Saat bermain bersama, saya perhatikan Afifa tidak langsung dapat membaur karena berbedanya usia sehingga ia belum nyambung dengan permainan yang dimainkan oleh abang-abang dan kakak-kakaknya.
Saya amati Afifa. Yang dia lakukan adalah memperhatikan bagaimana abang-abang dan kakak-kakaknya bermain. Afifa hanya memegang ukulele dan terkadang dia pun bermain kasir-kasiran.
Sesekali Afifa tertawa jika seniornya membuat kelucuan-kelucuan. Atau ia ikut merasa seram saat mereka bermain hantu-hantuan. Tapi Afifa benar-benar hanya menonton. Saat ia dan dua teman sebayanya ingin ikut main, kakak-kakak tsb melarangnya karena mereka menganggap Afifa dan dua orang lain belum nyambung. Wajar lah ya mungkin memang secara sosial ia belum "sekufu" dengan yang lainnya sehingga ada penolakan. Hehhehee.. :D
Sesampainya di rumah, ia pun menceritakan apa yang ia perhatikan.
A: "Tadi kakak dan abang main hantu."
M: "oh iya.. terus gimana menurut Afifa?"
A: "ih serem.." katanya sambil mengekspresikan wajah takut.
M: "iya ya?"
A: "Afifa main hantu boleh?" (Maksudnya dia ingin bermain seperti apa yang ia lihat di rumah)
M: "Mending main yang lain aja gimana?"
A: "Boneka aja.. tapi Mama sana.." (maksudnya dia ingin bermain sendiri). Heheheeh..
Begitulah. Ternyata dalam kejadian ini, kemampuan Afifa secara visual yaitu mengobservasi dan mengamati cukup baik. Selain itu auditory-nya pun cukup baik. Terbukti dengan ia menceritakan kembali apa yang ia lihat dan ia dengar. Sedangkan kemampuan kinestetiknya tidak dapat tersalurkan dengan seutuhnya karena adanya faktor penolakan lingkungan yang tidak seusia dengannya.
#Tantangan10hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
#Day12
No comments:
Post a Comment