Sunday, 22 April 2012

Padahal ia Begitu Dekat

Assalamualaikum sahabat.. :)
Di tengah-tengah ke-hectic-an minggu-minggu menjelang ujian final (sebut saja tugas term paper yang masih ada 3 buah lagi, bahan materi ujian yang banyak, serta tugas amanah di tempat lain), ada hal yang ingin saya share sedikit.

Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah tweet seorang teman. Isinya begini, “Seringkali kita mencarinya terlalu jauh. Padahal, bahagia itu dekat. Dia ada pada hati yang bersyukur.”

Saat itu saya benar-benar merasa tertohok.

Saya evaluasi kembali bagaimana keber-syukur-an saya kepada Allah selama ini?

Apa saja yang telah Dia anugerahkan ke dalam hidup saya?
Banyak. Terlalu banyak bahkan.
Sampai-sampai jika saya flash back ke belakang, betapa Allah telah begitu memberikan hal-hal yang luar biasa kepada saya.

Tapi dasar manusia, tetap saja kadang saya merasa kurang bersyukur sama Allah. Tetap fokus pada apa yang saya inginkan, bukannya malah mengingat-ingat atas apa yang telah saya dapatkan.

Atas kedua orang tua yang begitu mencintai, atas para kakak yang begitu menyayangi, atas keponakan yang begitu membahagiakan hati..

Atas para sahabat yang begitu memahami, atas lingkungan yang begitu mengayomi, atas kesempatan yang memberikan begitu banyak pengalaman berarti..

Atas jiwa, atas raga, atas helaan nafas, atas kedipan mata, atas bumi dan segala isinya, atas langit dan segala yang ada di dalamnya.. Dan terlebih lagi.. Atas hati yang telah merasakan manisnya iman dan Islam..

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 18)

“Dan barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa yang kufur (tidak bersyukur), maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu), lagi Mahamulia.” (QS. An-Naml: 40)

“Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahmah, diulang sebanyak 32 kali)

Maka.. Mungkin jika hati ini belum bahagia, bukan karena saya masih kurang memiliki.. Tapi.. Karena hati ini masih minim dari rasa syukur. Bukanlah bahagia dulu baru bersyukur, tapi.. bersyukurlah dulu baru kita akan bahagia.

Ya.. Padahal ia begitu dekat.


2 comments:

  1. bagus qor.. meuni jlebbb pisan :D

    ReplyDelete
  2. Iya sama aku juga pas baca tweet temen akunya jleb banget. Ayo kita bersyukur! (҂'̀⌣'́)9

    ReplyDelete