Friday 3 March 2017

Tafsir Al-Hijri: QS. Luqman ayat 27-28

Pengajian Masjid Al-Hijri 1 Air Mancur, Bogor
Penceramah: Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc
Notulen: Qurroh Ayuniyyah
Waktu: Pukul 5.30-6.00 am
Ahad, 26 Februari 2017

QS. Luqman ayat 27-28

Dua ayat ini menggambarkan ilustrasi tentang betapa luasnya ilmu Allah SWT. Dia adalah 'Alimun (Maha Mengetahui). Tercermin dari dua ayat yang telah Allah SWT turunkan yaitu :
1. Ayat tanziliyyah : ayat-ayat yang diturunkan dalam bentuk firman-Nya yaitu Al-Quran.
2. Ayat kauniyyah : ayat-ayat yang diturunkan dalam bentuk alam semesta.
Jika ditulis dgn perumpamaan alam semesta ini, maka ilmu Allah tidak akan mampu dituliskan.
Ilmu semakin berkembang, menunjukkan keluasan ilmu Allah.
Misalnya di dalam QS. Al-Alaq ayat 1-5, Allah mengajarkan manusia segala sesuatu yang tidak diketahuinya yang artinya ilmu akan terus berkembang.
Kunci ilmu:
1. Al-Qiroa: membaca
2. Menulis
Umat Islam jika menguasai peradaban, maka yg dibangun adalah ilmu pengetahuan. Maka lahirlah ilmuwan2 Islam yang terkemuka, seperti Ibn Khaldun, Ibnu Qoyyum, dsb. Sehingga sebenarnya Dana yang diperlukan untuk membangun peradaban adalah seharusnya terutama untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Sayangnya Di Indonesia, budget untuk rokok nomor 3, untuk buku hanya nomor 11.

Menulis adalah cara untuk pengikat ilmu pengetahuan, dan bahkan untuk memanjangkan usia. Misalnya Imam Syafei usianya hanya 50 tahun namun kita kenang hingga saat ini karena tulisan-tulisan yang diwariskannya ke generasi selanjutnya.

Contoh lain adalah Imam Nawawi Al-Banteni dari Indonesia yang mendapatkan gelar HC di Al-Azhar. Beliau menulis buku tentang menikah, keluarga, dll. Sehingga karya-karya beliau masih kita pelajari hingga saat ini.

Saking Begitu banyaknya ilmu pengetahuan yang sumbernya Allah, jika tinta itu sebanyak laut yang ada maka tidak akan dapat menuliskan ilmu Allah Swt. Sama juga dalam QS. Al Kahfi ayat 109. Ilmu akan terus berkembang.

Secara eksplisit, segala sesuatu yg dibutuhkan oleh manusia ada di dalam Al-Quran. Hal ini sesuai dengan QS. Al An'am ayat 38.
"Tidaklah Kami lupakan segala sesuatu di dunia ini di dalam AQ.."
Hal ini bisa secara langsung maupun tidak langsung.
Maka AQ disebut manhajul hayyah atau kurikulum kehidupan. Dan segala sesuatu ilmu yang bersumber dari AQ akhirnya bertujuan untuk menguatkn Aqidah kita kepada Allah swt.

Contoh: padanan kata di dalam AQ sama jumlahnya. Misalnya "al maut" dgn "al hayyah" jumlahnya sama.
"Al-lain" dengan "An-Nahar" jumlahnya pun sama.
"Al ungsa" dan "adz dzakar"

QS Yusuf ayat 17 ada kata2 "akala" artinya "makan". Di dalam Bhs Arab, kalau binatang itu menerkam atau "iftirasy". Menerkam biasanya ada sisanya.
Maka knp Nabi Yusuf disebut oleh saudara-saudaranya "dimakan" bukan "diterkam" oleh serigala, biar bohongnya sempurna. Karena jika "dimakan" artinya Yusuf as habis, sehingga Ayahnya tidak aka bertanya lagi buktinya.

Ulama tafsir:
AQ adlh isinya adalah sejarah dan kisah orang2 terdahulu, namun tidak pernah berbicara tentang waktu, tapi inti sejarahnya apa. Misalnya tentang Firaun tidak disebut kapan waktunya tapi substansi peristiwa Firaun. 
AQ juga berisi peristiwa2 yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Para alim ulama yg mempelajari AQ tidak akan pernah merasa kenyang.
Contoh peristiwa the big bang theory yaitu terjadi ledakan dahsyat antara langit dan bumi terjadi dgn sendirinya. Padahal Di dalam AQ, hal ini terjadi karena kuasa dan kekuatan Allah swt. Inilah yang bernama Islamisasi Pengetahuan. Harus dikembalikan kpd Allah swt.

Mudah2an kita semua mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

No comments:

Post a Comment