Wednesday 28 March 2018

Tafsir Surat Saba ayat 5-6 oleh Prof. KH. Didin Hafidhuddin

Beberapa pelajaran penting dari QS Saba ayat 5-6

Pertama, minggu lalu kita tau bahwa ada kelompok yang disebut dahriyyah yaitu kelompok materialistik. Mereka adalah kelompok yang memisahkan Allah dari kehidupannya. Mereka tidak percaya adanya hari Akhir dan Al-Jaza atau pembalasan dari Allah atas segala atas apa yang diperbuat.
Mereka menganggap bahwa kematian hanya fenomena alam biasa. Tidak akan ada kehidupan segala kematian. Intinya mereka tidak percaya atas yang mereka belum melihat atau merasakan sendiri.
Justru itulah sebenarnya letak keimanan.. atas apa yang Ghaib, tidak terlihat. Pahala atau dosa tidak nampak secara langsung.

Misalnya dalam hadist Rasul SAW “Jika kalian mengetahui pahala solat subuh dan isya berjamaah, maka kalian akan datang meski merangkak.”

Inilah keimanan. Karena keimanan akan selalu terkait pada segala sesuatu yang Ghaib. Kenikmatan beribadah hanya bisa dirasakan oleh beriman. Melihat segala sesuatu dengan mata hati. Sedangkan kaum Dhahriyyah tidak melihat ini dengan mata hati.

Kedua, kelompok Dhahriyyah ini akan berusaha memanipulasi ayat Al-Quran bahkan menghilangkan ayat2 Al-Quran. Sa’a yas’a: bekerja sepanjang hayat agar tujuan mereka tercapai, dengan dana, kekuasaan, dan dengan segala caranya mereka.
Intinya mengerahkan segala kemampuan untuk merusak ajaran Islam dan ajaran Al-Quran. Misalnya wacana bahwa Al-Quran out of date, gak sesuai zaman. Mereka bersungguh-sungguh melakukan itu semua. Jadi jangan dikira bahwa yang infaq itu hanya orang yang beriman. Kaum dhahriyyah pun mengeluarkan dana untuk perjuangan mereka tersebut. Hal ini sesuai dengan QS Al-Anfal: 36.
Mereka bisa dimenangkan sementara oleh Allah sbg ujian bagi orang beriman, mana yg benar imannya mana yg tidak, mana yg bersih hatinya mana yg tidak..

Ini adalah sunatullah. Bahwa akan ada sekelompok orang yang kontra ajaran Islam.

Ketiga, selain kelompok Dhahriyyah, maka ada pula sekelompok orang yang senantiasa menegakkan ajaran Allah, apapun yang terjadi, selama mereka hidup hingga mereka mati. Mereka punya keimanan, pengetahuan, ilmu untuk mempertahankan ajaran Allah. Mereka yakin akan kebenaran ajaran Allah, bahkan mereka yakin akan Al-‘Aziz dan balasan dari Allah.

Yang merusak agama: kafir dan munafiq. Yang paling berbahaya adalah golongan munafiq ini.

No comments:

Post a Comment