Assalamualaikum sahabat...
Saya sering mendengar pernyataan dari beberapa orang motivator bahwa untuk menjadi seorang pribadi yang sukses, kita harus mampu keluar dari zona nyaman hidup kita, atau istilah kerennya 'comfort zone' :D
Kata mereka, kalau kita tetap berada di dalam zona nyaman tersebut, maka akan ada kecenderungan kita menjadi seseorang yang statis, gak berkembang, 'gitu-gitu aja', dan semua istilah yang menggambarkan stagnansi di dalam hidup kita. Padahal kita tau bahwa hidup begitu dinamis, berubah setiap saat. Jika kita tidak mampu mengejar perubahan yang terjadi, maka kita akan menjadi pihak yang ketinggalan. Ibaratnya, yang lain sudah berlari, kita malah asik berjalan lambat, bahkan bisa jadi kita gak move on alias jalan di tempat.
Well... Sebenarnya saya punya pendapat lain terkait hal ini.
Mungkin istilah 'comfort zone' ini multitafsir dan sifatnya subjektif, sehingga berbeda orang akan memiliki pemahaman yang berbeda pula.
Menurut pemahaman saya, zona nyaman merupakan area di dalam diri kita yang membuat apa yang kita lakukan itu terasa nyaman, terasa baik, dan terasa positif.
Jadi jika mengikuti penafsiran saya tentang zona nyaman ini, justru kita seharusnya selalu berada di zona nyaman dalam diri kita. Kenapa? Karena setiap apa yang kita lakukan, dengan berbagai macam tantangan yang ada, kita akan selalu merasa nyaman melakukannya. Justru rasa nyaman dalam melakukan sesuatu di dalam hidup kita merupakan sebuah keniscayaan.
Saya ambil contoh seorang bisnisman pemilik frenchise Roti John, yang bernama Hafidz Suradiharja. Saya pernah menonton kisahnya beberapa waktu yang lalu di salah satu stasiun televisi swasta. Hafidz ini kalau gak salah salah satu pemenang ajang kompetisi Wirausaha Bank Mandiri. Ternyata untuk menjadi sesukses sekarang, dia sempat mengalami beberapa kegagalan dulu. Namun dengan tekad kuat dan kreatifitas yang terus berkembang, akhirnya usaha Roti John ini berkembang pesat dan sekarang sudah memiliki puluhan outlet yang tersebar di Indonesia.
Ada satu statement menarik yang dia sampaikan. "Saat gagal, saya gak menyerah, saya tetap berusaha. Ibaratnya saya sudah kecemplung di dunia bisnis ini, daripada mencoba keluar dari lautan bisnis ini, lebih baik sekalian aja berenang. Toh dua-duanya sama-sama basah."
Lalu dia menceritakan kisah awal dia berbisnis. Dan dia mengatakan bahwa dia menemukan keasikan tersendiri dalam menggeluti usaha ini. Dia bilang dia enjoy di dunia bisnis ini. Bisa saya hubungkan bahwa ada kenyamanan dalam dirinya untuk tetap melakukan usahanya, meski banyak aral melintang di hadapan. itulah yang akan membuat seseorang terus berusaha, terus berjuang...
Nah... The point that i wanna share is that the comfortable feeling in doing something is necessary, although it is not sufficient enough (i am sure there are more other factors). Kenyamanan saat melakukan apapun justru dibutuhkan. Artinya kita selalu bersikap positif di dalam memandang kehidupan ini. Kita enjoy melakukan apapun yang menjadi usaha pencapaian cita-cita kita. Jika sudah enjoy, maka kita akan menjadi pribadi yang penuh rasa syukur, penuh rasa sabar di dalam proses ini. Sabar di sini maksudnya adalah tahan uji, gak bermental lemah, dan gak cepet putus asa dalam berusaha. Bukankah syukur dan sabar adalah kunci kebahagiaan di dalam hidup kita?
Tentunya, Syukur dan sabar ini akan sempurna saat kita lengkapi dengan tawakkal kepada Allah, alias pemasrahan segala hasilnya setelah doa dan usaha yang maksimal kita lakukan.
Banyak orang stress dalam meraih cita-citanya, bisa jadi karena dia gak enjoy dalam proses pencapaiannya. Bisa jadi karena dia belum menemukan kenyamanan dalam dirinya untuk merealisasikan mimpinya.
Jadi, berada di dalam zona nyaman menurut saya justru dibutuhkan bagi kita untuk mengembangkan diri kita, untuk membuat perbaikan di dalam diri kita, untuk terus mengevaluasi diri kita sehingga kita tau apa yang mesti dipertahankan, ditambah, diperbaiki, atau bahkan dihilangkan dari cara-cara kita meraih impian kita.
Yang harus dihindarkan adalah 'no progress zone'. Artinya, diri kita gak berkembang. Gak ada perubahan ke arah yang lebih baik setiap saatnya. Istilah inilah yang mungkin tepat untuk menggambarkan bahwa tiada sukses bagi orang yang tetap berada di dalam 'no progress zone' di dalam hidupnya.
Jadi bukannya malah menghilangkan rasa nyaman, tapi yang harus dihindari adalah saat diri kita tidak memiliki progress, tidak berusaha untuk berkembang, tidak menchallenge diri kita untuk menjadi lebih baik lagi.
So... Do you still wanna be in your comfort zone? :D
Saya sering mendengar pernyataan dari beberapa orang motivator bahwa untuk menjadi seorang pribadi yang sukses, kita harus mampu keluar dari zona nyaman hidup kita, atau istilah kerennya 'comfort zone' :D
Kata mereka, kalau kita tetap berada di dalam zona nyaman tersebut, maka akan ada kecenderungan kita menjadi seseorang yang statis, gak berkembang, 'gitu-gitu aja', dan semua istilah yang menggambarkan stagnansi di dalam hidup kita. Padahal kita tau bahwa hidup begitu dinamis, berubah setiap saat. Jika kita tidak mampu mengejar perubahan yang terjadi, maka kita akan menjadi pihak yang ketinggalan. Ibaratnya, yang lain sudah berlari, kita malah asik berjalan lambat, bahkan bisa jadi kita gak move on alias jalan di tempat.
Well... Sebenarnya saya punya pendapat lain terkait hal ini.
Mungkin istilah 'comfort zone' ini multitafsir dan sifatnya subjektif, sehingga berbeda orang akan memiliki pemahaman yang berbeda pula.
Menurut pemahaman saya, zona nyaman merupakan area di dalam diri kita yang membuat apa yang kita lakukan itu terasa nyaman, terasa baik, dan terasa positif.
Jadi jika mengikuti penafsiran saya tentang zona nyaman ini, justru kita seharusnya selalu berada di zona nyaman dalam diri kita. Kenapa? Karena setiap apa yang kita lakukan, dengan berbagai macam tantangan yang ada, kita akan selalu merasa nyaman melakukannya. Justru rasa nyaman dalam melakukan sesuatu di dalam hidup kita merupakan sebuah keniscayaan.
Saya ambil contoh seorang bisnisman pemilik frenchise Roti John, yang bernama Hafidz Suradiharja. Saya pernah menonton kisahnya beberapa waktu yang lalu di salah satu stasiun televisi swasta. Hafidz ini kalau gak salah salah satu pemenang ajang kompetisi Wirausaha Bank Mandiri. Ternyata untuk menjadi sesukses sekarang, dia sempat mengalami beberapa kegagalan dulu. Namun dengan tekad kuat dan kreatifitas yang terus berkembang, akhirnya usaha Roti John ini berkembang pesat dan sekarang sudah memiliki puluhan outlet yang tersebar di Indonesia.
Ada satu statement menarik yang dia sampaikan. "Saat gagal, saya gak menyerah, saya tetap berusaha. Ibaratnya saya sudah kecemplung di dunia bisnis ini, daripada mencoba keluar dari lautan bisnis ini, lebih baik sekalian aja berenang. Toh dua-duanya sama-sama basah."
Lalu dia menceritakan kisah awal dia berbisnis. Dan dia mengatakan bahwa dia menemukan keasikan tersendiri dalam menggeluti usaha ini. Dia bilang dia enjoy di dunia bisnis ini. Bisa saya hubungkan bahwa ada kenyamanan dalam dirinya untuk tetap melakukan usahanya, meski banyak aral melintang di hadapan. itulah yang akan membuat seseorang terus berusaha, terus berjuang...
Nah... The point that i wanna share is that the comfortable feeling in doing something is necessary, although it is not sufficient enough (i am sure there are more other factors). Kenyamanan saat melakukan apapun justru dibutuhkan. Artinya kita selalu bersikap positif di dalam memandang kehidupan ini. Kita enjoy melakukan apapun yang menjadi usaha pencapaian cita-cita kita. Jika sudah enjoy, maka kita akan menjadi pribadi yang penuh rasa syukur, penuh rasa sabar di dalam proses ini. Sabar di sini maksudnya adalah tahan uji, gak bermental lemah, dan gak cepet putus asa dalam berusaha. Bukankah syukur dan sabar adalah kunci kebahagiaan di dalam hidup kita?
Tentunya, Syukur dan sabar ini akan sempurna saat kita lengkapi dengan tawakkal kepada Allah, alias pemasrahan segala hasilnya setelah doa dan usaha yang maksimal kita lakukan.
Banyak orang stress dalam meraih cita-citanya, bisa jadi karena dia gak enjoy dalam proses pencapaiannya. Bisa jadi karena dia belum menemukan kenyamanan dalam dirinya untuk merealisasikan mimpinya.
Jadi, berada di dalam zona nyaman menurut saya justru dibutuhkan bagi kita untuk mengembangkan diri kita, untuk membuat perbaikan di dalam diri kita, untuk terus mengevaluasi diri kita sehingga kita tau apa yang mesti dipertahankan, ditambah, diperbaiki, atau bahkan dihilangkan dari cara-cara kita meraih impian kita.
Yang harus dihindarkan adalah 'no progress zone'. Artinya, diri kita gak berkembang. Gak ada perubahan ke arah yang lebih baik setiap saatnya. Istilah inilah yang mungkin tepat untuk menggambarkan bahwa tiada sukses bagi orang yang tetap berada di dalam 'no progress zone' di dalam hidupnya.
Jadi bukannya malah menghilangkan rasa nyaman, tapi yang harus dihindari adalah saat diri kita tidak memiliki progress, tidak berusaha untuk berkembang, tidak menchallenge diri kita untuk menjadi lebih baik lagi.
So... Do you still wanna be in your comfort zone? :D
No comments:
Post a Comment