisa melihat para nelayan yang mencari ikan, pertambangan minyak, dan lain-lainnya.

Hal ini memperlihatkan bahwa Allah swt memberikan nikmat bagi manusia sekaligus menciptakan sarana dan prasarana agar manusia memiliki penghidupan. Misalnya di dalam QS 67 ayat 15, Allah swt berfirman "Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu semua dikembalikan setelah dibangkitkan."

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah swt-lah yang menciptakan bumi ini agar dapat dikendalikan serta dimanfaatkan oleh manusia. Allah mempersilahkan manusia untuk bekerja dan berjalan di muka bumi ini, tanpa perlu takut untuk kelaparan.
Ini menekankan adanya jaminan rizki bagi manusia selama manusia mau bekerja dan berbuat. Artinya, sudah pasti kita akan mendapat rizki selama kita berikhtiar.

Ini juga menunjukkan bahwa bekerja mencari rizki merupakan bagian ibadah kepada Allah swt. Dengan ikhtiar ini, manusia harus senantiasa bersyukur maupun bersabar.

Selain itu, segala apa yang telah Allah swt siapkan di muka bumi ini baik di darat, laut dan udara menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah. Misalnya kita berlayar agar bisa melihat kekuasaaan Allah swt, agar kita menjadi manusia yang sabar (sobar) dan syakur (syukur).
Dua sifat ini sejatinya merupakan dua kunci keberhasilan hidup di dunia dan akhirat. Bukan sekedar sabar, tapi sabar yg terus menerus dan berkelanjutan. Hal yang sama berlaku juga dengan syukur. Syukur harus terus diterapkan selama manusia hidup. Dan sejatinya Semua karakter harus berangkat dari dua sifat ini.
Jadilah orang yang selalu bersabar dan bersyukur.

Di dalam sebuah hadist, Rasulullah saw bersabda, "Saya bangga dengan orang yang beriman. Sesungguhnya semua kehidupan dan masalahnya adalah ujungnya kebaikan (tidak ada urusan yang ujungnya keburukan). Tidak mungkin itu terjadi jika orang tsb bukanlah orang yang beriman (syarat ujung kehidupan yang baik). Bagaimana mungkin terjadi? Kalau terjadi kebaikan pada orang yg beriman  (mendapat berbagai kemakmuran dan kemudahan), kemudian dia bersyukur, maka ujungnya adalah kebaikan. Apabila dia mendapatkan kesulitan dan masalah di dalam kehidupannya, kemudian dia bersabar (tahan uji serta tidak frustasi dan terus berbuat), maka ujungnya adalah kebaikan."
Hadist ini Intinya menekankan bahwa semua ujung kehidupan bagi orang yang beriman adalah selalu kebaikan.

Kedua, QS Luqman ayat 31-32 ini menjelaskan bahwa keistiqamahan manusia akan diuji melalui situasi dan kondisi yang dihadapinya. Orang-orang yang istiqamah dan konsisten dalam iman dan amal shaleh akan diturunkan ketenangan dan kebahagiaan di dalam hidupnya.
Ada contoh ketidakistiqamahan yg Allah jelaskan pada ayat 32 ini yaitu saat manusia mendapatkan kesulitan di laut, maka langsung ingat pada Allah. Tapi saat selamat kemudian lupa lagi pada Allah swt.

Contoh lain ketidakistiqamahan Misalnya Firaun. Saat sehat dia lupa pada Allah. Tapi pada saat sakharatul maut dia langsung tobat. Tapi jika nyawa sudah di ujung tenggorokan taubat tsb tidak akan Allah terima.

Jadi saat kita mendapatkan ujian kesulitan, harusnya kedekatan dengan Allah swt harus semakin dekat. Namun jika mendapat kebahagiaan dan kemudian pun harus senantiasa membangun kedekatan dengan Allah swt juga meski ujian kesulitan sudah dilalui. Janganlah kita menjadi orang yang kufur dan khianat kepada Allah swt. 
Semoga kita menjadi orang yang sabar saat mendapat kesulitan dari Allah dan menjadi orang yang bersyukur jika mendapatkan nikmat dari Allah swt. Aamiin..

No comments:

Post a Comment