Bismillah…
Alhamdulillah fase berikutnya dari kelas telur
pun sudah dimulai. Kali ini kelas Buncek IIP memasuki kelas ulat. Pada
pertemuan minggu ini, di kelas ulat ini kami diminta untuk mencari sumber ilmu
dalam rangka pengembangan mind mapping ilmu dan proyek yang akan didalami dan
dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan.
Seperti yang telah saya bahas di jurnal
sebelumnya, sebagai bentuk tanggung jawab dan amanah akan gelar doktor falsafah
yang telah saya dapatkan beberapa waktu lalu, saya ingin lebih mendalami Ilmu
Ekonomi Syariah baik secara teori maupun dalam tataran praktis. Saya menyadari
bahwa Islam merupakan agama yang sempurna dan mencakup semua aspek kehidupan
tanpa terkecuali. Begitu pun ekonomi, termasuk bagian dari sistematika ajaran
Islam yang berada di bawah ranah Ibadah Syariah-muamalah.
Salah satu yang membedakan antara Ilmu Ekonomi
Syariah dengan konvensional adalah terletak dari referensi ilmu pengetahuan
yang digunakan. Selain akal, referensi utama dari ekonomi Syariah adalah
Al-Quran dan al-hadist. Begitu banyak ayat-ayat di dalam Al-Quran yang
menceritakan tentang ekonomi. Misalnya dalam QS. An-Nisa ayat 29, Allah SWT
berfirman, “Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka di antara kamu…” Di dalam ayat
ini Allah melarang manusia terutama orang yang beriman untuk mendzalimi orang
lain ketika sedang melakukan transaksi karena semua harus didasari keridhoan di
antara para pelaku ekonomi.
Atau misalnya ayat terpanjang di dalam Al-Quran
adalah QS. Al-Baqarah ayat 282 menerangkan tentang utang. Bahwa Allah SWT
mewajibkan transaksi utang untuk ditulis dan dipersaksikan untuk menghindari kesusahan
di masa yang akan datang. Allah SWT amat memahami karakter manusia. Maka setiap
ajaran, perintah maupun larangan-Nya memang sudah didesain sedemikian agar
memberikan sebesar-besarnya kemaslahatan bagi umat manusia. Masya Allah..
Maka pekan ini saya ingin sekali mempelajari
dua hal yaitu sebagai berikut :
- Ayat-ayat
Al-Quran mana saja yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi.
- Penjelasan atau tafsir secara garis besar dari ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan Ekonomi Syariah ini.
Panduan 2
Oleh karena itu, mengingat betapa banyaknya
ayat Al-Quran yang membahas kegiatan ekonomi, maka pekan ini saya ingin
merekomendasikan sebuah buku yang berjudul “Tafsir Ekonomi Kontemporer
(Menggali Teori Ekonomi dari Ayat-Ayat Al-Quran)” karya Abdul Wahid al-Faizin dan Nashr Akbar tahun
2018, penerbit Gema Insani Press, jumlah halaman sekitar 312 halaman. Sebagai
tambahan informasi, buku ini memiliki sampul keras (hard cover) dan
harga yang saya temukan di youtube adalah Rp 120.000,00 (saya meminjam buku ini
dari Ayah saya).
Sejujurnya saya belum selesai membaca buku ini.
Buku ini merupakan salah satu buku yang
Saya targetkan untuk dihabiskan tahun 2020.
Buku ini secara komprehensif menjelaskan secara detail ayat-ayat di dalam
Al-Quran yang berkaitan dengan ekonomi, baik ayat-ayat Makiyyah maupun
Madaniyyah. Misalnya ayat-ayat tentang Riba, ayat-ayat tentang jaminan sosial
dalam Islam (zakat, infak dan sedekah),
dan masih banyak lagi dengan Bahasa Indonesia yang ringan dan mudah dipahami.
Beberapa alasan mengapa saya mempelajari dan
merekomendasikan buku ini adalah sebagai berikut :
- Saya
mengenal secara baik penulis dari buku ini yaitu Saudara Nashr Akbar. Kami
sama-sama alumni Master of Economics di IIUM (International
Islamic University Malaysia). Insya Allah secara bidang keilmuan,
beliau tidak diragukan lagi.
- Buku
ini mendapatkan penghargaan pada Islamic
Book Award dalam acara Islamic
Book Fair 2019 sebagai “Buku Islam Terbaik Kategori Nonfiksi Dewasa”.
- Buku
ini direkomendasikan oleh beberapa ahli dan praktisi Ekonomi Syariah tanah
air seperti Dr. Antonio Syafii, KH. Mahmud Ali Zain, dan Dr. Ali Sakti.
Saran saya, bagi teman-teman yang ingin membaca
buku ini, persiapkan hati, pikiran dan tentunya waktu, karena buku ini cukup
tebal sehingga cukup memakan waktu. Tapi karena dibahasnya per ayat, jadi
sebenarnya kita bisa membaca berdasarkan kebutuhan kita dulu, tidak perlu
secara berurutan dari halaman 1 hingga halaman akhir. Misalnya kita ingin lebih
dahulu membaca QS. Al-Baqarah ayat 273-278 terkait dengan riba dan jual beli.
Setelah menikmati potluck
Dari beberapa potluck yang saya lihat di kolom
komentar Facebook pada tanggal 17 Januari 2020, saya semakin menyadari bahwa:
- Cabang
Ilmu Ekonomi Syariah itu sungguh banyak dan luas. This is a big project
indeed!
- Beberapa
Ilmu Ekonomi Syariah yang praktikal yang saya dapatkan: Manajemen Keuangan
Syariah, Keluarga Cerdas Finansial.
- Meskipun demikian, belum banyak yang merekomendasikan
buku yang menjadi dasar ekonomi Syariah. Nanti saya akan coba cari dan
rekomendasikan ya..
Panduan 1
See you again insya Allah..
No comments:
Post a Comment