Tuesday, 31 October 2017

Meningkatkan Kecintaan Membaca Part 6

Hari ini kegiatan membaca Afifa lebih relatif mandiri. Dalam hal ini, saya berikan ia kebebasan untuk “membaca” bukunya sendiri. Ternyata buku yang dipilihnya adalah buku saya. Hehehe.. kebetulan saya membeli buku “Zen Pencil” yaitu sebuah komik yang terinspirasi dari quote-quote para tokoh dunia. Selama 15-20 menit Afifa asik “membaca” buku tersebut. 

Setelahnya ia pun memilih buku I Explore the Zoo kembali. Kali ini gaya “membacanya” adalah dengan mendongengkan cerita tsb kepada boneka-boneka koleksinya.
“Adek-adek.. sekarang Mama mau cerita kebun binatang. Suatu harinya Mama Papa Afifa dan kakak rizky pergi ke Taman Safari..” dan seterusnya hingga selesai.

Begitulah pohon literasi Afifa semakin bertambah daunnya, sedangkan Papa dan Mamanya masih melempem. Hehehe.. semoga semangat membaca kami tertular. Aamiin..


Monday, 30 October 2017

Meningkatkan Kecintaan Membaca Part 5

Hari ke-5 bertepatan dengan tanggal 30 oktober 2017 yaitu hari ulang tahun Afifa ke-3 tahun. Pada hari itu alhamdulillah kami telah selamat sampai di KL.

Sebuah status facebook pun saya tuliskan untuk anak saya tersebut:
Alhamdulillah cintanya kami sudah 3 tahun.. Barakallah sayang.
Tidak pernah putus-putus rasanya meminta sama Allah tentang segala yang terbaik untukmu. Afifa yang senantiasa mengajarkan kami banyak hal: tentang syukur, tentang sabar, tentang cinta, tentang bahagia, tentang menerima.. 😢😢”

Semoga Allah menjadikanmu sbg manusia bertakwa, yang istiqamah di dalam keimanan dan amal soleh, menjadi penyejuk hati kami di dunia akhirat, menjadi daiyyah (penyampai dan penolong agama-Nya) apapun profesi atau posisimu sayang dan al-hafidzoh 30 juz, menjadi manusia penuh manfaat bagi kemaslahatan ummat, yang kaya dan bertakwa, yang ahli zakat infaq sedekah wakaf dan amal jariyyah, senantiasa diberikan kesehatan jasmani dan rohani, kecantikan rupa hati serta akhlakmu sayang juga, kecerdasan akal, serta kebijaksanaan perilaku..
semoga Afifa dianugerahi pasangan yang soleh, terbaik segalanya, yang senantiasa istiqamah berjuang di jalan-Nya.. Aamiin.. aamiin ya Rabbal alamiin..”

Namun karena kami memang tidak membiasakan perayaan apapun, jadi hari berjalan seperti biasa saja. Afifa pun saya antar ke Educare, dan saya mengerjakan aktivitas seperti biasa. Sebelum menjemput Afifa, saya sempatkan untuk membeli sesuatu untuknya. Pilihan pun jatuh kepada sebuah majalah anak muslimah melayu. Isinya berbagai komik anak-anak dengan cerita berhikmah. Ada cerita berdasarkan hadist Rasulullah SAW terkait ilmu, dan juga cerita terkait mendorong adik untuk belajar mandiri. 

Saat menerima majalah tersebut, binar mata Afifa menggelora. Selama perjalan pulang pun ia minta saya untuk membacakan ceritanya. Ia begitu khidmat mendengarkan saya bercerita sambil memerhatikan gambar-gambar yang ada.
 Sesampainya ke rumah, cerita pun berhenti. Kami shalat ashar kemudian kami pergi keluar untuk dinner di luar dan kami pun membeli bahan-bahan untuk pohon literacy.

Alhamdulillah semoga Afifa semakin semangat membaca :”)






Saturday, 28 October 2017

Meningkatkan Kecintaan Membaca Part 4

Di hari ke-4, kegiatan membaca buku kami lakukan di hotel. FYI, hari ini yang membaca buku hanya Afifa. Mamanya hanya membaca artikel-artikel dari handphone aja 🙈

Jadi, saya membeli buku di Indonesia secara online yang kemudian dibawakan oleh Mama saya ke Klaten.  Judulnya “aku” dan “ABC” karangan Amalia Kartika (Teh Amel) yang ternyata adalah kakak kelas saya di Smansa Bogor. Nah Afifa pun baru membuka-buka buku tersebut. Dia selalu excited jika saya membelikannya buku :D

Sore harinya, Afifa pun ingin membaca buku yang lain. Pilihannya pun jatuh pada buku berjudul “Shafiyyah”. Nah sejujurnya saya salah kaprah ketika membeli buku berbahasa Melayu ini. Saya pikir ini adalah kisah Shafiyyah istri Rasulullah SAW, ternyata bukan. Ini kisah karangan penulis Malaysia saja. Untungnya masih bisa diterima ceritanya untuk anak seusia Afifa, tentu dengan beberapa perubahan alur sedikit. Dari situ saya belajar bahwa saya harus lebih teliti dan selektif lagi dalam membelikan buku untuk Afifa. 



Friday, 27 October 2017

Meningkatkan Kecintaan Membaca Part 3

Hari ini kami safar dari KL ke Klaten dengan menggunakan direct flight ke Jogjakarta. Seperti biasa setiap kali kami bepergian dengan menggunakan pesawat, saya selalu membekali Afifa beberapa buku bacaan dan alat tulis untuk Afifa menggambar. Ini penting agar Afifa memiliki aktivitas saat di pesawat, agar ia “bersedia” duduk manis selama perjalanan :) Sebanyak 4 buku saya bawakan untuk menemani perjalanan kami.

Kami pun menaiki pesawat. Ketika duduk, Afifa secara otomatis membuka majalah yang disediakan di pesawat. Dia pun meminta saya untuk membacakan majalah tsb. Sebenarnya bukan membacakan, tapi lebih kepada dia bertanya “Ini apa mah? Ini kok gini mah?” tentang gambar-gambar di majalah yang dia lihat.

Setelah puas melihat-lihat majalah, saya pun mengeluarkan satu buku judulnya “What Sound is That?” karangan Raissa Devi (Rabbit Hole). Karena buku tersebut menggunakan alat-alat transportasi untuk menstimulus suara-suara, jadi sangat cocok saat kami memang sedang bepergian. Apalagi saat bagian “Whoosss ini suara Pesawat!!”. Afifa pun dengan cerinya berkata, “Ih sama ya Afifa sekarang lagi di pesawat..” Hihi.. sekitar 15 menit buku tsb pun telah ia lahap.

Tidak lama, Afifa pun tertidur selama hampir 2 jam sehingga alhamdulillah ia sangat kooperatif selama di pesawat. Ia terbangun sekitar 1 jam sebelum landing. Kemarin kami sempat diputer-puter dulu di atas langit selama 1 jam ketika akan landing karena ada angkatan udara yang latihan :D

Alhamdulillah perjalanan kami sangat menyenangkan. Alhamdulillah melalui aktivitas membaca buku dan tidur, Allah beri ketenangan bagi Afifa selama di pesawat. Terima kasih ya Rab :”)



Thursday, 26 October 2017

Meningkatkan Kecintaan Membaca Part 2

Di hari kedua pada tantangan level 5 kali ini, Afifa malam tadi meminta dibacakan buku “I Explore the Zoo”. Buku ini bagus, salah satu buku kesukaan Afifa. Bercerita tentang keluarga yang pergi ke kebun binatang. Dimulai dari apa saja yang bisa dilihat, pengetahuan akan binatang, tugas zoo keeper, tentang makanan binatang, dan sebagainya. Bukunya sangat menarik karena memberikan ilmu kepada Afifa namun dibungkus secara menarik pula :”)

Untuk saya, saya mulai membaca buku “Ekonomi Pembangunan Syariah” karya Dr. Irfan Syauqi Beik dan Dr. Laily Dwi Arsyianti. Hehehe beliau berdua adalah kakak saya nomor satu, suami istri :D
Kebetulan penelitian saya menggunakan CIBEST model yang dibuat oleh mereka berdua. Dan buku tersebut menambah kaya wawasan saya untuk disertasi saya. 

Wednesday, 25 October 2017

Meningkatkan Kecintaan Membaca Part 1

Alhamdulillah.. kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional pada caturwulan kedua ini sudah dimulai. Tema yang diangkat adalah terkait dengan menumbuhkan kecintaan membaca di dalam keluarga. Tema ini sangat menarik karena membaca memiliki kedudukan penting di dalam kehidupan kita. Ia merupakan salah satu tonggak peradaban dan penentu kemajuan suatu bangsa. Bahkan saking pentingnya membaca, perintah pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW adalah membaca (lihat QS. Al-Alaq ayat 1-5).

Membaca tentu saja tidak sekedar membaca buku. Tapi lebih dari itu. Manusia diharapkan dapat membaca ayat-ayat kauliyyah (Al-Quran) dan juga ayat-ayat kauniyyah (alam semesta). Dan ini merupakan dua aspek penting yang tidak dapat dipisahkan di dalam proses belajar mengajar. Tentu saja saya menginginkan kelak Afifa memiliki kemampuan yang mumpuni dalam membaca ini.

Alhamdulillah ternyata kegiatan membaca merupakan salah satu aktivitas favorit Afifa. Saya telah mengenalkan buku dan membaca kepadanya sejak masih di dalam kandungan. Saat saya hamil, saya cukup banyak membaca buku baik buku kuliah maupun buku-buku terkait dengan kehamilan, asi, menyusui, dan parenting. Pun sejak Afifa belum genap berusia 1 tahun, saya pun sudah membacakannya buku mulai dari soft book, hingga sekarang ia hampir berusia 3 tahun dalam beberapa hari lagi Afifa terbiasa membaca buku hard book.


Sejujurnya saya belum sempat menyiapkan pohon literasi. Tetapi itu tidak menghalangi kegiatan membaca kami setiap harinya. Seperti hari ini, Afifa pun meminta saya untuk membacakannya buku. Yang ia pilih adalah buku "Busy Baking". Ini merupakan salah satu buku favoritnya.



Afifa dan Busy Baking book

Saat dibacakan


Ini contoh membaca buku "Busy Baking" beberapa waktu yang lalu

Selain Afifa, saya dan suami pun akan mulai membaca lagi. Buku yang akan saya baca terutama terkait dengan penelitian saya. Sedangkan suami belum mengkomunikasikan buku apa yang hendak dibacanya. Hihi... Semoga kami istiqamah :)



Sunday, 22 October 2017

Inspirasi Kebaikan (dan Keburukan)

Inspirasi Kebaikan (dan Keburukan)

Oleh: Qurroh Ayuniyyah


Saya jadi ingat tentang suatu kejadian saat saya masih S2 di Malaysia. Saat libur semester, saya pulang ke Bogor. Dan bagi saya, belum dikatakan ke Bogor kalau saya engga mampir ke Botani Square. Yak saat itu (dan mungkin masih sampai sekarang) Botani Square merupakan salah satu tempat perbelanjaan yang paling representatif di Bogor. Siang itu saya dan Ibu saya pun pergi ke Botani. Hanya saja saya lupa apa tujuan saya ke sana. Biasanya sih kalau engga makan siang, window shopping atau shopping beneran. Hehehe..


Saat saya duduk menunggu ibu saya, tiba-tiba saya bertemu dengan adik kelas saya di Smansa. Saya mengenalnya saat saya diamanahi menjadi teteh mentoring setiap hari Jumat beberapa tahun lalu. Kami pun bertukar sapa, bercerita secara umum tentang aktivitas kami masing-masing.


Dan ada kalimatnya yang membuat saya tercenung. Berpikir lama dan bahkan merefleksi diri saya.

“Teteh tau ga? Dulu pas mentoring teteh pernah bilang kalau doa itu penting banget buat kita. Dan bahkan kita harus minta doa kepada semua orang karena kita gak pernah tau dari doa siapa Allah mengabulkan harapan kita. Masih inget ga teh?” Katanya.

“Oh iya inget materi itu.” Jawab saya sambil mengingat-ngingatz

“Nah sejak aku S1, aku terapin lho teh. Jadi setiap kali aku mau ujian, aku telpon semua keluarga aku mulai dari keluarga inti hingga Kakek, Nenek, Uwa, Tante dan Om aku.. aku telponin mereka satu-satu minta doa ke mereka.” Ia menjelaskan.

“Wah masyaAllah..” saya pun kagum padanya.

“Dan tau ga teh? Alhamdulillah Allah bener-bener kasih kemudahan saat saya ujian dan hasilnya pun bagus.” Katanya lagi.

“Alhamdulillah teteh bahagia dengernya.” Kata saya.

“Dan yang lebih kerennya lagi, ternyata dengan saya menelepon itu, saya jadi semakin dekat rasanya dengan mereka. Karena kan jadi ngobrol, meski hanya ditelpon. Meski jaraknya jauh, tapi rasanya makin deket deh.” Tambahnya.

“Waah alhamdulillah ya..” kata saya.

“Iya alhamdulillah.. makasih banyak lho teh nasihatnya..” katanya.


Setelah kami mengobrol, kami pun saling berpelukan dan berpisah. Setelah itu saya merenung di perjalanan pulang. Bisa ya sebuah nasihat beberapa tahun lalu yang mungkin oleh saya sendiri telah saya lupakan, tapi ternyata diterima oleh seseorang dan bahkan diaplikasikan.. MasyaAllah tabarakallah..


***


Setelah saya menikah, suami saya pernah menasihati saya seperti ini:

Him: “Yang kalau untuk aktivitas yang sifatnya ‘mubah’ (boleh) seperti hobi Ayang yang abcdxyz (saya samarkan ya), baiknya engga usah diposting si Social Media.”

Me: “lho kenapa? Hak aku donk posting apa aja selama aku tau batasan dan adabnya.. kan for fun aja yang..”

Him: “Iya bener. Tapi kalau ada orang yang terinspirasi lalu ngikutin ayang melakukan hal yang sama tapi malah membuatnya lalai dari Allah gimana hayo?”

Me: (diem dulu) “iya juga ya..”

Him: “Mungkin buat kita biasa saja, tapi kalau ternyata dicontoh yang lain dan malah menciptakan kemadhoratan gimana hayo?”

Me: “iya ya..”


***


Dari kedua percakapan yang saya alami tersebut, saya bisa mengambil hikmahnya.


Pertama, Kita diamanahi oleh Allah dengan potensi yang begitu luar biasa. Mulai dari hal yang sifatnya fisik ataupun nonfisik. Dari situlah kita diberikan kemampuan untuk menciptakan sebuah inspirasi atau keteladanan bagi orang lain, tidak hanya yang baik, tapi juga yang buruk. Dan ini akan menjadi amal jariyyah ataukah dosa jariyyah bagi kita :”(


 Jika apa yang kita ucapkan dan lakukan membuat orang lain melakukan kebaikan, maka insyaAllah pahala kebaikan tersebut akan mengalir kepada kita tanpa mengurangi pahala kebaikan bagi orang yang melakukan. Aamiin insyaAllah :”)


Sebaliknya, jika inspirasi yang didapat orang lain dari kita adalah keburukan dan orang lain menjadi bermaksiat karenanya, maka dosanya pun akan mengalir kepada kita tanpa mengurangi dosa orang yang melakukannya.. naudzubillah :”(


Kebayang donk jika yang viral dari diri kita adalah kebaikan, maka kebaikan pula yang akan didapat. Dan jika inspirasi yang kita ciptakan adalah keburukan, maka keburukanlah yang akan kita dapati pula.. :”(


“Maka kebaikan sebesar dzarrah pun tidak akan sia-sia di sisi Allah.”


Kedua, pentingnya kita untuk mengevaluasi diri sendiri atas apa yang telah kita ucapkan dan lakukan. Misalnya nasihat saya tentang doa kepada orang lain. Nah nasihat ini seharusnya berlaku bagi diri saya sendiri. Apakah saya sudah mengaplikasikannya pada diri saya? Jika belum, maka ikhtiarkanlah untuk dilakukan. Karena Allah membenci orang-orang yang tidak sesuai antara perbuatan dan ucapannya :”( (Qaburomaqtan..)


Atau perkataan dan perlakuan buruk apa yang telah kita lakukan? Jangan sampai diulangi. Dan kalau kita berdosa dan bermaksiat, tutuplah rapat-rapat aib tersebut, karena Allah yang menjaganya. Jangan kita sebar, apalagi kita bangga dalam bermaksiat di jalan Allah sehingga menjadikan diri kita sebagai inspirasi maksiat bagi yang lain. Taubat, minta ampun padaNya.. :”) *note to self


Ketiga, kita harus menjadi pribadi yang berhati-hati dan bertanggung jawab. Misalnya, Pikir secara berulang saat ingin memposting sesuatu. Apakah manfaatnya lebih banyak ataukah mudhorotnya lebih banyak? Seperti yang pernah saya tulis, once we post it on the internet, it will remain there forever.


Demikian coretan saya pagi ini. Sekali lagi, menulis seperti ini adalah terutama untuk menasihati diri saya sendiri. Yuk kita tetap semangat dan terus berprasangka baik :”)