Sunday, 10 June 2018

Tafsir QS Saba Ayat 23

Pengajian Al-Hijri Air Mancur Bogor
Ahad, 10 Juni 2018

Tafsir QS Saba ayat 23 oleh Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc.

Ayat ini menceritakan bahwa ada anggapan bahwa dari orang kafir dan orang yang belum mendapatkan hidayah bahwa kehidupan dunia akan sama dengan kehidupan akhirat.

Misalnya ketika di dunia kita punya posisi, maka di akhirat kita punya posisi juga. Atau misalnya di dunia kita dekat dengan keluarga kita, maka di akhirat kita juga akan dekat dengan keluarga kita.

Ini merupakan anggapan yang salah. Karena sesungguhnya Hari Akhir atau Hari Kiamat akan berbeda dengan kehidupan di dunia ini meski antara kehidupan di dunia dan hari akhir merupakan satu kesatuan.

 Adapun perbedaan tersebut adalah:

1. Jika kita ingin dekat dengan keluarga di dunia, justru kita nanti di Hari Kiamat kita akan lari dari masing-masing keluarga kecuali keluarga yang beriman dan beramal soleh. Hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam QS Abasa ayat 33-37. 

Juga di dalam QS. An najm ayat 38-41 dikatakan bahwa seseorang tidak akan mau menanggung dosa orang lain. Semua orang akan dibalas secara sempurna atas apa yang diusahakannya selama di dunia.
Artinya pertanggungjawaban manusia di hadapan Allah SWT masalah individu.

Kelak di Hari Kiamat, syafaat atau pertolongan dari manapun tidak ada. Kecuali beberapa hal:

Pertama, Bacaan Al-Quran. Ternyata Al-Quran yang kita baca, tadaburi, hafalkan dan amalkan isinya akan menambah keselamatan dan pahala di sisi Allah kepada kita. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,
“Iqraul Qur’an fainnahu syafii’un li ashabihi yaumal qiyamah (Bacalah Al-Quran karena ia akan memberikan syafaat bagi pembacanya di hari Kiamat).” (HR. Muslim)

Kedua, “syaafatul uzma” atau syafaat paling dahsyat yaitu Rasulullah SAW. Di antara manusia dari Nabi Adam as hingga manusia terakhir, hanya Rasulullah SAW yang mempunyai syafaat ini.

Kelak di padang mahsyar orang akan dikumpulkan berdasarkan Nabinya dalam keadaan matahari berada hanya sejengkal dr kepala kita saja. Dalam kondisi tersebut, semua orang akan meminta kepada nabinya masing-masing untuk memberikan syafaatnya kepada mereka. Tapi para Nabi dan Rasul tersebut tidak bisa. Para Nabi dan Rasul ini akan datang kepada Rasulullah SAW agar mereka dan pengikutnya untuk diberi syafaat.
Jadi Rasulullah SAW adalah orang yang memiliki “maqama mahmuda” atau tempat terbaik dari Allah SWT khusus untuk Rasulullah SAW.

Ketiga, akan ada  tujuh kelompok yang akan mendapat naungan dari Allah SWT di hari akhir kelak yaitu sebagai berikut:
A. Pemimpin yang adil, jujur dan amanah.
B. Pemuda yang besar ibadahnya kepada Allah SWT.
C. Dua kelompok orang yang saling mencintai dan membela karena Allah SWT. Mereka bertemu karena Allah dan berpisah juga karena Allah.
D. Orang yang selalu hatinya terkait dan terpaut dengan masjid. Dimanapun ia berada, ia akan selalu menjadi golongan yang memakmurkan masjid.
E. Orang yang selalu berinfaq.
F. Seorang lelaki yang memiliki posisi, jabatan, kedudukan dan harta kemudian ia diajak zina oleh wanita cantik dalam kondisi tidak ada yang mengetahui, tapi ia tidak mau karena takut pada Allah.
G. Orang yang bangun malam, memohon ampun kepada Allah SWT sehingga air matanya bercucuran.

Semoga kita semua menjadi manusia yang mendapatkan syafaat dari Allah SWT di Hari Kiamat kelak. Aamiin..

Dirangkum oleh Qurroh Ayuniyyah

Jika ingin menyalurkan wakaf untuk masjid Al-Hijri 2 Bogor (Jl. KH. Soleh Iskandar KM2 Kampus Ibn Khaldun), dapat disalurkan melalui:

Panitia Pembangunan Masjid Raya Al-Hijri 2 UIKA Bogor
BRI Syariah nomor rekening 
1003040158

No comments:

Post a Comment