Thursday, 12 July 2018

Keluarga Multimedia Day 7: Review Channel Youtube “Yulia Baltschun”

Akhir-akhir ini saya sedang tertarik mengumpulkan informasi terkait kesehatan, diet, nutrisi, program hamil, kecantikan, dan info-info kesehatan lainnya.

Sejujurnya saya adalah tipe orang yang dari kecil sudah gendut. Hehehe.. jadi di antara teman-teman saya, saya termasuk yang gendut. Ketika saya naik berat badan, langsung ke pipi. Jadi langsung keliatan banget. 

Sebelum menikah, saya diet dengan dibantu oleh dokter ahli gizi dan nutrisi. Karena saya gak mau diet yang dapat memberikan efek buruk jangka panjang. Jadi selama kurang lebih 5 bulan diet dengan diatur pola makan (iya saya dikasih menu makan pagi, siang dan malam oleh dokter), alhamdulillah Body Mass Index (BMI) masuk ke kategori normal. Memiliki BMI yang normal sangat enak rasanya. Kulit saya jadi lebih bagus, saya jarang cepet capek, engga ngos-ngosan.. badan rasanya ringan banget.

Tapi.. itu semua bertahan sebentar saja. Karena ketika menikah alhamdulillah saya langsung dikasih rezeki hamil. Dan proses hamil serta menyusui hingga 2 tahun membuat saya menjadi tidak mengontrol makanan. Mau apa aja dijabanin.. dan akhirnya bb saya meroket 21 kg dari bb sebelum menikah, dan hanya baru turun beberapa kg saja. Dan tentu saja BMI saya masuk kategori obesitas (meski rendah). Hiks..

Maka saya pun cari-cari informasi baiknya saya diet seperti apa.. jujur kalau harus mengulang diet seperti yang saya lakukan dengan dokter gizi rasanya berat. Pertama berat di ongkos (biayanya) karena harus bertemu setiap sebulan dua kali, saya di KL, beliau di RS Permata Cibubur. Kedua saya juga merasa tersiksa karena menu makanan tersebut no minyak dan no lemak at all.. Rasanya hidup hampa.. 🤣

Tapi disisi lain, saya semakin concern terkait kesehatan karena saya sedang memulai program hamil, dimana asupan makanan harus dijaga. Agar masa subur saya bisa memproduksi ovum dan melakukan pembuahan. Bismillah..

Nah salah satu channel informasi yang saya ikuti akhir-akhir ini adalah channel youtube dari Yulia Baltschun (https://www.youtube.com/channel/UCcMxgjUDR2HxCrgDRCvY1iQ) yang memiliki lebih dari 300 ribu subscribers. 

Kenapa saya mengikuti channel ini? 

Pertama, Ini yang bikin saya jatuh hati, Yulia Baltschun menjelaskan bahwa diet yang benar itu adalah diet yang bisa dilakukan untuk jangka panjang, yang tidak memiliki efek buruk jangka panjang. Artinya diet itu seharusnya bisa dilakukan kapanpun dan dimana pun, menjadi sebuah habit dan lifestyle diri kita. Intinya tubuh kita itu merupakan anugerah dari Allah SWT yang mesti dijaga, jadi diet ekstrim yang membahayakan dan sifatnya temporal harus dihindari. Ia menekankan bahwa berat badan itu bukan “the sole target”. Yang lebih penting adalah “fitness target” alias tujuan fit tubuh kita.

Kedua, dari beberapa video yang pernah saya tonton, Yulia Baltschun ini memiliki referensi yang dapat dipertanggungjawabkan. Setiap kali posting sesuatu terkait dengan diet dan kesehatan, dia melakukan riset terlebih dahulu. Jadi gak hanya berbekal pengalaman pribadi, tapi juga berlandaskan referensi scientific yang kredibel. Misalnya ketika membahas tentang makanan apa yang harus dimakan agar tubuh bisa langsung, ia jelaskan alkaline food (makanan basa) dan ia me-refer pada buku “The Miracle of Enzyme” karangan Prof. Hiromi Shinya dari Jepang. Video-nya bisa ditonton disini:  https://youtu.be/6yUeRPeoiA0

Ketiga, Yulia pun tidak sembarang menyebut merk sesuatu sebelum benar-benar ia eksperimenkan ke dirinya sendiri. Jadi Yulia selektif dalam meng-endorse atau mempromosikan sesuatu.

Keempat, yang saya suka juga adalah bagaimana Yulia menjelaskan segala sesuatu yang kompleks menjadi mudah. Ia menekankan pada basic-basic umum apa yang harus kita pahami sehingga diet itu menjadi efektif bagi tubuh. Intinya diet adalah terkait kalori masuk dan keluar plus olah raga. Dan kalori yang masuk inilah yang secara bijak harus kita seleksi agar menjadi baik bagi tubuh. Ini ada pembahasannya, jadi bisa cek aja ya channelnya. Yulia pun menekankan pentingnya ketepatan waktu atau kedisiplinan jadwal makan yang kita lakukan, misalnya 4 jam setelah bangun dan 4 jam sebelum tidur. Dan sarapan serta makan malam harus lebih diseleksi lagi asupannya agar metabolisme tubuh bekerja dengan baik. Misalnya saat Sarapan dan makan malam diusahakan jenis karbohidrat yang dimakan adalah jenis karbohidrat complex, bukan simplex, seperti oatmeal, bukannya nasi putih (hiks dalem).

Kelima, I’m so relate with her because she has a cute kid already (https://youtu.be/BEbveebxcPY), jadi gak ada excuse buat saya bahwa emak-emak beranak pun harus segar bugar. Hehehehe.. 

Namun, satu hal yang saya belum bisa relate adalah kebanyakan contoh olah raga yang dicontohkan adalah gym. Karena target Yulia memang memiliki tubuh yang benar-benar membentuk bagus. Dan untuk saat ini saya sepertinya belum bisa ke gym. 

Tapi sejujurnya, saya belum mulai mempraktekan secara konsisten apa yang sudah saya tonton.. terlalu banyak godaannya (terutama godaan dinner). Hiks. Bismillah sehat sehat sehat.. semoga bisa segera memulai diet agar sehat dan bugar. Aamiin..


#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#Level12
#KeluargaMultimedia
#Day7

No comments:

Post a Comment