Sahabat…
Hari
ini tilawah Al-Quran saya sampai pada surat ke-12, yaitu surat Yusuf.
Entah,
ada sebuah ayat yang benar-benar “menohok” hati saya…
“…Wahai Tuhan pencipta langit dan bumi,
Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan
muslim, dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh.” (12: 101)
Masya
Allah, bahkan seorang Nabi yang sudah dijamin keislaman dan keimanannya saja
masih berdoa agar memiliki akhir yang baik (khusnul
khatimah), yaitu diwafatkan dalam keadaan muslim.
Bagaimana
dengan kita, manusia berlumuran dosa yang tiada mengetahui bagaimana akhir
hidup kita?
Sudahkah
kita berdoa agar Allah mencabut nyawa kita saat kita berada dalam keadaan
beriman?
Yakinkah
bahwa akhir kalimat yang kita ucapkan adalah kalimat syahadat? Kalimat
kesaksian bahwa tiada Tuhan yang dapat kita sembah melainkan Allah ta’ala serta
Muhammad adalah utusan Allah?
Masya
Allah…
Merinding
saya apabila harus memikirkannya…
Bahkan
Rasulullah pun, yang sudah dimaksum, dijamin dan dibebaskan dari dosa masih
terus beristighfar, berdzikir, memuji dan menyebut nama Allah selama hidupnya.
Lalu kita bagaimana??
Nabi
Yunus pun di dalam doanya begitu merendahkan dirinya di hadapan Allah… Dengan
mengatakan, “Lailaa ha illa anta
subhanaka inni kuntum minadz dzalimin.” (Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci
Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim).
Ya
Allah… Ya Rabbi…
Betapa
mulianya para Nabi-Mu. Betapa sempurnanya mereka dalam bingkai ketundukan,
kecintaan, hingga ketakutan kepada-Mu.
Hingga
mereka merendah, memohon agar diwafatkan dalam keadaan Muslim… Hingga mereka merasa
bahwa mereka tetap harus beristighfar, memohon ampun pada-Mu, padahal mereka
adalah yang pertama-tama akan memasukki jannah-Mu…
Ya
Ghaffur… Yang Maha Pengampun…
Ampunilah
kami… Sayangi kami…
Jangan
Kau hukum kami atas kekhilafan kami…
Jangan
Kau murka akan kesalahan kami..,
Berikan
kami akhir yang baik…
Sebuah
akhir dimana kami sedang berada di dalam puncak keimanan dan keislaman kami…
Sebuah
akhir saat kami mencintai-Mu melebihi segalanya…
Ya
Rahman… Ya Rahim…
Masukkan
kami kelak ke dalam surga-Mu Allah, tanpa hisab.
Meski
diri ini tak pantas memasukinya, meski kami sama sekali tidak layak… Namun kami
tidak akan pernah sedetik pun sanggup untuk merasakan panasnya neraka-Mu…
Ya
Allah, dekatkan kami dengan golongan orang-orang yang shaleh…
Berikan
kami naungan kelak pada hari dimana tidak ada naungan selain dari-Mu… Tiada
penolong selain pertolongan-Mu… Tiada perlindungan selain perlindungan-Mu…
Allah…
Allah… Allah…
Ajari
kami terus… Terus ajari kami…
Agar
kami dapat mencintai-Mu, layaknya Engkau mencintai kami.
Sebuah pengingat diri, yang masih terus
belajar mencintai-Nya di atas segalanya.
No comments:
Post a Comment