Assalamualaikum Bunda Cekatan..
Alhamdulillah semua mahasiswi Buncek dari Hima IP Asia seluruhnya lulus dan masuk ke tahapan Kupu-kupu. Kali ini tema utama selama 8 pekan ke depan adalah mentorship. Mahasiswi diminta untuk menjadi Mentor sekaligus Mentee.
Sejujurnya selama bulan Ramadhan ini saya “berlari marathon” mengerjakan amanah di banyak tempat. Sehingga untuk memahami kurikulum dan alur cerita kelas Kupu-Kupu ini agak terlambat. Saya baru start mencari mentor dan mentee hari Selasa 5 Mei 2020. Saya pikir saya benar-benar terlambat. Tapi saya disemangati oleh teman2 sekelas di Hima bahwa saya belum terlambat. Bismillah..
Mencari Mentor
Yang saya lakukan dalam mencari mentor adalah dengan cara melihat pilihan available mentor yang ada di kolom mentorship.
Saya memutuskan untuk belajar videography. Kenapa? Karena mind map “membumikan Ekonomi Syariah” salah 1-nya adalah melalui penyebaran informasi melalui sosial media termasuk IG dan Youtube channel.
Selain itu setelah melihat kondisi pandemi ini, dakwah digital menjadi suatu keniscayaan. Ayah saya mengisi kajian online melalui berbagai platform (seperti zoom, google meet, webex, dll) dalam sehari bisa mencapai 3-4 kali. Maka dari itu, semakin menyadari bahwa dakwah digital ini sangat penting.
Akhirnya alhamdulillah saya mendapatkan mentor yang bernama Mba “Ricca Nourma Yusnitha” atau akrab disapa Teh Icha. Ternyata Teh Icha itu satu almamater dengan saya di IPB. Ya ampun dunia sempit. Kata Teh Icha, beliau kenal dengan saya.. karena beliau adik angkatan teteh saya. What a small world.
Kepada teh Icha Saya jelaskan kenapa saya ingin belajar videography.. Kami pun saling bertukar informasi mengenai:
1. Diri kami pribadi
2. Jadwal online yang disepakati
Secara khusus Teh Icha menanyakan 3 hal kepada saya: apa ilmu dasar videography yang sudah saya miliki, arahan model video yang mau dibuat, dan apakah sudah familiar dengan aplikasi design dan video editing. Saya pun diminta untuk mendownload dua aplikasi di hp yaitu Canva dan Kinemaster. Dan diminta untuk mempelajari dua aplikasi tersebut.
Mencari Mentee
Ternyata mencari mentee, menyesuaikan apa yang kita tawarkan sebagai mentor dengan kebutuhan mentee yang ada susah juga ya.
Di profile mentor saya, saya bilang bahwa bidang yang saya bisa sharing adalah tentang working mom, leadership, dan keuangan syariah. Saya pun melihat profile calon mentee. Dua orang saya tawarkan ternyata mereka sudah punya mentor.
Saya pun mempublikasikan diri saya via Mak Ika. Ternyata belum dapat juga. Pun saya mendaftarkan diri saya lewat ketua Hima, belum berjodoh juga. I think I skipped this challange :( Mungkin ini takdir Allah yang terbaik.. yah we never know right?
Alhamdulillah semua mahasiswi Buncek dari Hima IP Asia seluruhnya lulus dan masuk ke tahapan Kupu-kupu. Kali ini tema utama selama 8 pekan ke depan adalah mentorship. Mahasiswi diminta untuk menjadi Mentor sekaligus Mentee.
Sejujurnya selama bulan Ramadhan ini saya “berlari marathon” mengerjakan amanah di banyak tempat. Sehingga untuk memahami kurikulum dan alur cerita kelas Kupu-Kupu ini agak terlambat. Saya baru start mencari mentor dan mentee hari Selasa 5 Mei 2020. Saya pikir saya benar-benar terlambat. Tapi saya disemangati oleh teman2 sekelas di Hima bahwa saya belum terlambat. Bismillah..
Mencari Mentor
Yang saya lakukan dalam mencari mentor adalah dengan cara melihat pilihan available mentor yang ada di kolom mentorship.
Saya memutuskan untuk belajar videography. Kenapa? Karena mind map “membumikan Ekonomi Syariah” salah 1-nya adalah melalui penyebaran informasi melalui sosial media termasuk IG dan Youtube channel.
Selain itu setelah melihat kondisi pandemi ini, dakwah digital menjadi suatu keniscayaan. Ayah saya mengisi kajian online melalui berbagai platform (seperti zoom, google meet, webex, dll) dalam sehari bisa mencapai 3-4 kali. Maka dari itu, semakin menyadari bahwa dakwah digital ini sangat penting.
Akhirnya alhamdulillah saya mendapatkan mentor yang bernama Mba “Ricca Nourma Yusnitha” atau akrab disapa Teh Icha. Ternyata Teh Icha itu satu almamater dengan saya di IPB. Ya ampun dunia sempit. Kata Teh Icha, beliau kenal dengan saya.. karena beliau adik angkatan teteh saya. What a small world.
Kepada teh Icha Saya jelaskan kenapa saya ingin belajar videography.. Kami pun saling bertukar informasi mengenai:
1. Diri kami pribadi
2. Jadwal online yang disepakati
Secara khusus Teh Icha menanyakan 3 hal kepada saya: apa ilmu dasar videography yang sudah saya miliki, arahan model video yang mau dibuat, dan apakah sudah familiar dengan aplikasi design dan video editing. Saya pun diminta untuk mendownload dua aplikasi di hp yaitu Canva dan Kinemaster. Dan diminta untuk mempelajari dua aplikasi tersebut.
Mencari Mentee
Ternyata mencari mentee, menyesuaikan apa yang kita tawarkan sebagai mentor dengan kebutuhan mentee yang ada susah juga ya.
Di profile mentor saya, saya bilang bahwa bidang yang saya bisa sharing adalah tentang working mom, leadership, dan keuangan syariah. Saya pun melihat profile calon mentee. Dua orang saya tawarkan ternyata mereka sudah punya mentor.
Saya pun mempublikasikan diri saya via Mak Ika. Ternyata belum dapat juga. Pun saya mendaftarkan diri saya lewat ketua Hima, belum berjodoh juga. I think I skipped this challange :( Mungkin ini takdir Allah yang terbaik.. yah we never know right?
No comments:
Post a Comment