Friday, 27 April 2012

Nikmat-Nya yang Begitu Berharga


Namanya Afif. Usianya 10 tahun.
Layaknya bocah-bocah seusianya, Afif senang menonton film kartun. Senyumnya terpancar pada saat ada adegan lucu tokoh kartun dalam film yang dia tonton.

Keceriaan itu masih tersisa, meski rambutnya sudah habis karena efek kemoterapi. Lingkungannya harus dijaga steril, agar kuman-kuman dari luar tidak menjangkiti badannya. Kalau sudah terjangkiti, tubuhnya akan demam, diare, atau muntah-mutah. Drop. Ya.. Karena sistem imun-nya tak lagi sekuat dulu.

Sahabatku..
Begitulah pengalamanku hari ini bercerita. Hari ini saya ditugaskan oleh UPZ BAZNAS cabang Malaysia untuk menyerahkan bantuan kepada salah satu mahasiswa Indonesia di University Malaysia yang anaknya menderita sakit leukeumia. Awalnya saya merasa biasa-biasa saja saat menerima amanah itu. Karena memang sudah jadi tugas saya sebagai tim divisi pendayagunaan untuk menyalurkan dana zakat dari para muzaki (pembayar zakat) kepada yang berhak menerimanya.

Tapi…
Waktu itu menunjukkan pukul 11 pagi. Tiba di lokasi, suasana UM hospital begitu ramai. Ramai orang yang mengantri untuk diperiksa. Ramai orang yang dirawat. Ramai orang yang membesuk. Tua dan muda, dari berbagai usia…
Perasaan saya saat itu semakin tidak menentu manakala saya membesuk Afif di bagian Pediatric khusus wanita dan anak-anak.

Ya Rabbi.. Begitu banyak anak kecil yang sakit. Di antara mereka tergolek lemah tak berdaya, tapi pancaran kepolosan dan kelucuannya masih ada, meski menahan rasa sakit yang kerap mendera…
Saat bertemu Afif, dia sedang asyik menonton film kartun. Meski bekas-bekas infus di tangannya terlihat jelas, tapi dia tetap menikmati apa yang dia tonton. Sesekali dia tersenyum.

Sang Ibu menyambut kedatangan saya dan teman saya, Ella. Kemudian beliau meminta kami agar mengobrol di luar ruangan saja, karena kondisi yang steril harus tetap terjaga.

Tampak di wajah Ibunda Afif, mata sembab karena air mata.
Betapa tidak, raja di hatinya sedang sakit. Sakit yang serius.
Namun, saat menceritakan kondisi Afif, sang Ibu benar-benar tegar dan kuat. Hanya sedikit air mata yang tak mampu disembunyikan muncul di ujung matanya.

Sebelumnya, Afif adalah anak yang selalu sehat, ceria, dan tidak menunjukkan gejala akan mengalami sakit yang serius ini.” katanya.

Mohon doanya ya.. Agar Afif segera sehat dan pulih seperti sedia kala.” tambahnya.




Sahabatku..
Jika memang kau masih sehat, maka jagalah kesehatan itu. Itulah cara kita bersyukur akan nikmat sehat yang telah Allah berikan. Manfaatkan kesehatan itu untuk berbuat kebaikan. Kebaikan yang dapat memberikan banyak manfaat bagi sesama.

Pernahkah kita berpikir bahwa betapa Allah telah memberikan begitu banyak nikmat, namun sering kita lupakan? Nikmat sehat dan waktu luang adalah dua nikmat yang sering manusia lupakan.

Hari ini saya begitu mendapatkan pelajaran yang benar-benar luar biasa. Ya… Terlalu banyak nikmat-Nya yang saya lupakan. Terlalu banyak

“Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahmah, diulang sebanyak 32 kali)

“Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu berbuat durhaka terhadap Tuhanmu Yang Maha Pengasih? Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan susunan tubuhmu seimbang. Dalam bentuk apa saja dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (QS. Al-Infitar: 6-8)

Ya Rabbi.. Terima kasih atas segalanya. Atas segala nikmat dari-Mu. Jadikan hamba sebagai manusia yang penuh dengan rasa syukur, dengan sebenar-benarnya syukur. Izinkan hamba untuk memanfaatkan dengan baik segala nikmat yang telah Kau anugerahkan.”

 Karena nikmat sehat dari-Nya sungguh begitu berharga...

No comments:

Post a Comment