Assalamualaikum sahabat...
Selamat hari raya Idul Adha 1433 H. Semoga kita dapat meneladani keluarga Nabi Ibrahim as sehingga kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Amin..
Oia.. Berikut saya akan share tulisan dari Irfan Syauqi Beik tentang implikasi ekonomi dari ibadah qurban yang kita lakukan tanggal 10-13 Dzulhijjah ini. Tulisan beliau bagus, menambah pengetahuan kita bahwa ibadah yang kita lakukan ini pasti memiliki manfaat yang sifatnya sosial (horizontal dengan sesama manusia). Semoga bermanfaat :)
Selamat hari raya Idul Adha 1433 H. Semoga kita dapat meneladani keluarga Nabi Ibrahim as sehingga kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Amin..
Oia.. Berikut saya akan share tulisan dari Irfan Syauqi Beik tentang implikasi ekonomi dari ibadah qurban yang kita lakukan tanggal 10-13 Dzulhijjah ini. Tulisan beliau bagus, menambah pengetahuan kita bahwa ibadah yang kita lakukan ini pasti memiliki manfaat yang sifatnya sosial (horizontal dengan sesama manusia). Semoga bermanfaat :)
Dimensi Ekonomi
Qurban
Dr Irfan Syauqi
Beik
Ketua Prodi Ekonomi Syariah FEM IPB
Salah satu karakteristik ibadah dalam ajaran Islam
adalah setiap ibadah pasti memiliki sisi sosial ekonomi, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Sehingga, manfaat suatu ibadah, bukan hanya dirasakan
dalam konteks hubungan vertikal seorang hamba dengan Allah SWT, namun juga
memiliki implikasi secara horizontal dengan sesama manusia. Beberapa ibadah
bahkan memberi dampak ekonomi secara langsung (direct effect). Sebagai contoh adalah zakat dan ibadah haji, dimana
pelaksanaan kedua ibadah tersebut secara langsung dapat menstimulasi kegiatan
ekonomi dan bisnis masyarakat, mulai dari pemberian akses permodalan berbasis
zakat produktif kepada kaum dhuafa untuk memulai usaha mereka, hingga industri
transportasi, jasa komunikasi dan jasa layanan catering kepada jemaah haji.
Contoh ibadah lain, yang juga sangat istimewa,
karena dilaksanakan pada hari yang sangat spesial, adalah ibadah qurban. Qurban
adalah suatu ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT, yang dilaksanakan
mulai tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah. Secara spiritual, semangat berqurban
mencerminkan ketundukan dan keridhoan terhadap segala ketentuan-Nya.
Diharapkan, dampak dari ibadah qurban ini akan melahirkan pribadi yang memiliki
komitmen dan semangat untuk mengorbankan segala yang dimiliki, demi tegaknya
kalimat Allah di muka bumi. Qurban merupakan salah satu jalan untuk meraih
predikat taqwa, dan merupakan bentuk dari rasa syukur terhadap nikmat yang
telah Allah berikan (QS 108 : 1-2).
Aspek ekonomi
Secara ekonomi, pelaksanaan ibadah qurban ini juga
memiliki empat implikasi. Pertama, dari sisi demand dan supply. Pada
sisi permintaan, ibadah qurban ini menjamin adanya permintaan terhadap hewan
qurban, baik kambing/domba maupun sapi/kerbau. Bahkan permintaan ini memiliki
kecenderungan untuk meningkat dari waktu ke waktu, seiring dengan pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan, serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk
menunaikan ibadah ini. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI Syukur
Iwantoro menyatakan bahwa kenaikan permintaan hewan qurban pada tahun 1433 H
ini bervariasi. Khusus wilayah Jabodetabek, kenaikan ini mencapai angka 10-15
persen.
Kondisi permintaan yang seperti ini memberikan
sinyal kepada kita untuk melakukan penataan dari sisi supply. Sisi penawaran
ini harus bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menggerakkan roda
perekonomian masyarakat, terutama industri peternakan rakyat, yang notabene
termasuk ke dalam kategori UMKM. Pertanyaannya sekarang, siapa yang lebih
menikmati kenaikan penjualan domba dan sapi selama ini? Inilah tantangan besar
bagi umat ini, bagaimana caranya agar penjualan domba dan sapi ini lebih banyak
dinikmati oleh umat.
Kedua, dari sisi ketahanan ekonomi. Ibadah qurban
ini bisa menjadi instrumen untuk menjaga keseimbangan perekonomian domestik
dalam menghadapi tekanan krisis global. Tentu saja dengan catatan bahwa hewan
qurban tersebut merupakan hasil produksi dalam negeri. Jika pasokan hewan
qurban tersebut berasal dari impor, maka yang akan menikmati adalah
perekonomian negara eksportir hewan qurban. Permintaan domestik yang tinggi,
akan sangat menguntungkan negara mereka, seperti Australia yang menjadi eksportir
sapi terbesar ke tanah air. Oleh karena itu, perlu dipikirkan secara lebih
serius, bagaimana caranya meningkatkan produksi dalam negeri, sehingga
pengadaan hewan qurban ini bisa dipenuhi oleh para peternak lokal.
Salah satunya adalah dengan membangun dan
mengembangkan sentra industri peternakan rakyat. Beberapa upaya lembaga zakat,
baik BAZNAS dan LAZ, untuk membangun sentra usaha ternak yang dikelola oleh
kaum dhuafa, perlu didukung. Keberadaan sentra-sentra ini harus diperbanyak, dan
kelompok masyarakat calon pequrban perlu didorong untuk membeli dari ternak
usaha rakyat tersebut. Jika usaha membangun sentra peternakan rakyat ini
mengalami kendala permodalan, maka perbankan syariah dapat ikut terlibat dalam pembiayaannya.
Untuk itu, inovasi model bisnis yang menguntungkan semua pihak perlu
diciptakan.
Ketiga, qurban
dapat membantu memperkuat ketahanan pangan nasional, dimana kelompok dhuafa
mendapatkan tambahan pasokan daging yang siap dikonsumsi. Meskipun sifatnya
sangat temporer, tapi paling tidak, qurban ini diharapkan dapat meningkatkan
konsumsi daging per kapita masyarakat, yang saat ini baru mencapai angka tujuh
kilogram per kapita per tahun. Masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan
konsumsi daging warga Malaysia yang mencapai angka 44 kg per kapita per tahun.
Rendahnya konsumsi daging ini antara lain disebabkan oleh banyaknya jumlah warga
yang tidak memiliki kemampuan untuk membeli daging. Dengan qurban, minimal
mereka memiliki kesempatan untuk mengkonsumsi daging. Keempat, qurban dapat
meningkatkan produktivitas perekonomian. Semangat berqurban akan melahirkan
pribadi-pribadi yang produktif. Jika tidak produktif, maka seseorang tidak
mungkin memiliki kemampuan untuk berqurban.
Produktivitas individu dan masyarakat merupakan modal sosial yang sangat
berharga dalam upaya membangun peradaban ekonomi syariah. Wallahu a’lam.
No comments:
Post a Comment