Saturday, 18 April 2020

Jurnal Pekan ke 3

Tak terasa puasa pekan ke-3 sudah terlewati. Periode puasa adalah tanggal 9 hingga 15 April 2020.

Di jurnal pekanan sebelumnya, saya berusaha untuk mengurangi kegiatan leisure time di handphone saya seperti membuka sosmed (terutama IG), membaca novel online, atau kegiatan yang tujuannya adalah untuk refreshing semata. Bukan stop sama sekali, tapi mengurangi ya.

Alhamdulillah secara umum, saya mendapatkan badge “Good” karena saya berhasil untuk mengurangi screen time untuk entertainment sebanyak 50 persen dibandingkan pekan-pekan sebelumnya.

Ditambah di periode itu, handphone saya sempat error, layarnya tidak bisa digerakan. Jadi memang otomatis penggunaan handphone menjadi jauh berkurang.

Pada akhirnya saya banyak menggunakan waktu saya untuk mengerjakan tantangan 30 hari (meski sedikit sedikit) dan juga fokus amanah di Malaysia yaitu aktif terlibat dalam membantu para WNI di Malaysia yang terdampak secara langsung dari sisi ekonomi akibat diberlakukannya “Malaysia Movement Control Order / MCO”, semacam pergerakan terbatas oleh pemerintah Malaysia sehingga tidak sedikit WNI yang kesusahan memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya akibat kebijakan ini.

Alhamdulillah.. saya merasa waktu lebih terasa bermanfaat. Dan bahagia karena saya bisa mengoptimalkan potensi dalam kebaikan dan kebermanfaat bagi sesama, insyaAllah.. aamiin..

#PekanKe3
#JurnalPekanan
#BundaCekatan
#KelasKepompong
#InstitutIbuProfesional

Thursday, 9 April 2020

Hari 17

Boleh ya saya jelaskan sedikit apa hal baru yang ingin saya perkenalkan di jurnal saya. Seperti yang telah saya jelaskan di hari ke-12, CIBEST model mengklasifikasikan rumah tangga ke dalam 4 kuadran. Nah penelitian saya ingin melihat kondisi para penerima zakat sebelum dan sesudah mereka memperoleh zakat. Apakah ada perubahan baik secara material, spiritual ataupun keduanya? Mampukah program distribusi dan pendayagunaan zakat memberikan efek positif terhadap para penerima zakat?

Nah pergerakan rumah tangga mustahik sebelum dan sesudah menerima program zakat inilah yang saya klasifikasikan. Ada 8 jenis pergerakan yang mungkin terjadi.

Pertama: materially and spiritually better off movement.
Merupakan pergerakan rumah tangga mustahik zakat di mana mereka dapat memperbaiki kondisi materi dan spiritual mereka secara bersamaan setelah mendapatkan zakat.

Kedua, materially better-off moverment. Yaitu pergerakan mustahik yang tadinya miskin materi menjadi di atas garis kemiskinan. Sedangkan kondisi spiritualnya tetap.

Ketiga, spiritually better off movement. Yaitu pergerakan di mana mustahik menjadi lebih baik level spiritualitasnya, sedangkan kondisi materinya tetap.

Keempat, materially worse off movement. Yaitu pergerakan di mana justru mustahik zakat memiliki level materi yang lebih buruk, sedangkan level spiritualitasnya tetap.

Kelima, spiritually worse off movement. Keadaan dimana mustahik zakat memiliki level spiritual lebih buruk, sedangkan level materinya tetap.

Keenam, materially better off but spiritually worse off movement. Keadaan dimana mustahik zakat bergerak menuju level materi yang baik tetapi memiliki level spiritual lebih buruk.

Ketujuh, spiritually better off but materially worse off movement. Ini merupakan kebalikan dari yang keenam.

Kedelapan, materially and spiritually worse off movement. Pergerakan ini kebalikan dari pergerakan yang pertama.

Demikian report hari ini. So I would like to give “Very good” badge for me today! Alhamdulillah..

#Tantangan30hari
#BundaCekatan
#KelasKepompong
#InstitutIbuProfesional

Wednesday, 8 April 2020

Hari 16

Alhamdulillah hari ke-16 ini saya bisa mengerjakan setengahnya dari target jurnal saya.

Di sini juga saya harus berusaha agar tiga hari ke depan saya bisa menyelesaikan jurnal pertama di tantangan 30 hari ini. capek sih, tapi harus tetap semangat.

“Very good” badge for me today! Alhamdulillah..

#Tantangan30hari
#BundaCekatan
#KelasKepompong
#InstitutIbuProfesional

Hari 15

Hari ke-15, jurnal pertama masih 40 persen. Tidak ada progress berarti hari ini. “I need improvement” badge again for me.. T_T

#Tantangan30hari
#BundaCekatan
#KelasKepompong
#InstitutIbuProfesional

Hari 14

Hari ke-14, jurnal sudah 40 persen. Maaf saya posting lagi di blog ya..

Di samping menulis, saya juga mengikuti kuliah umum online  “Zakat” yang diadakan oleh Sekolah Pasca Sarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor, dengan pengisi ayah saya sendiri (lagi), Prof. Didin Hafidhuddin. Kuliah umum ini menggunakan aplikasi Zoom.

Beliau menjelaskan setidaknya ada 5 hikmah dari kewajiban berzakat ini. Yaitu sebagai berikut:
.
Pertama, zakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para mustahiq, terutama fakir-miskin. Termasuk di dalamnya membantu di bidang pendidikan, kesehatan dan kegiatan ekonomi. Hal ini sesuai dengan QS. At Taubah ayat 60.

Kedua, Zakat, infaq dan shadaqah terkait dengan etos kerja. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1) (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam shalatnya (2) dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna (3) dan orang-orang yang menunaikan zakatnya (4).” (QS. Al-Mukminun: 1-4).

Ketiga, Zakat, infaq dan shadaqah terkait dengan etika bekerja dan berusaha, yakni hanya mencari rizki yang halal.
Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak akan menerima shadaqah yang ada unsur tipu daya". (HR. Muslim).

Keempat, Zakat, infaq dan shadaqah terkait dengan aktualisasi potensi dana untuk membangun umat, seperti untuk membangun sarana pendidikan yang unggul tetapi murah, sarana kesehatan, institusi ekonomi, institusi publikasi dan komunikasi serta yang lainnya.

Kelima, Zakat, infaq dan shadaqah terkait dengan kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan sosial. Artinya, kesediaan ber-ZIS ini akan mencerdaskan untuk mencintai sesamanya, terutama kaum dhu’afa.

#Tantangan30hari
#BundaCekatan
#KelasKepompong
#InstitutIbuProfesional

Hari 12

Hari ke-12, jurnal pertama sudah 30 persen. Biasanya saya akan tenang jika saya selesai menulis bagian “introduction” terlebih dahulu. Tapi metode menulis saya sekarang cukup random. Apa saja yang bisa ditulis, tulis saja dulu. Biasanya ketika “serpihan-serpihan” tulisan itu sudah semakin banyak, saya bisa coba satukan sehingga menjadi kesatuan yang cukup baik. Sudah mau setengah perjalanan nih. Target di hari ke-16 sudah 50 persen. Dan bisa dikebut di hari ke-17 dan 18 sehingga saya bisa berpindah ke dua target selanjutnya. Bismillah ya..

#Tantangan30hari
#BundaCekatan
#KelasKepompong
#InstitutIbuProfesional

Hari 11

Bismillah.. di hari ke-11 ini izinkan saya berbagi apa yang akan saya tulis ya.. saya akan berbagai sedikit saja agar teman-teman tau sedikit apa yang sedang saya kerjakan. Hehe..

Apa itu CIBEST Model?
Pertama, CIBEST sendiri merupakan kependekan dari Centre for Islamic Economics and Business Studies, sebuah pusat kajian Ekonomi Syariah milik Institut Pertanian Bogor. 
Nah Model CIBEST ini sendiri merupakan sebuah model yang berkaitan dengan assessment kesejahteraan masyarakat yang tidak hanya dinilai dari sisi material semata saja, tapi juga sisi spiritualnya.

Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Irfan Syauqi Beik dan Dr. Laily Dwi Arsyianti di dalam sebuah jurnal berjudul “Constructions of Cibest Model as Measurement of Poverty and Welfare Indices from Islamic Perspective” (link: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/iqtishad/article/viewFile/1361/1202 ). Kemudian model ini digunakan sebagai alat ukur analisis dampak zakat bagi para mustahik (penerima zakat) oleh Badan Amil Zakat Nasional.

Menurut model ini, rumah tangga dibagi menjadi 4 kuadran berdasarkan kondisi materi maupun spiritual mereka. Apa saja?

Kuadran 1: Sejahtera
Merupakan rumah tangga ideal karena mereka memiliki level materi dan spiritual yang baik. Hal ini seperti digambarkan dalam QS. An Nahl ayat 97.

Kuadran 2: Kemiskinan Materi
Merupakan rumah tangga yang memiliki level spiritual yang baik tapi hidup di bawah garis kemiskinan. 

Kuadran 3: Kemiskinan Spiritual
Merupakan rumah tangga yang berada di atas garis kemiskinan tetapi memiliki spiritualitas yang rendah.

Kuadran 4: Kemiskinan Absolut
Merupakan kebalikan dari kuadran 1, dimana rumah tangga berada pada level spiritual dan materi yang rendah.

Untuk lebih lengkapnya bisa dibaca ya link di atas.

Alhamdulillah today I give credit to myself with “Very Good” badge. Still, there is room for improvement. Never feel perfect!!

#Tantangan30hari
#BundaCekatan
#KelasKepompong
#InstitutIbuProfesional

Hari 10

Alhamdulillah di hari ke-10 ini saya sudah relatif lebih baik dibandingkan kemarin.
Saya jadi ingat perkataan Ust. Dr. Muntaha Artalim Zaim, seoranv dosen jurusan Fiqh dan usul al-Fiqh di IIUM, untuk menjadikan kebiasaan membaca sebagai kebutuhan. Kata beliau, mungkin kita kesusahan untuk menulis karena kita kurang asupan atau input atas ilmu yang akan kita tuliskan.

Memang ketika saya melihat apa yang sudah saya baca di tahapan ulat, sepertinya apa yang saya pelajari masih terlalu luas, tidak spesifik, menclok-menclok, dan sepertinya saya terlalu “high expectation but under delivery” terhadap diri saya sendiri. Saya rasa jika memang target saya menghasilkan jurnal, maka membaca dan menulis merupakan satu kesatuan. Selain itu metode lain untuk dapatkan ilmu pun penting. Saya mendapatkan broadcast untuk mendapatkan ilmu tentang zakat ini. InsyaAllah tanggal 5 dan 6 April yang akan datang.


#Tantangan30hari
#BundaCekatan
#KelasKepompong
#InstitutIbuProfesional

Hari 9

Di hari ke-9 ini saya masih belum bisa membuka laptop. Sudah terbayang mau menulis apa. Sudah direncanakan mau menulis kalimat apa. What happened to me?

Saya berpikir, apakah tepat membuat tantangan 30 hari seperti yang sudah saya tetapkan di awal ini? Mau ganti tapi udah hari ke-9. Hiks help me. I really need to improve my self ;(

#Tantangan30hari
#BundaCekatan
#KelasKepompong
#InstitutIbuProfesional

Hari 8

Hari ke-8 ini saya terdistract dengan pekerjaan domestik. Kadang waktu yang sudah dibuat belum dijalankan dengan baik. Saya merasa waktu berjalan begitu cepat. Jadi hari ini saya mendapatkan badge “I Need Improvement”, karena belum ada progress yang berarti yang saya jalankan untuk tantangan 30 hari ini.

#Tantangan30hari
#BundaCekatan
#KelasKepompong
#InstitutIbuProfesional

Hari 7: Judul!

Di hari ke-7 ini saya hanya membaca referensi terkait zakat sebagai bahan jurnal pertama saya dan sudah mulai membuat judul yang ingin saya tulis. InsyaAllah judul yang akan saya tulis adalah “The Role of Zakat in Poverty Alleviation Using CIBEST Model: Case Study of West Java Indonesia”.

Agak mirip dengan judul disertasi saya, tapi penekanan “CIBEST Model” di judul itulah yang akan saya highlight pada pembahasan di jurnal tersebut.

I appreciate myself “Fair” badge for today. Semoga besok lebih baik.. InsyaAllah.

#Tantangan30hari
#BundaCekatan
#KelasKepompong
#InstitutIbuProfesional

Pekan Kedua: Very Good

Alhamdulillah pekan kedua puasa mulai dari tanggal 30 Maret hingga 5 April berjalan lebih lancar jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Agenda puasa ini masih sama dengan puasa pekan sebelumnya: social media distancing. Hal ini saya harap dapat memfilter diri saya untuk membaca berita-berita negatif terkait covid-19 terutama yang terjadi di Indonesia. Filter ini bermaksud agar saya menjadi warga yang “stay alert but don’t panic”. Akhirnya yang saya lakukan adalah dengan men-stop sementara informasi-informasi yang bertebaran di group chatting terutama whatsapp group. Saya merasa rasa gloomy itu muncul ketika saya terlalu engaged dengan curhatan kekhawatiran dari banyak orang dengan disuguhi fakta yang ada.

Alhamdulillah.. saya benar-benar bisa men-stop tsunami informasi di pekan kedua ini sehingga saya merasa “lebih relax” dan tidak merasa khawatir berlebihan. Selain itu saya hanya melihat informasi melalui siaran TV selama kurang lebih 30 menit per hari-nya agar saya lebih update saja. Informasi-informasi tambahan biasanya saya dapatkan dari kakak saya yang men-share berita-berita tersebut.

Saya terus berdoa agar Allah SWT melindungi kita semuanya dari segala wabah dan penyakit yang berbahaya.. agar Allah segera menyelesaikan pandemi ini dengan sebaik-baiknya. Juga semoga Allah semakin meningkatkan level kesabaran dan kesyukuran kita sbg hamba-Nya. Aamiin..

Saya ingat satu video dari walikota Bogor Dr Bima Arya yang ternyata positif covid-19, beliau berkata bahwa ketika beliau terlalu terpapar oleh informasi-informasi di social media tentang covid-19 ini, beliau merasa drop sehingga imunitas turun. Setelah beliau mempraktekan social media distancing, beliau merasa lebih sehat.

Untuk di pekan ke-3 ini, puasa akan saya tingkatkan dengan mengatur jadwal leisure time saya, seperti membaca novel atau cerita-cerita fiksi. Saya ingin fokus pada tantangan 30 hari serta fokus pada persiapan ibadah menjelang bulan suci Ramadhan.

Saya meminta maaf karena saya skip laporan tantangan 30 hari selama 1 pekan. InsyaAllah akan saya perbaiki. Juga ada beberapa target ibadah harian yang ingin saya capai menjelang bulan yang agung ini.

Ya Rab.. sampaikan kami pada bulan suci Ramadhan 1441 H dan jadikan kami sebagai orang bertakwa di hadapan-Mu. Aamiin..

So in nutshell I would like to give myself credit “Very Good” batch for the second fasting period. There is always room for me to improve myself for the better. Hope to see you again dear friends❤️❤️

Ps: Mohon maaf laporan saya belum bisa memakai foto-foto.

#JurnalPekanan
#PekanKedua
#BundaCekatan
#KelasKepompong
#InstitutIbuProfesional