Bahagia dan terharu. Dua hal itu yang saya rasakan ketika Allah menakdirkan saya ber-buddy dengan Mba Gitaria Eka Puspitasari dari IP Tangerang Selatan, salah seorang teman sekelas di Keluarga Finansial. Mba Gita adalah salah seorang dari 5 peserta Buncek yang kami saling berbagi hadiah di pekan ke-6 kemarin. Pada hari Jum'at pun kami saling mengalirkan rasa kami...
Mba Gita menjelaskan bahwa yang ia rasakan saat mengikuti Kelas Bunda Cekatan itu ibarat membuka kunci setelah hibernasi pasca resign. Mba Gita dulunya adalah seorang markerter dari salah satu bank syariah di Indonesia. Terinspirasi dari begitu besar tantangan dalam mengedukasi bank syariah kepada nasabah, Mba Gita memiliki sebuah mimpi mulia yaitu ingin mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada orang-orang untuk menerapkan keuangan syariah (Islamic finance) di dalam kehidupan mereka, dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana. Masya Allah... Di sini saya melihat ada kesamaan visi saya dengan Mba Gita yaitu kami ingin berdakwah agar masyarakat mau berhijrah dari sistem ekonomi dan keuangan konvensional, menuju sistem syariah. Semoga ini menjadi salah satu ikhtiar kami dalam ber-amar ma'ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran) dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah. Aamiin...
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS: Ali Imron 110)
Mba Gita melanjutkan bahwa fokus utama dari dakwah ini terutama pada pola pikir alias mindset pada perencanaan keuangan syariah (sharia financial planning). Ia menuturkan kaitannya dengan financial planning, bahwa tugas manusia di dunia hanya dua yaitu mencari dan mengelola. Kedua hal ini pun yang akan dimintai pertanggungjawabannya, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang berbunyi,
"Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya darimana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya." (HR. At-Tirmidzi 2147)
Terutama untuk masalah menabung (saving) serta investasi, Mba Gita ingin sekali mengajak orang-orang untuk berhijrah ke produk dan lembaga keuangan syariah, dimulai dari bank syariah sebagai operasional sehari-hari, investasi ke produk syariah seperti sukuk, saham, fintech, dan lain sebagainya.
Maka berdasarkan sharing dari hati ke hati tersebut, ada beberapa bekal yang ingin saya berikan kepada Mba Gita dalam mimpinya untuk membumikan perencanaan keuangan syariah (sharia financial planning), yang juga merupakan sebuah nasihat untuk diri saya pribadi, yaitu sebagai berikut :
1. Sincere intention only for Allah
Apapun yang kita lakukan, jika diniatkan karena Allah SWT, maka akan dicatat sebagai amal ibadah di sisi-Nya insya Allah. Dengan visi yang amat mulia, saya yakin bahwa ini merupakan salah satu ikhtiar Mba Gita dalam mencapai ridho Allah. Aamiin.. "Amal itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya.." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Positive thinking and feeling
Berkaca dari pengalaman orang-orang yang sudah lebih dulu berkecimpung dalam dakwah di bidang ini, tantangan yang dihadapi dari berbagai aspek itu sangat nyata adanya. Namun, itu semua insya Allah akan dapat dilalui jika kita selalu memiliki pikiran dan perasaan yang positif, alias selalu ber-khusnudzon (berpasangka baik) kepada Allah. Yakinlah bahwa Allah akan menolong orang-orang yang berusaha untuk menolong agama-Nya.
3. Good Supporting System
Tentu berdakwah akan terasa berat jika dilakukan sendirian. Maka kolaborasi dengan orang-orang yang memiliki visi yang sama, juga support dari lingkungan terdekat amat diperlukan. Ini bisa dilakukan misalnya dengan menjadi anggota kumpulan penggiat ekonomi dan keuangan syariah seperti Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) atau organisasi lain yang sejenis. Saya doakan Mba Gita akan dikelilingi orang-orang yang support terhadap visi dan mimpi muliamu Mba :)
4. Keep Your Ultimate Goal and Vision in front of your eyes
Visi yang diceritakan oleh Mba Gita sungguh mulia. Jadikan itu sebagai penyemangat dan motivasi kenapa Mba Gita menjalankan project ini. Sekali lagi, pasti kita akan melewati masa-masa ups-downs, maka motivasi terbesar itulah yang akan mendorong kita untuk terus berbuat.
5. Tetap up-grade pengetahuan dan ilmu
Saya yakin dengan background Mba Gita sebagai seorang tim marketing bank syariah, ada banyak ilmu yang sudah Mba Gita miliki. Tapi manusia harus terus belajar, dari manapun dan kepada siapa pun, selama itu baik dan bermanfaat. Bisa dari online, offline dan lain sebagainya.
6. Doa dan istiqomah
Selalu hiasi ikhtiar kita dengan doa, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi untuk masyarakat yang lebih luas. Kemudian konsisten alias istiqomah-lah. Ini sangat susah, tetapi semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang konsisten di dalam kebaikan dan ketakwaan. Aamiin...
Terakhir, saya menghadiahkan Mba Gita sebuah video singkat tentang "Urgensi Manajemen Keuangan menurut Pandangan Islam" dari ayah saya, Prof. Didin Hafidhuddin, serta buku berjudul "Manajemen Keuangan Syariah" yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Boedi Abdullah, M.Ag sebagai kenang-kenangan dan penyemangat Mba Gita dalam menjalankan project "Keluarga Cerdas Finansial" ke depannya. Sukses selalu Mba Gita. Doaku menyertaimu, Insya Allah... Saling doakan yaa... :)
#janganlupabahagia
#jurnalminggu8
#materi8
#kelasulat
#bundacekatanbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
No comments:
Post a Comment