Wednesday 25 January 2017

Tafsir Al-Hijri : QS. Luqman ayat 12-13


Pengajian Al-Hijri 1 Air Mancur, Bogor
Penceramah: Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc
Notulen: Qurroh Ayuniyyah
Waktu: Pukul 5.30-6.00 am
Ahad, 8 Januari 2017
QS. Luqman ayat 12-13
Surat lukman ayat 12-19 adlh ayat yg sangat masyur yg berkaitan dengan pendidikan Islam atau tarbiyyah Islamiyyah, praktek2 pendidikan yg baik.
Di dalam pendidikan yang baik terdapat 4 unsur, yaitu sebagai berikut :
1. Unsur guru dan murabbi. Guru bkn sekedar menyampaikan pngetahuan. Tapi jg yg "mursyid" yaitu yang mberikan pencerahan, arahan agar muridnya tau apa yg mesti dilakukan shingga murid tsb mengetahui apa yg harus dilakukan.
Dalam hal ini, Lukman di dalam ayat yang sedang dibahas adalah seorang Ayah. Rumah adalah "al madrasatul aula" (pendidikan pertama), sehingga Seorang Ayah dan Ibu adalah guru pertama bagi anaknya. Jd orang tua adalah orang yg mengemban amanah sbg guru pertama bg anaknya. Krn setiap manusia yg lahir di dalam keadaan suci. Kemudian apakah ia menjadi Muslim, Yahudi, dll tergantung bagaimana pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya.
Guru haruslah memiliki hikmah. Ada tiga jenis hikmah yang harus dimiliki oleh seorang guru :
A. Al isobatu fil qouli: ucapan yg benar, jujur, tepat dan sesuai.
B. Assadat fir ro yu: Tepat dalam berpikir, sesuai dengan syariat Islam.
C. An nutqu yuwafiqul atqa: Berbicara sejalan dengan kebenaran.
Pada zaman sekarang ini yg dirusak (ghazawul fikr) adalah :
1. Peran orang tua. Bhw orang tua bukanlah role model lg bagi anak2nya. Ortu terlalu sibuk dlm mencari nafkah material shg menyebabkan mrk lupa menjalankan peran sbg model dan teladan bagi anak2nya. Sehingga kaderisasi tidak dapat tercipta di rumah.
Padahal di dalam QS. At Tahrim ayat 8, Allah menjelaskan tentang perlunya anak2 menjadi mujahid2. Jadi mujahid harus menjadi cita2 bagi anak2 kita.
2. Peran guru di sekolah. Harusnya guru dihormati, diberikan penghargaan. Tapi yg terjadi sekarang malah sebaliknya. Malah tidak dihormati oleh murid2nya, bisa jd krn faktor dirinya (yang menjadikan materi sbg tujuan utama) atau anaknya sendiri yang telah hilang atau rusak akhlaknya.
3. Tokoh agama. Skrg tokoh agama dirusak shg perilakunya tidak mencerminkan dgn syariat. Misalnya ulama yg terlalu bermewah2an, menjadikan materi sbg tujuan utama.
Padahal Ciri ulama yang utama adalah memiliki ilmu yg mumpuni yg bisa dijadikan tempat bertanya bagi masyarakat. Sehingga Ulama jgn menjadikan materi sbg tujuan. Krn peran ulama adalah memberikan nasihat dr hati. Manamungkin nasihat dari hati dapat terlahir jika materi telah dijadikan sbg tujuan.
Kejadian 411 dan 212 ini salah satu hikmahnya adalah memberikan momentum kebangkitan bagi izzah para ulama.
2. Unsur murid, yaitu anaknya sendiri.
Harus ada keakraban antara orang tua dengan anak berdasarkan nilai, bukan semata2 krn faktor nasab (kelurga). Para guru (termasuk orang tua) harus bisa menanamkan idealisme benar kpd anaknya, memberikan nasihat2 kpd anaknya. Sehingga kaderisasi thd anak sebagai agen-agen rahmatan lil alamin yang bertakwa bisa dilakukan di rumah.
3. Unsur materinya. Materi apa yang disampaikan di dalam pendidikan thd anak.
Yg paling pertama: larangan musyrik kepada Allah. Artinya yang paling penting di dalam pendidikan yang pertama kali adalah pendidikan aqidah. Krn orang musyrik tidak akan pernah bahagia, apapun posisi dan jabatannya di dunia. Maka ketenangan yang hakiki tidak akan pernah didapat.
Bahayanya kemusyrikan di dlm QS. Al Hajj ayat 31 adalah menyebabkan kelabilan.
Seolah2 terjun jatuh bebas. Syirik pun merupakan kedzaliman yg amat dahsyat.
Di dlm sebuah hadist, ada 3 jenis dzalim:
Pertama, kedzaliman yg tidak akan pernah diampuni oleh Allah swt. Yaitu syirik kpd Allah jika sampai terbawa mati. Dan ini merupakan dosa yang amat besar.
Kedua, kedzaliman yg akan diampuni Allah jika bertaubat dengan taubat nasuha (taubat yang sebenar2nya). Yaitu dzalim dlm hub kpd Allah swt, misalnya melalaikan shalat, tidak melaksanakan ibadah wajib lainnya. Selama manusia taubat nasuha, maka Allah akan mengampuninya.
Ketiga, kedzaliman yg dibiarkan oleh Allah swt (Allah tidak akan ikut campur) Yaitu dzalim kpd sesama manusia. Jd di akhirat ada yg bangkrut krn pahalanya diambil oleh orang didzaliminya.
4. Unsur metodenya, at-thariqah. Dengan cara yg baik, kasih sayang. Dalam hal ini, Allah swt mengisahkan bagaimana Lukman mendidik anak2nya. Lukman bukanlah seorang nabi namun seorang hamba yg banyak bertafakur sehingga Allah swt memberikan banyak kenikmatan kpdnya yaitu berupa hikmah.
Jd ayat 12-19 adalah pedoman dalam mendidik anak2 kita. Sebagai orang tua, ayat inilah yang seharusnya dijadikan dasar bagaimana seharusnya mereka mendidik anak-anak.

No comments:

Post a Comment