Friday, 9 June 2017

Tantangan Komunikasi Produktif Kelas Bunda Sayang IIP : Day 10 "Laki-Laki dan Perempuan"

Gak kerasa tantangan level 1 dari kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional tentang Komunikasi Produktif sudah mencapai hari ke-10. Alhamdulillah jika dievaluasi, hanya 3 poin dari komunikasi produktif dengan pasangan yang saya praktekan secara langsung yaitu kaidah 2C (clear and clarify), kaidah 7-38-55, dan kadiah "choose the right time".

Mungkin secara jujur, saya belum bisa full konsisten dalam menerapkan kaidah-kaidah tersebut. Tapi minimal jika saya melakukan kesalahan dalam berkomunikasi dengan Pak Suami, saya segera tau apa salah saya dan kemudian mengetahui apa yang "seharusnya" saya perbaiki. 

Bagaimanapun di sebagian kasus, pasangan kita (dan anak-anak kita tentu saja) adalah orang-orang yang paling banyak membersamai kita secara fisik. Sehingga wajar jika seringkali kita melakukan kesalahan dalam berkomunikasi dengan mereka. Tapi seseorang yang cerdas adalah mereka yang segera sadar akan kesalahan tersebut dan berusaha untuk tetap memperbaiki diri kita :")

Ada sebuah video dari Ust. Salim A. Fillah yang bagus yang menjelaskan tentang betapa banyaknya perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Video ini saya dapatkan dari whatsapp group dan telah saya share kepada suami saya. Silahkan dilihat video di bawah ini :)



Video Ust. Salim A. Fillah

Di dalam video itu, Ust. Salim menjelaskan bahwa salah satu perbedaan yang mencolok adalah dari sisi kemampuan linguistik. Dalam hal ini, perempuan lebih cerdas secara linguistik dibandingkan dengan laki-laki. Studi menjelaskan bahwa di dalam sehari jika secara rata-rata laki-laki berbicara 5000-7000 per hari, sedangkan perempuan  24000-50000 per hari. Luar biasa! Dengan kata lain, perempuan lebih cerewet πŸ˜‚

Ya kejadian pula pada saya dan suami. Saat saya WA beliau panjang kali lebar kali tinggi alias banyak banget kalimatnya cuma dibales "Oke  yang." Dua kata aja, titik ga pake koma πŸ˜‚ 

Contoh Percakapan di WA (Pas LDM-an kemarin) :D


Atau pas di perjalanan pulang ke rumah, ada kalanya saya ngomong ke sana kemari, terus hanya dijawab, "Iya." Saat saya tanya, "Sekarang giliran ayang donk ngomong. Kasih tausyiah ke.. atau kasih kata-kata penyemangat hidup ke.." Jawabnya, "Aku lagi fokus nyetir dulu yang." πŸ˜… *Garuk tembok

Perbedaan kedua, kalau laki-laki biasanya to the point, perempuan cenderung lebih senang menggunakan kalimat tidak langsung alias kode-kodean. Ini mah gw bingitsπŸ˜‚  Masih inget kan tantangan hari ke-9 saya kemarin? FYI suami jadinya buka shaum di rumah. Ga tau kenapa, padahal udah saya bolehin lho. Hehehe..

Kadang cuma mau bilang "Aku capek.." aja mesti bilang "Yang disertasi aku belum ada progress berarti. Terus aku belum selesai tugas yang lainnya juga. Paper juga belum sempet dibuat. Afifa belum aku mandiin. Bla bla bla.." πŸ˜‚ Ya kadang suami bisa nangkep maksudnya apa, kadang juga engga. Jadi memang sebaiknya 3 poin dalam komunikasi produktif pun harus diaplikasikan. 

Begitulah.. Alhamdulillah setelah ikut kelas Bunsay materi pertama ini, saya jadi lebih tau lagi tentang komunikasi yang efektif. Tapi tentu saja tantangan 10 hari ini lebih memotivasi saya untuk mempraktekan ilmu tersebut. Meski belum sempurna, saya harus lebih semangat lagi dalam mengaplikasikan ilmu ini :")

Terakhir saya mau menutup kisah dalam Tantangan 10 hari level 1 kelas Bunsay dengan sebuah quote dari Ust. Nouman Ali Khan: "Knowlegde is easy, but acting on that knowledge is wisdom."

Sumber: spreadsalam.com (diambil dari FB teh Qisthisna Aulia)


Tetap semangat :")


#level1
#day10
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

No comments:

Post a Comment