Thursday 26 April 2018

Mendongeng: Day 8

Hari ini kami ke Sengalor, mengantar Papanya Afifa yang ada tugas untuk pergi ke Jais (semacam Kementrian Agama yang berada di wilayah provinsi). Alhamdulillah kami sempat pula ke Masjid terbesar di sana yaitu masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah untuk menunaikan shalat Ashar. 

Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah, Masjid terbesar di Selangor

Masjid dari jauh


Selepas shalat, kami pergi ke i-city. Yaitu sebuah lokasi di Shah Alam, yang ada tempat bermain dan jika malam hari ada lampu-lampu yang sangat indah :”)

I-city malam hari

Afifa dan Papa


Afifa pun seperti biasa bermain. Kereta-keretaan beberapa kali. Lalu kami menyempatkan makan sore (malam) sampai akhirnya kami solat Maghrib terlebih dahulu.

Bermain kereta


Semua berjalan aman. Sampai tiba di toko mainan. Kami bilang boleh silahkan Afifa ambil sebuah bando yang harganya RM10. Karena ia memang menunjuk ingin bando tsb. tapi kemudian saat masuk lebih dalam lagi, tiba-tiba keinginannya tsb berubah menjadi mainan bayi-bayian yang harganya RM79. 

Matanya berbinar, menunjukkan dia amat suka dengan mainan (mahal) tsb. Hehehehhe.. sebenarnya jika kami memaksakan bisa saja mainan tsb kami beli. Tapi kami harus memanage keungan keluarga dengan baik dan untuk mengeluarkan ekstra RM79 (sekitar RP260ribu) untuk hari ini, di luar budget kami.

Kami pun menolaknya dengan baik. Mulailah air matanya menggenang di pelupuk matanya.. Ia mulai merengek ingin dibelikan mainan boneka tsb. Alhamdulillah saya dan suami stay cool. Tetap tenang dan mengalihkan ke rencana awal: hanya boleh beli bando RM10.

Setelah negosiasi beberapa saat, dan alhamdulillahnya tidak ada tantrum sama sekali, Afifa pun mau untuk hanya membeli bando tsb. Alhamdulillah..

Di perjalanan pulang, kami pun bercerita dan berkisah.. mengobrol dengan Afifa. Intinya ingin menasihatinya.

M: “Afifa.. hari ini seneng gak?”
A: “Seneng mah..”
M: “Bilang apa?”
A: “Alhamdulillah terima kasih mamah dan papah..”
M: “Alhamdulillah.. nah Afifa kalau mamah bilang Afifa belum boleh beli mainan, Afifa harus paham ya. Uang mamah dan papah harus diatur. Gak selalu semua keinginan Afifa langsung dikabulkan.”
A: “adeknya bagus..” (maksudnya boneka tsb bagus)
M: “Iya mama paham. Tapi itu harganya mahal. Afifa bersyukur hari ini udah bisa main di i-city. Main apa aja?”
A: “kereta..”
M: “nah iya.. itu semua dibayar pakai uang. Nah uang mainnya hari ini cukup untuk naik kereta-keretaan, mancing bebek.. tapi kalau beli mainan bayi engga cukup.”
A: *diem*
M: “inget kisah siapa tuh yang pingin beli barang tapi belum bisa?”
A: “Saliha..” (Buku Halo Balita: Aku Bisa Menabung)
M: “Gimana ceritanya?”
A: “Saliha pingin buku binatang. Tapi mamanya gak boleh jadi nabung..” 
M: “Iya.. Saliha juga sama kaya Afifa. Suatu hari, Saliha Ingiiiin sekali beli buku binatang. Tapi Ibunya menolak, karena uangnya belum cukup. Saliha sedih dan kecewa. Tapi Ibu Saliha mengajarkan Saliha untuk menunda keinginan.. ibunya mengajarkan Saliha untuk menabung. Akhirnya karena Saliha rajin menabung, bukunya terbeli deh..”
A: “iya..”
M: “Nah jadi kalau Afifa mau sesuatu, dan Mamah bilang jangan, Afifa bisa menahan keinginan tsb. Afifa boleh menabung sedikit demi sedikit.. insyaAllah nanti kalau Allah kasih rezeki, Afifa bisa deh beli.”
A: “iya..”
M: “Makasih ya Afifa.. udah memahami papah dan mamah..”
A: “Afifa sayang mamah papah..”
(Kami pun berpelukan) :”)


#kuliahbunsayiip
#tantangan10hari
#grabyourimagination
#level10
#day8

No comments:

Post a Comment