Tuesday 24 July 2012

Bulan untuk Kita

Assalamualaikum sahabat...

Semoga di hari ke-4 shaum ini, semangat kita terus dan tetap terjaga ya. Semangat untuk "berburu" segala keutamaan di bulan Ramadhan ini. Semangat untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Dan tentunya semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Pada hari pertama bulan Ramadhan, saya mendengarkan ceramah menjelang buka shaum oleh teman saya di IIUM ini. Salah satu nasihat yang sangat ingat adalah: "Sesungguhnya, puasa yang kita jalankan ini adalah untuk kebaikan kita sendiri. Puasa bisa menyehatkan, itu keuntungan buat kita. Pahala berpuasa pun ya untuk siapa lagi kalau bukan untuk kita?"

Saat itu saya berpikir... Iya juga ya...
Memang benar, puasa ini adalah kewajiban kita sebagai umat Islam. Ia adalah salah satu pilar yang membangun rukun Islam, yang jika ditinggalkan karena alasannya gak "syar'i" maka tidak akan sempurna keislaman seseorang. Tapi kalau dipikir-pikir, kewajiban ini ternyata dampak positifnya memang lebih besar dirasakan oleh kita sendiri. Bukan untuk orang lain, apalagi untuk sang Maha Pemberi Kewajiban. Bukan... Bukan untuk mereka, tapi untuk diri kita sendiri.

Puasa itu menyehatkan.
Kalau tentang dampak positif puasa bagi kesehatan, pasti banyak banget deh. Bisa digoogling sendiri kali ya.. :) Dan kesehatan itu merupakan investasi kita seumur hidup. Bayangkan kalau kita sakit, berapa banyak aktivitas kita yang tertunda atau bahkan terganggu. Kalau kita sakit, pasti produktivitas kita menurun. Kalau kita sakit, potensi kita menyusahkan orang lain menjadi lebih besar. Jadi... Kesahatan ini memang super penting bagi kehidupan kita. Bahkan ada seseorang yang berkata, "If you take granted for your health, you take granted for your life."

Puasa itu media kita memohon pertolongan kepada Allah.

"Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat.."
 (QS Al-Baqarah ayat 45).

Puasa itu ibarat media komunikasi kita dengan Allah. Karena di dalam sebuah hadist Qudsi dikatakan bahwa sesungguhnya ibadah shaum itu hanya untuk Allah, bukan untuk makhluk-Nya. Karena hanya Allah yang mengetahui apakah kita benar-benar puasa atau engga.
Nah... dalam ayat di atas, dikatakan bahwa sabar dan shalat merupakan cara manusia untuk memohon pertolongan kepada-Nya. Dan salah satu implementasi dari sabar adalah dengan puasa. Mengapa? Karena puasa ini sesungguhnya ajang bagi manusia untuk melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu kita, juga menahan diri kita dari hal-hal yang tidak bermanfaat. Jadi, sabar merupakan indikator keberhasilan shaum kita dan merupakan sarana kita untuk memohon pertolongan-Nya.

Puasa itu membangun empati dan simpati sosial.
Sesungguhnya rasa lapar dan haus yang kita rasakan saat puasa sejatinya dapat mengetuk hati kita, membuka perasaan kita bagaimana kaum dhuafa (yang tidak mampu) bingung mau makan apa. Rasa lapar dan haus mungkin sudah menjadi keseharian mereka. Lalu... Bagaimana kita menanggapi itu semua? Kita mungkin jarang-jarang merasakan apa yang mereka rasakan, kita nyaman makan sehari tiga kali dengan makanan yang sesuai dengan selera kita. Maka... orang cerdas pasti akan terketuk hatinya untuk dapat berbagi dengan saudara-saudara mereka yang kelaparan, kekurangan, dan tidak seberuntung mereka.
Oleh karena itu, jika ibadah puasa ini  benar-benar kita pahami dan maknai secara lebih mendalam, maka rasa empati dan simpati sosial kita terhadap sesama pasti akan dapat terbangun yang diiringi dengan langkah nyata kita untuk saling berbagi. Ayo kita sisihkan sebagian harta kita untuk membantu saudara-saudara kita... :)

Nah... Jadi bulan Ramadhan adalah bulan kita. Bulan yang berikan begitu banyak kebaikan buat kita. Kita bisa menjadi seorang pribadi yang seimbang, baik secara fisik (sehat) maupun spiritual kita. Kita juga akan dapat mengundang pertolongan Allah melalui ibadah puasa yang kita jalani ini. Mau kan dapat pertolongan Allah? ;)

"Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tapi jika Allah membiarkanmu (tidak menolongmu), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu?"
(QS. Ali Imran ayat 160)


*masih terus belajar*


2 comments: