Friday 17 January 2020

Buku Tafsir Ekonomi Kontemporer oleh Abdul Wahid al-Faizin dan Nashr Akbar


Bismillah…

Alhamdulillah fase berikutnya dari kelas telur pun sudah dimulai. Kali ini kelas Buncek IIP memasuki kelas ulat. Pada pertemuan minggu ini, di kelas ulat ini kami diminta untuk mencari sumber ilmu dalam rangka pengembangan mind mapping ilmu dan proyek yang akan didalami dan dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan.

Seperti yang telah saya bahas di jurnal sebelumnya, sebagai bentuk tanggung jawab dan amanah akan gelar doktor falsafah yang telah saya dapatkan beberapa waktu lalu, saya ingin lebih mendalami Ilmu Ekonomi Syariah baik secara teori maupun dalam tataran praktis. Saya menyadari bahwa Islam merupakan agama yang sempurna dan mencakup semua aspek kehidupan tanpa terkecuali. Begitu pun ekonomi, termasuk bagian dari sistematika ajaran Islam yang berada di bawah ranah Ibadah Syariah-muamalah.

Salah satu yang membedakan antara Ilmu Ekonomi Syariah dengan konvensional adalah terletak dari referensi ilmu pengetahuan yang digunakan. Selain akal, referensi utama dari ekonomi Syariah adalah Al-Quran dan al-hadist. Begitu banyak ayat-ayat di dalam Al-Quran yang menceritakan tentang ekonomi. Misalnya dalam QS. An-Nisa ayat 29, Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka di antara kamu…” Di dalam ayat ini Allah melarang manusia terutama orang yang beriman untuk mendzalimi orang lain ketika sedang melakukan transaksi karena semua harus didasari keridhoan di antara para pelaku ekonomi.

Atau misalnya ayat terpanjang di dalam Al-Quran adalah QS. Al-Baqarah ayat 282 menerangkan tentang utang. Bahwa Allah SWT mewajibkan transaksi utang untuk ditulis dan dipersaksikan untuk menghindari kesusahan di masa yang akan datang. Allah SWT amat memahami karakter manusia. Maka setiap ajaran, perintah maupun larangan-Nya memang sudah didesain sedemikian agar memberikan sebesar-besarnya kemaslahatan bagi umat manusia. Masya Allah..

Maka pekan ini saya ingin sekali mempelajari dua hal yaitu sebagai berikut :
  1. Ayat-ayat Al-Quran mana saja yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi.
  2. Penjelasan atau tafsir secara garis besar dari ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan Ekonomi Syariah ini.


Panduan 2

Oleh karena itu, mengingat betapa banyaknya ayat Al-Quran yang membahas kegiatan ekonomi, maka pekan ini saya ingin merekomendasikan sebuah buku yang berjudul “Tafsir Ekonomi Kontemporer (Menggali Teori Ekonomi dari Ayat-Ayat Al-Quran)” karya  Abdul Wahid al-Faizin dan Nashr Akbar tahun 2018, penerbit Gema Insani Press, jumlah halaman sekitar 312 halaman. Sebagai tambahan informasi, buku ini memiliki sampul keras (hard cover) dan harga yang saya temukan di youtube adalah Rp 120.000,00 (saya meminjam buku ini dari Ayah saya).



Sejujurnya saya belum selesai membaca buku ini. Buku ini merupakan salah satu buku yang
Saya targetkan untuk dihabiskan tahun 2020. Buku ini secara komprehensif menjelaskan secara detail ayat-ayat di dalam Al-Quran yang berkaitan dengan ekonomi, baik ayat-ayat Makiyyah maupun Madaniyyah. Misalnya ayat-ayat tentang Riba, ayat-ayat tentang jaminan sosial dalam  Islam (zakat, infak dan sedekah), dan masih banyak lagi dengan Bahasa Indonesia yang ringan dan mudah dipahami.

Beberapa alasan mengapa saya mempelajari dan merekomendasikan buku ini adalah sebagai berikut :
  1. Saya mengenal secara baik penulis dari buku ini yaitu Saudara Nashr Akbar. Kami sama-sama alumni Master of Economics di IIUM (International Islamic University Malaysia). Insya Allah secara bidang keilmuan, beliau tidak diragukan lagi.
  2. Buku ini mendapatkan penghargaan pada Islamic Book Award dalam acara Islamic Book Fair 2019 sebagai “Buku Islam Terbaik Kategori Nonfiksi Dewasa”.
  3. Buku ini direkomendasikan oleh beberapa ahli dan praktisi Ekonomi Syariah tanah air seperti Dr. Antonio Syafii, KH. Mahmud Ali Zain, dan  Dr. Ali Sakti.

Saran saya, bagi teman-teman yang ingin membaca buku ini, persiapkan hati, pikiran dan tentunya waktu, karena buku ini cukup tebal sehingga cukup memakan waktu. Tapi karena dibahasnya per ayat, jadi sebenarnya kita bisa membaca berdasarkan kebutuhan kita dulu, tidak perlu secara berurutan dari halaman 1 hingga halaman akhir. Misalnya kita ingin lebih dahulu membaca QS. Al-Baqarah ayat 273-278 terkait dengan riba dan jual beli.


Setelah menikmati potluck
Dari beberapa potluck yang saya lihat di kolom komentar Facebook pada tanggal 17 Januari 2020, saya semakin menyadari bahwa:
  1. Cabang Ilmu Ekonomi Syariah itu sungguh banyak dan luas. This is a big project indeed!
  2. Beberapa Ilmu Ekonomi Syariah yang praktikal yang saya dapatkan: Manajemen Keuangan Syariah, Keluarga Cerdas Finansial.
  3. Meskipun demikian, belum banyak yang merekomendasikan buku yang menjadi dasar ekonomi Syariah. Nanti saya akan coba cari dan rekomendasikan ya..

Panduan 1

See you again insya Allah..


No comments:

Post a Comment