Monday, 6 August 2012

Ramadhan dan Ekonomi

Assalamualaikum sahabat...

Kali ini saya ingin postingkan wawancara singkat saya (2 pertanyaan saja) dengan Dr. Irfan Syauqi Beik terkait dengan dampak moment Ramadhan dan Idul Fitri terhadap perekonomian. Simak yuk. Semoga bermanfaat :)

Apa sih dampak moment Ramadhan dan hari raya Idul Fitri bagi perekonomian?


Pertama, momen Ramadhan dan Idul Fitri ini akan menaikkan tingkat konsumsi dan belanja masyarakat, baik belanja untuk keperluan sahu dan buka puasa, belanja barang-barang lain, sampai belanja barang untuk keperluan mudik. Tidak heran jika Bank Indonesia menyiapkan tambahan uang yang beredar atau money supply sebesar Rp 84 Trilyun khusus untuk mengantisipasi lonjakan permintaan uang.

Kedua, momen puasa dan lebaran akan menaikkan “people to people” transfer. Ini dikarenakan biasaya orang akan terdorong untuk berzakat, berinfak, dan bersedekah selama bulan suci ini. Aliran dana dari pusat ke daerah juga akan naik, sebagai akibat mudik dan transfer dalam bentuk infak dan sedekah.

Mengapa setiap bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, tingkat harga cenderung naik?

Naiknya permintaan bisa menyebabkan tekanan inflasi. Tapi sekjen asosiasi perdagang se-Indonesia sudah menyatakan bahwa kenaikan harga barang pokok lebih disebabkan oleh aktivitas para spekulan. Mereka menahan barang untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi. Kegiatan ini sama dengan “ihtikar” (menimbun) yang jelas-jelas dilarang dalam ajaran agama Islam. 

Jadi, sebenarnya faktor spekulan dan ihtikar itu yang lebih dominan dalam kenaikan tingkat harga secara umum. Mestinya kalangan pebisnis mengetahui, saat puasa dan lebaran, mereka seharusnya menaikkan supply. Tapi, dengan ihtikar ini keuntungannya bisa berlipat ganda. Maka ini adalah PR umat. Kita perlu memperbanyak pengusaha muslim yang professional dan peduli terhadap sesama.



No comments:

Post a Comment